Soal Tumpahan Minyak di Karawang, Ridwan Kamil ke Pertamina: Pipa Bocor karena Gempa?
Saya minta Pertamina membentuk tim ahli, melakukan kajian, sudah disampaikan saat kunjungan di Karawang
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta PT Pertamina mengkaji kemungkinan pengaruh gempa bumi terhadap gangguan eksplorasi Pertamina Hulu Energi Offhsore North West Java (PHE ONWJ) yang mengakibatkan tumpahan minyak di pantai utara Kabupaten Karawang dan Bekasi Juli lalu.
"Saya minta Pertamina membentuk tim ahli, melakukan kajian, sudah disampaikan saat kunjungan di Karawang. Itu pertanyaan banyak orang, apakah itu karena masalah teknis di pipanya," kata gubernur yang akrab disapa Emil ini di Gedung Sate, Rabu (14/8/2019).
Kebocoran pipa sumur minyak di lepas pantai Karawang, katanya, menjadi lampu kuning untuk pipa-pipa lain jika memang musibah tersebut berkaitan dengan gempa bumi.
"Atau memang karena kebencanaan, walau teknologi pipa bagus, jadi musibah. Apapun kesimpulannya tidak penting, yang penting selesaikan tumpahan minyak secepatnya," katanya.
Sebelumnya, Ridwan Kamil meminta masyarakat pesisir utara Kabupaten Karawang dan Bekasi untuk tetap sabar dan tenang menunggu PT Pertamina menyelesaikan masalah tumpahan minyak dari kegiatan eksplorasi PHE ONWJ di lepas Pantai Cilamaya.

Emil mengatakan PT Pertamina sudah mendatangkan ahli dari Amerika Serikat untuk mengatasi masalah di perairan utara Karawang tersebut. Sampai Rabu (7/8/2019), katanya, proses penanganan sudah mencapai 30 persen.
• Sedang Bersihkan Tumpahan Minyak Pertamina di Perairan Karawang, Pekerja Malah Temukan Mayat
• Minyak Tumpah di Perairan Karawang, Emak-emak Ini Malah Kumpulkan Tumpahan Minyak dalam Kantong
Emil menjelaskan bahwa tumpahan minyak ini terjadi akibat kebocoran saat pengeboran minyak bumi. Untuk bisa menutupi kebocoran tersebut, katanya, dibuat lubang dari arah lain sampai lokasi kebocoran.
"Sekarang baru 30 persennya, sisa pengeboran 70 persen lagi. Kita doakan, 10 sampai 14 hari lagi bisa sampai 100 persen. Dimohon kesabarannya, sambil berdoa," kata Ridwan Kamil saat mengunjungi lokasi minyak tumpah di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Rabu (7/8/2019).
Emil memberikan apresiasi kepada Pertamina yang sudah menyelesaikan masalah tersebut sampai mendatangkan ahli dari Amerika Serikat. Ahli ini telah menyelesaikan masalah serupa beberapa waktu lalu di Teluk Meksiko.
"Siapa yang mengerjakan untuk mengatasi masalah ini, kita harus apresiasi Pertamina karena Pertamina meng-hire dari Amerika. Jadi mereka menyewa Engineer dari Amerika untuk mengatasi masalah di sini. Itu bayarannya mahal," kata Emil.
Emil berharap PT Pertamina tidak hanya memberikan ganti rugi kepada warga terdampak kebocoran minyak di perairan utara Karawang tersebut. Warga yang telah mengalami gangguan psikologis, katanya, harus diberikan ekstra.
"Tidak usah khawatir, semua yang sifatnya kerugian, selama wajar dan sesuai apa adanya, itu akan diganti. Saya harap Pertamina tidak hanya ganti rugi, tapi ganti ekstra karena ada dampak psikologis yang harus dihitung," kata Emil.
Emil mengatakan telah menugaskan Bupati Karawang dan Bupati Bekasi untuk membentuk tim khusus yang bertugas mendata kerugian masyarakat akibat musibah yang dialami oleh perusahaan tersebut.
"Kepada warga, saya telah tugaskan Bupati Karawang dan Bekasi untuk mendatangi warga untuk membentuk tim untuk mencatat ganti ruginya. Harus seobjektif mungkin, warga harus memastikan infonya tidak dikurangi atau dilebihi," katanya.
Emil juga menugaskan dinas-dinas terkait untuk mengkaji hal lain terkait tumpahan minyak di perairan utara tersebut, seperti masalah kesehatan dan lingkungan hidup.