Aksi Perampok Bertopeng di Sumba, Aniaya Warga dengan Parang, Bawa Kabur 9 Ekor Kuda Milik Aris
Perampok bertopeng mengasak ternak kuda dan menganiaya korban sebagai pemilik ternak Aris Habaita Herung di Kambata Wundut, Lewa, Sumba Timur.
Aksi Perampok Bertopeng di Sumba, Aniaya Warga dengan Parang, Bawa Kabur 9 Ekor Kuda Milik Aris
TRIBUNJABAR.ID - Perampok bertopeng mengasak ternak kuda dan menganiaya korban sebagai pemilik ternak Aris Habaita Herung di Kambata Wundut, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Jumat (9/8/2019) tengah malam sekitar pukul 24.00 WITA.
Akibat penganiayaan oleh kawanan perampok itu, korban Aris mendapat sejumlah luka yang sangat serius karena sabetan parang di tubuh korban mulai dari jari kaki, batang kaki, badan, hingga kepala, namun nyawa korban masih bisa selamat.
Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Lewa kemudian di rujuk ke RSUD Umbu Rara Meha, Sabtu (10/8/2019) pagi untuk mendapatkan perawatan medis.
Selain menganiaya korban, kawanan perampok juga berhasil membawa kabur sembilan ekor ternak kuda, hand phone, dan merusak lemari rumah.
Kakak sepupu korban Eduard Nggau Behar ketika ditemui POS-KUPANG.COM di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Sabtu (10/8/2019) pagi mengatakan, berdasarkan cerita korban kejadian sekitar jam 12 tengah malam.
Saat itu korban baru tiba di rumah hendak tidur, tiba-tiba ada suara manusia yang halo-halo dari bawah rumah rumah panggung.
Kata Eduard, karena mendengar suara itu korban kaget, apalagi dengan suara paksa untuk segera membuka pintu.
Karena sudah firasat, kata Eduard korban juga siap, namun saat itu korban sendiri bersama seorang anak laki-laki kecil, serta seorang ibu dan anak bayi yang merupakan istri dan anak dari kakak kandung korban.
• Keren, Aksi Heroik Wanita Ini Rebut Pistol dari Perampok di Money Changer, Kini Diganjar Penghargaan
Sementara saat kejadian itu kakak kandung korban tidak berada di rumah itu karena sedang menjaga ternaknya di kebun.
Sehingga saat korban tahan pintu rumah depan, pintu bagian di belakang anak kecil tidak mampu untuk tahan pintu, apalagi rumah panggung dengan lantai bale-bale sehingga telapak jari kaki korban juga terkena tusukan parang tajam oleh perampok dari bawah kolong rumah.
Eduard mengatakan, akhirnya kawanan perampok berhasil masuk ke dalam rumah dan menganiaya korban dengan sabetan parang korban akhirnya jatuh.
Sedangkan kawannya seorang anak laki-laki itu karena takut berhasil melarikan diri, sementara ibu korban menyelamatkan anaknya dengan menutupi tikar lalu duduk di atas tikar.

"Ibu itu juga angkat tangan minta tolong jangan aniaya mereka, jadi perampok tidak sempat aniaya ibu itu. Tapi kalau berani mereka teriak berarti mati sudah mereka,"ungkap Eduard.
Eduard juga mengatakan, kawanan perampok itu bawa kabur 9 ekor kuda dari 17 ekor kuda milik korban yang ada.