Motif Sopir Angkot Bunuh Amelia Gadis Cianjur Lulusan IPB, Kuras Harta Korban dan Habisi Secara Keji
Terbongkar motif pembunuh gadis lulusan iPB asal Cianjur, Amelia Ulfa Supandi. Pelaku adalah RH, sopir angkot yang mengangkut penumpang
Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Terbongkar motif kasus pembunuhan gadis lulusan iPB asal Cianjur, Amelia Ulfa Supandi.
Pelaku adalah RH, sopir angkot yang mengangkut penumpang, termasuk korban.
Mulanya, pelaku ingin menguras harta korban.
Ia membidik ponsel gadis asal Cianjur itu untuk diambilnya.
Namun, ujungnya malah kelepasan.
Pelaku pun berniat melakukan tindak asusila.
Tak hanya itu, ujungnya si sopir angkot justru menghabisi nyawa korban secara keji.
Akibat perbuatannya, pelaku disebut akan dikenakan pasal berlapis.
• Kata Keluarga Amelia Lulusan IPB Soal Ditangkapnya Pelaku Pembunuhan: Biadab! Hukum Seberat-beratnya
Mulai dari pencurian, perkosaan, hingga penganiayaan dan pembunuhan.
Hal ini disampaikan Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan Tribunjabar.id.
Menurutnya, kepada polisi, RH mengaku, mengangkut korban yang merupakan penumpangnya dari kawasan Ciawi.
Saat melaju di kawasan Cimaras, banyak penumpang yang naik dan juga turun.
Saat sampai di Cianjur, tinggal Amelia Ulfa yang belum turun dari angkotnya.
Dari situlah, niat jahat pelaku dilancarkan.

Gadis lulusan IPB dibekap hingga tak berdaya dan tak sadarkan diri.
Hal itu dilakukan pelaku yang berniat mengambil ponsel milik korban.
Setelah menguras harta korban, si pelaku pun membuang tas korban.
Tas tersebut dibuang di kawasan Gekbrong, Cianjur.
Kemudian, ia kembali melaju menuju Sukabumi.
• Pelaku Pembunuhan Amelia Lulusan IPB Ternyata Sopir Angkot, Ngaku Bunuh Korban tapi Tak Kenal
Sesampainya di kawasan Sukaraja, tubuh korban pun bergerak.
Rupanya, Amelia mulai sadar. Sang sopir malah semakin berniat jahat.
Ia terpikir untuk melakukan tindakan asusila.
Akhirnya, korban pun langsung melakukan perlawanan.
Namun, si pelaku justru semakin beringas.
Sopir angkot itu mencekik leher korban.

Nyawa korban melayang, jasadnya lalu dibuang.
"Dari Sukaraja tersangka mencari tempat untuk menghilangkan barang bukti, lalu barang bukti dibuang di area Cibeureum sekitar pukul 23.00 WIB," kata Susatyo.
Berdasarkan hasil autopsi, korban memang mengalami patah tulang pada bagian leher.
• 7 Fakta Kasus Pembunuhan Amelia Asal Cianjur, Dikenal Sebagai Gadis yang Pintar dan Baik Hati
Selain itu, wajah korban pun terluka akibat benturan.
Korban ditemukan warga di kawasan Cibeureum, Sukabumi, pada 22 Juli 2019.
Pelaku Ditangkap di Cianjur
Pelaku pembunuhan Amelia Ulfa Supandi (22), perempuan lulusan IPB, telah diciduk polisi.
Pelaku pembunuhan Amelia ditangkap anggota Polres Kota Sukabumi di Cianjur, Jumat (2/8/2019) pagi.
Penangkapan ini dibenarkan oleh Kapolres Kota Sukabumi, AKBP Susatyo Purnomo Candro.
"Ada terduga yang ditangkap, saat ini dalam pengembangan, tunggu release resmi," ujar AKBP Susatyo Purnomo Condro melalui sambungan telepon, Jumat (2/8/2019) petang.
Adapun pelaku pembunuhan Amelia adalah seorang pria berinisial RH (25).

Saat hendak ditangkap, RH sempat melakukan perlawanan.
Polisi tentu saja tak tinggal diam.
RH terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas.
• Impian Amelia, Lulusan IPB Korban Pembunuhan, Ingin Kembali Lagi Mengunjungi Gunung Ini
Ia ditembak di bagian kaki kirinya.
"Alhamdulillah dalam waktu 10 hari kami telah berhasil mengungkap dan menangkap pelakunya, RH di Cianjur," ungkap Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan di Polres Sukabumi Kota, Jumat malam, dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com.
Berdasarkan pemeriksaan polisi, RH bekerja sebagai sopir angkutan umum.
Terungkap fakta bahwa RH menghabisi nyawa Amelia di wilayah Kecamatan Sukaraja.
Ia menghilangkan nyawa Amelia dengan cara yang sesuai pada hasil autopsi yang didapatkan polisi dari kedokteran forensik.
Diketahui, RH dan Amelia tak saling kenal.
"Pelaku satu orang, antara tersangka dengan korban tidak saling kenal. Juga tersangka mengakui aksinya (pembunuhan) dilakukan di wilayah Sukaraja," kata Susatyo Purnomo Condro.