Tewas Gantung Diri di Sel, Bos Narkoba yang Gagal Lolos dari Penjara saat Menyamar Jadi ABG

Saat da Silva ditemukan tewas di dalam selnya, penjaga penjara percaya da Silva menggantung dirinya sendiri.

Editor: Ravianto
via Sky News
Clauvino da Silva, pemimpin geng kriminal di Brasil yang diciduk karena berusaha kabur dari penjara dengan menyamar sebagai anaknya. 

TRIBUNJABAR.ID - Ingat bos narkoba asal Brasil yang gagal meloloskan diri setelah aksinya menyamar jadi ABG gagal?

Kabar terbaru dirinya ditemukan tewas di dalam selnya.

Bos geng sekaligus bandar narkoba Clauvino da Silva (42) ketahuan penjaga saat ia mencoba kabur dari penjara Rio de Janeiro Sabtu (3/8/2019) dengan cara menyamar sebagai anak perempuannya.

Saat da Silva ditemukan tewas di dalam selnya, penjaga penjara percaya da Silva menggantung dirinya sendiri.

Untuk mencoba melarikan diri dari penjara, Silva mengenakan topeng silikon, wig, kaus pink.

Ia berniat menyamar sebagai anak perempuannya yang mengunjunginya hari itu.

Video yang menunjukkan petugas penjara melucuti satu per satu penyamarannya viral di media sosial.

Pihak berwenang berkata rencana Silva yaitu meninggalkan putrinya yang berusia 19 tahun sementara diirinya sendiri keluar dari penjara lewat pintu masuk seperti tamu yang selesai melakukan kunjungan.

Akan tetapi, kegugupan Silva dan caranya berjalan tidak menunjukkan dirinya perempuan.

Karena itu petugas curiga dan memergokinya.

Setelah percobaan kaburnya gagal, da Silva dipindah ke penjara dengan keamanan maksimum dan dikenai hukuman disiplin.

Clauvino da Silva merupakan pemimpin dari Red Command, salah satu kelompok kriminal paling berbahaya di Brasil.

Anak perempunnya dan tujuh pengunjung lain menjadi bagian dalam rencana pelarian diri Clauvino da Silva.

Clauvino da Silva merupakan tahanan paling terbaru yang meninggal di penjara-penjara Brasil.

Kasus serupa menjadi "PR" besar bagi Presiden Jair Bolsonaro yang dikenal keras terhadap kasus kriminal.

Dilansir Standard UK, akhir Juli lalu, setidaknya 57 orang tewas dalam kerusuhan penjara di negara bagian Para.

Clauvino da Silva, bos geng kriminal ternama di Brasil menyamar jadi remaja perempuan untuk kabur
Clauvino da Silva, bos geng kriminal ternama di Brasil menyamar jadi remaja perempuan untuk kabur (AP via Metro)

Lebih dari 50 narapidana meninggal dalam kondisi yang sama di bulan Mei saat kerusuhan penjara di negara bagian Amazonas.

Populasi Brasil yang dipenjara telah meningkat delapan kali lipat dalam tiga dekade menjadi sekitar 750.000 narapidana.

"Geng penjara" awalnya dibentuk untuk melindungi narapidana serta membela dan mendukung narapidana dalam hal yang baik.

Namun kini, kelompok tersebut menggunakan kekuatan besar mereka untuk mencoba membobol dan berbuat rusuh.

Geng-geng itu terkait dengan pencurian bank, perdagangan obat-obatan terlarang dan senjata.

Anggota yang dipenjara menjalankan tugas mereka melalui telepon seluler selundupan.

Gagal lolos karena salah tingkah

Demi memuluskan rencana kabur dari penjara di Rio de Janeiro, seoarang pemimpin geng kriminal di Brasil menyamar menjadi anaknya yang berkunjung.

Dilansir Sky News, Senin (5/8/2019), Pemimpin geng bernama Clauvino da Silva yang juga dikenal sebagai "Si Pendek", tampak mengenakan topeng silikon, kacamata, dan rambut palsu berwarna hitam panjang.

Da Silva juga terlihat mengenakan celana jeans ketat dan kaus bergambar donat.

Dikutip The Guardian, rencana awalnya adalah dia bakal meninggalkan putrinya di dalam sel ketika dia berusaha melarikan diri dari Penjara Gericino pekan lalu.

Namun berdasarkan keterangan pejabat penjara, Da Silva terlalu gugup dan mengakibatkan dirinya dicurigai yang berujung kepada penangkapannya.

Polisi menyatakan, mereka kini tengah menginvestigasi apakah putri Da Silva bertindak sebagai kolaborator dalam insiden yang terjadi Sabtu itu (3/8/2019).

Sekretariat Urusan Penjara Rio de Janeiro merilis foto dan video yang memperlihatkan Da Silva berada dalam ruangan interogasi setelah penyamarannya terbongkar.

Pemerintah lokal juga mempublikasikan video yang menunjukkan momen ketika dia mencopot satu per satu penyamaran yang dipakainya, dan memberi tahu nama sebenarnya.

Otoritas menyatakan, Da Silva merupakan pemimpin dari geng bernama Komando Merah, salah satu geng kriminal paling berpengaruh yang mengontrol peredaran narkoba di Rio.

Dia ditempatkan ke penjara dengan keamanan maksimum. Sumber dari pengelola penjara mengungkapkan, Da Silva bakal dikenai hukuman indisiplner karena berusaha kabur. (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved