Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Amelia Lulusan IPB, Ada 22 Adegan Termasuk saat Pelaku Habisi Korban
Pihak kepolisian Polresta Sukabumi Kota menggelar reka adegan pembunuhan gadis cantik lulusan IPB Amelia Ulfa Supandi (22) di Sukaraja, Sukabumi
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Dedy Herdiana
Maka tersangka berusaha melumpuhkan dengan cara membekap saluran pernapasan sampai korban pingsan.
"Barang tersangka diambil, tas dibuang di daerah Gekbrong, sampai Sukabumi tepatnya di Sukaraja korban mulai bergerak sadar," katanya.
Melihat korban mulai bergerak timbul niat tersangka untuk berbuat asusila, karena melawan akhirnya korban dicekik hingga tewas.
"Dari Sukaraja tersangka mencari tempat untuk menghilangkan barang bukti, lalu barang bukti dibuang di area Cibeureum sekitar pukul 23.00 WIB," ujarnya.
Pagi harinya korban ditemukan oleh warga. Atas pengungkapan tersebut pihak kepolisian menjerat pasal berlapis pencurian, pembunuhan, perkosaan, dan penganiayaan.
"Kami masih melakukan pemeriksaan saksi 15 orang untuk menyesuaikan dan melihat alur perjalanan," ujarnya.
Pihak kepolisian mengatakan hasil autopsi korban mengalami patah tulang leher dan luka di wajah karena benturan.

Paman Amelia Ulfa Supandi (22), Gunalan (40), mengapresiasi tinggi kinerja pihak kepolisian Polresta Sukabumi yang telah menerjunkan tim terbaik untuk mengungkap kasus pembunuhan gadis cantik lulusan IPB asal Cianjur itu.
Ditemui di Cianjur, Gunalan mengatakan, pihaknya bersama orangtua Amelia diminta datang ke Polresta Sukabumi untuk melengkapi berkas dan keterangan dari pihak keluarga siang ini.
"Apresiasi tinggi untuk jajaran Polresta Sukabumi yang telah menerjunkan tim terbaik termasuk tim IT, karena kasus ini mempunyai petunjuk awal yang buram tapi mereka bisa mengungkap motif siapa pelakunya," ujar Gunalan, Senin (5/8/2019).
Gunalan mengatakan, misteri terbunuhnya Amelia sempat simpang siur karena banyak kabar dan berita yang diterima pihak keluarga.
Menurutnya, semula keluarga menyangka bahwa ini adalah pembunuhan berencana, tapi setelah pengungkapan, pihaknya mendapat keterangan yang terang benderang.
"Luar biasa kinerja kepolisian Polresta Sukabumi. Keluarga sempat bingung dengan misteri terbunuhnya Amelia, banyak dugaan dan prediksi yang membuat simpang siur. Semula kami menduga pembunuhan berencana," kata Gunala.
Mewakili keluarga, kata Gunala, berharap pelaku dapat hukuman seberat-beratnya.
"Saya melihat ada juga pasal maksimal hukuman mati, polisi sudah menyiapkan pasal berlapis, kalau bisa seberat-beratnya ini perlakuan biadab dan bajingan," kata Gunala.