Prestasi Briptu Heidar Luar Biasa, Urus 11 Kasus KKB Papua hingga Naik Pangkat, Kini Gugur Ditembak
Salah satu personel Polda Papua, Briptu Heidar gugur ditembak di Kabupaten Puncak, Papua.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Salah satu personel Polda Papua, Briptu Heidar gugur ditembak di Kabupaten Puncak, Papua.
Jasad Briptu Heidar ditemukan tidak jauh dari lokasi disekap.
Biptu Heidar diduga ditangkap oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB).
Anggota Direskrim Polda Papua itu mengalami sejumlah luka tembak di tubuhnya.
Sosok Briptu Heidar dikenal sebagai orang yang disiplin dan rajin.
Tak hanya itu, Briptu Heidar juga menorehkan sejumlah prestasi selama lima tahun bertugas.
Melansir dari tayangan KompasTV, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan Briptu Heidar berhasil menangani 11 kasus penanganan KKB Papua.
Pada 2017, Briptu Heidar berhasil membebaskan sandera warga Papua dan non-Papua oleh KKB di Tembagapura.
• Briptu Heidar Meninggal Setelah Disandera KKB Papua, Ini Kronologi Dia Tertangkap
Pembebasan itu di Kampung Banti, Distrik Tembagapura pada 11 November 2017.
"Almarhum membantu sandera dan dapat pangkat lebih tinggi," katanya.
Setelah berhasil membebaskan sandera, Briptu Heidar mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Melansir dari Kompas.com, Briptu Heidar merupakan anak tunggal yang lahir dari pasangan Kaharuddin Nurhaeda.
Ia dilahirkan di Barru, Sulawesi Selatan pada 17 Juli 1995.

"Almarhum banyak mendapat bintang jasa karena berhasil mengungkap sebanyak 11 kasus kriminal yang dilakukan oleh KKB yang terjadi di wilayah pegunungan tengah Papua," kata Ahmad.
Kemampuan Briptu Heidar tak sampai di situ.
Ia memiliki keahlian khusus dalam berbahasa, yakni mahir berbahsa Jerman.
Karier Briptu Heidar bermulai ketika ia mengikuti Pendidikan Bintara Tugas Umum Polri pada 2014 di SPN Jayapura Polda Papua.
Kemudian pada 2015 ia ditempatkan di Polres Lanny Jaya dengan jabatan Bintara Reskrim selama dua tahun.
Kemudian, ia bergabung dengan Ditreskrimum Polda Papua pada 2017.
Jenazah Briptu heidar telah tiba di Bandara Moses Kilangin Timika dan akan diterbangkan ke kampung halamannya dengan menggunakan pesawat Sriwijaya SJ 589 pukul 14.00 WIT.
Almarhum diberi kenaikan pangkat luar biasa menjadi Brigadir Polisi (Brigpol) Anumerta.

Kronologi Disekap
Diberitakan sebelumnya, kejadian tersebut bermula pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIT Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.
Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat sehingga Bripka Alfonso memberhentikan kendaraannya.
Selanjutnya, Briptu Heidar menghampiri temannya tersebut sedangkan Bripka Alfonso menunggu diatas motor.
Pada saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya tersebut, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung membawa ( menyandera ) Briptu Heidar.
Setelah kejadian tersebut, Bripka Alfonso langsung kembali dengan sepeda motor dan melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polisi di Kago Kabupaten Puncak.
• Sempat Disandera KKB di Papua, Briptu Heidar Ditemukan Gugur
Negosiasi Telah Dilakukan
Kamal menjelaskan, sebelum jenazah Briptu Heidar ditemukan, pihak Pemkab Puncak dan Polres Puncak Jaya sempat melakukan negosiasi dengan KKB pimpinan Lekagak Talenggen.
"Tadi sempat dilakukan komunikasi dengan pihak Talenggen saat almarhum masih disekap," katanya.
Sementara itu, Tim Bantuan Kendali Operasi (BKO) yang ada di Distrik Ilaga, sambung Kamal, akan melakukan pengejaran kepada para pelaku.