Profil Maimun Zubair, Mbah Moen Hafal Banyak Kitab di Usia Muda, Ulama Sohor yang Besarkan Pesantren

Dari banyaknya tokoh agama atau ulama tersohor di Indonesia, satu di antaranya adalah KH Maimun Zubair. Pria yang kerap disapa Mbah Moen

Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
Kolase Tribun Jabar (Laman laduni.id dan Kompas)
Profil Maimun Zubair alias Mbah Moen, ulama sohor hafal banyak kitab di usia muda. 

TRIBUNJABAR.ID - Dari banyaknya tokoh agama atau ulama tersohor di Indonesia, satu di antaranya yang disebut-sebut sebagai sosok ulama besar adalah KH Maimun Zubair.

Pria yang kerap disapa Mbah Moen ini merupakan pimpinan dari Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

Dilansir Tribunjabar.id dari laman Laduni, mulanya, pondok pesantren itu didirikan oleh ayahnya, KH Zubair Dahlan.

Tak hanya oleh KH Zubair Dahlan, ada pula campur tangan dari KH Ahmad Syuaib.

Maimun Zubair
Maimun Zubair (Tribunnews.)

Awalnya, keduanya membuat kelompok pengajian di musala.

Kemudian, didirikan tiga kompleks bangunan untuk mengembangkan kelompok pengajian itu.

Jejak Politik KH Maimun Zubair atau Mbah Moen, Dulu Dukung Prabowo, Pilpres 2019 Beralih ke Jokowi

Satu di antara komplek tersebut kemudian dikembangkan oleh putra KH Zubair Dahlan.

Di tangah Maimun Zubair pun, pondok pesantren berkembang semakin besar.

Hingga kini, nama Mbah Moen pun masih mejeng sebagai pimpinan pesantren tersebut.

Di laman pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id, Pondok Pesantren Al Anwar tercatat ada ribuan santri yang belajar di sana.

Pondok Pesantren Al Anwar
Pondok Pesantren Al Anwar (http://pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id)

Sebagai informasi, sosok Mbah Moen ini memang bukan orang sembarangan.

Ia terlahir dari keluarga ulama.

Ayahnya merupakan murid pilihan dari dua ulama ternama, yakni Syaikh Sa’id Al-Yamani dan Syaikh Hasan Al-Yamani Al- Makky.

Kemudian, sang ibu pun merupakan keturunan ulama.

Ayah dari ibunya adalah Kyai Ahmad bin Syu’aib.

Fadli Zon dan Mbah Moen.
Fadli Zon dan Mbah Moen. (Twitter/Fadli Zon)

Sejak kecil, ia tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren.

Ia diasuh langsung oleh ayah dan juga kakeknya yang merupakan ulama.

Saat masih balita, ia pun sudah diajarkan ilmu agama.

BREAKING NEWS: KH Maimun Zubair alias Mbah Moen Dikabarkan Meninggal Dunia di Mekkah

Ia bahkan menghafal berbagai bidang dalam ilmu agama Islam sebelum usianya remaja.

Tak heran, pada usia 17 tahun, Maimun Zubair mampu menghafal isi dari banyak kitab.

Setelah menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, ia pun sempat menuntut di Mekkah.

Setelah di Mekkah, ia pun melanjutkan pengembaraannya untuk memperdalam ilmu dari para ulama.

Ia pun kemudian belajar ilmu agama kepada ulama-ulama besar yang ada di Pulau Jawa.

Jokowi, Mbah Moen, dan Habib Luthfi
Jokowi, Mbah Moen, dan Habib Luthfi (Kompas.com dan Twitter)

Meninggal di Mekkah

KH Maimun Zubair alias Mbah Moen dikabarkan meninggal dunia Mekkah.

Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp.

Beredarnya kabar meninggal KH Maimun Zubair, yakni pada Selasa (6/8/2019).

Berikut ini isi pesan berantai yang beredar.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un...smpun wafat KH maemun zubair selasa di mekah jam 04.17."

Sebelumnya, Mbah Moen memang berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji.

Jokowi Bertemu Mbah Moen & Habib Luthfi Sebelum Konser Putih Bersatu, Dia pun Diberi 2 Hadiah Ini

Seperti yang diketahui, KH Maimun Zubair merupakan tokoh terkenal di Indonesia.

Ia akrab disapa Mbah Moen.

Ia adalah ulama asal Rembang, Jawa Tengah yang lahir pada 28 Oktober 1928.

Selain ulama, ia pun dikenal sebagai politikus dan pemimpin Pondok Pesantren Al Anwar Sarang.

Ia juga ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangungan atau PPP.

Sempat Mendoakan Jokowi

Ulama karismatik asal Rembang, KH Maimun Zubair, mengajak kiai kampung Kota dan Kabupaten Tasikmalaya untuk mendukung dan mendoakan Jokowi-Ma'ruf Amin, di Hotel Grand Metro, Senin (18/2/2019) malam.

Pria 90 tahun itu sebelumnya menghadiri deklarasi dukungan relawan petani Priangan Timur di Singaparna, Senin siang.

Pada malam ini, sebelum acara deklarasi bersama para kiai kampung, Mbah Moen memberikan ceramah kebangsaan dan mengajak menangkal hoaks.

"Sebagai ulama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, pastinya sangat penting terutama dalam memerangi kabar bohong ditengah umat. Demi keberlangsungan bangsa Indonesia ke depan," katanya.

Kiai sepuh tokoh NU ini juga mengajak berdoa bersama untuk keamanan, ketertiban, kesuksesan bangsa Indonesia, dan pastinya bersama-sama mendoakan mendoakan pasangan nomor urut satu menang.

Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haur Kuning, KH Busyrol Kariem Zuhri yang turut mendek

larasikan dukungan pada Jokowi-Amin mengatakan akan ikut gencar melakukan sosialisasi untuk mensukseskan di lingkungannya.

"Insya Allah, akan mendoakan di tempat masing-masing. Para ulama sebagai panutan umat, bisa mensosialisasikan kepada masyarakat," ujarnya.

Pemilihan dukungan pada kubu Jokowi-Amin, karena sejumlah ulama di daerah memandang Jokowi layak kembali memimpin dikarenakan kinerjanya nyata terlihat.

"Kami ikut deklarasikan dukungan karena secara kinerja menjadi dasar jelas dan nampak. Apalagi memilih wakilnya Maruf Amin, Jokowi sebagai umaro, wakilnya ulama. Jadi seimbang pemerintah dan agama," jelasnya.

Dia optimistis untuk pilpres kali ini, perolehan suara Jokowi di wilayah Jawa Barat bisa lebih baik dari Pilpres sebelumnya.

"Karena kemarin banyak hoaks, untuk tahun ini kami optimis karena hoaks yang beredar di pemilihan sebelumnya tidak terbukti kebenarannya, selain itu kami lihat juga pengalaman," KH Busyrol Kariem Zuhri menambahkan.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved