Acara Lamaran Kupang Jadi Malapetaka, Warga Bentrok Hingga 1 Tewas dan 5 Lainnya Luka-luka
Kasubag Humas Polres Kupang Iptu Simon Seran, mengatakan, korban yang tewas diketahui bernama Maksi Robin Mesakh (42), warga Desa Oebelo.
TRIBUNJABAR.ID, KUPANG - Sebuah acara lamaran di Dusun I Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/8/2019), berubah menjadi malapetaka ketika terjadi bentrokan yang menyebabkan satu orang tewas.
Kasubag Humas Polres Kupang Iptu Simon Seran, mengatakan, korban yang tewas diketahui bernama Maksi Robin Mesakh (42), warga Desa Oebelo.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (9/8/2019), kejadian bermula saat acara peminangan atau lamaran di rumah almarhum Hanok Ngeon di Dusun I Desa Tanah Merah.
Saat itu, keluarga dari calon pengantin laki-laki datang untuk mengerjakan tenda tempat acara peminangan atau lamaran tersebut dengan membawa satu mobil pikap berisi kayu bakar.
• Pulang Kerja, Jumharyono Cekcok, Aniaya Istri Hingga Tewas dan Bakar Rumah, Beruntung Anak Selamat
Setelah menurunkan kayu bakar tersebut sopir mobil pikap memundurkan mobil pikap dengan tujuan untuk memutar.
Saat itu, sopir pikap dan seorang penumpang lainnya dipukul oleh massa yang sementara menyaksikan acara peminangan.
Melihat itu, korban yang sementara duduk di dalam tenda acara peminangan, mendatangi kerumunan massa dan menanyakan awal permasalahan yang terjadi.
Namun massa yang sudah berkumpul lalu menyerang korban. Melihat itu, korban lalu membela diri dengan cara mengayunkan parang ke arah kerumunan massa dan mengenai tiga orang warga di lokasi tersebut.
Korban diserang massa
Setelah melukai ketiga warga, korban melarikan diri ke arah jalan umum.
Massa kemudian menganiaya korban menggunakan benda tajam (parang), sehingga korban mengalami luka serius pada leher bagian kiri, bahu bagian kanan, telapak tangan kanan.
"Korban sempat dilarikan ke Peskesmas Oesao, kemudian dilanjutkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan,"ujar Simon.
Saat ini, polisi masih terus mengembangkan kasus itu dengan memeriksa sejumlah saksi mata..
"Sedangkan lima korban yang terluka itu, akibat terkena bacokan parang dan lemparan batu,"ungkap Simon kepada Kompas.com, Jumat (9/8/2019) pagi.
Kejadian itu, lanjut Simon, berlangsung pada Kamis (8/8/2019) kemarin, sekitar pukul 16:30 Wita.