KH Maimun Zubair Meninggal di Makkah, Ini Keutamaan Meninggal saat Haji yang Dijanjikan Rasulullah
KH Maimun Zubair Meninggal Dunia saat Ibadah Haji, Rasulullah Janjikan Keutamaan dan Pahala Besar Bagi Orang yang Wafat saat Ibadah Haji.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
KH Maimun Zubair Meninggal Dunia saat Ibadah Haji,
Rasulullah Janjikan Keutamaan dan Pahala Besar Bagi Orang yang Wafat saat Ibadah Haji
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kiai kharismatik KH Maimun Zubair meninggal dunia di Makkah, Selasa (6/8/2019).
KH Maimun Zubair meninggal dunia saat menjalani ibadah haji.
Kepergian sosok ulama yang banyak dijadikan rujukan fatwanya oleh masyarakat dan tokoh-tokoh besar Indonesia, membuat banyak orang kehilangan.
Tokoh penting, mulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Partai Gerindara Prabowo Subianto, Mahfud MD, Fadli Zon, dan sejumlah toloh lainnya ikut berbela sungkawa.
Di media sosial pun disesaki oleh kalimat-kalimat duka cita atas kepergian KH Maimun Zubair.
Banyak yang mendoakan kematiannya husnul khatimah dan masuk surga milik Allah SWT.
KH Maumun Zubair meninggal dunia dihari yang baik, bulan yang baik, dan momen yang sangat baik, yakni ibadah Haji.
• FOTO-FOTO Suasana Saat Mbah Moen KH Maimun Zubair Meninggal di Mekkah, Ribuan Pelayat Berdatangan
Adakah keutamaan bagi orang-orang yang meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji?
Ada keutamaan bagi orang-orang yang meninggal dunia di tanah haram Makkah Al Mukaromah atau Madinah.
Mendapat Syafaat atau Pertolongan dari Rasulullah Muhammad SAW
Bagi mereka yang meninggal di kedua tempat yang dimuliakan itu akan mendapatkan syafaat atau pertolongan dari Rasulullah Muhammad SAW.
Ketutamaan meninggal dunia di Madinah didasarkan pada dalil hadis dari Ibunu Umar, Nabi Muhammad bersabda:
مَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَمُتْ بِهَا ؛ فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ يَمُوتُ بِهَا
Siapa yang bisa meninggal di Madinah, silahkan meninggal di Madinah. Karena aku akan memberikan syafaat bagi orang yang meninggal di Madinah. (HR. Turmudzi 3917).
• Mahfud MD Kenang Sosok Maimun Zubair alias Mbah Moen, Bocorkan Pertemuan Terakhir Saat di Yogyakarta
Di zaman Rasulullah Muhammad SAW, banyak para sahabat yang berdoa agar kelak ketika meninggal dunia berada di Makkah.
Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu . Beliau pernah berdoa,
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي شَهَادَةً فِي سَبِيلِكَ ، وَاجْعَلْ مَوْتِي فِي بَلَدِ رَسُولِكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Ya Allah, berikanlah aku anugrah mati syahid di jalan-Mu, dan jadikanlah kematianku di tanah Rasul-Mu shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Bukhari 1890).
Selain keutamaan tempat yang mulia, orang yang berhaji lalu meninggal dunia juga memiliki keistimewaan.
Pahala Haji Ditulis Hingga Kiamat
Orang yang meninggal dunia saat menjalankan ibadah Haji, pahala hajianya akan ditulis hingga hari kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata, Rasulullah Muhammad SAW bersabda,
من خرج حاجا فمات كتب له أجر الحاج إلى يوم القيامة ومن خرج معتمرا فمات كتب له أجر المعتمر إلى يوم القيامة ومن خرج غازيا فمات كتب له أجر الغازي إلى يوم القيامة
“Barangsiapa keluar untuk berhaji lalu meninggal dunia, maka dituliskan untuknya pahala haji hingga hari kiamat.
Barangsiapa keluar untuk umrah lalu meninggal dunia, maka ditulis untuknya pahala umrah hingga hari kiamat. Dan barangsiapa keluar untuk berjihad lalu mati maka ditulis untuknya pahala jihad hingga hari kiamat.”
• Sosok KH Maimun Zubair atau Mbah Moen di Mata Prabowo, Ada Pesan Penting yang Selalu Tertanam
Sungguh luar biasa keutamaan orang yang meninggal dunia di Makkah atau Madinah saat menjalankan ibadah haji.
Sebagai informasi, KH Maimun Zubair meninggal di Makkah saat menjalankan ibadah haji.
Informaso dari pihak keluarga jenazah KH Maimun Zubair akan dimakamkan di Makkah.
Sosok KH Maimun Zubair
Dari banyaknya tokoh agama atau ulama tersohor di Indonesia, satu di antaranya yang disebut-sebut sebagai sosok ulama besar adalah KH Maimun Zubair.
Pria yang kerap disapa Mbah Moen ini merupakan pimpinan dari Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Dilansir Tribunjabar.id dari laman Laduni, mulanya, pondok pesantren itu didirikan oleh ayahnya, KH Zubair Dahlan.
Tak hanya oleh KH Zubair Dahlan, ada pula campur tangan dari KH Ahmad Syuaib.

Awalnya, keduanya membuat kelompok pengajian di musala.
Kemudian, didirikan tiga kompleks bangunan untuk mengembangkan kelompok pengajian itu.
• Jejak Politik KH Maimun Zubair atau Mbah Moen, Dulu Dukung Prabowo, Pilpres 2019 Beralih ke Jokowi
Satu di antara komplek tersebut kemudian dikembangkan oleh putra KH Zubair Dahlan.
Di tangah Maimun Zubair pun, pondok pesantren berkembang semakin besar.
Hingga kini, nama Mbah Moen pun masih mejeng sebagai pimpinan pesantren tersebut.
Di laman pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id, Pondok Pesantren Al Anwar tercatat ada ribuan santri yang belajar di sana.

Sebagai informasi, sosok Mbah Moen ini memang bukan orang sembarangan.
Ia terlahir dari keluarga ulama.
Ayahnya merupakan murid pilihan dari dua ulama ternama, yakni Syaikh Sa’id Al-Yamani dan Syaikh Hasan Al-Yamani Al- Makky.
Kemudian, sang ibu pun merupakan keturunan ulama.
Ayah dari ibunya adalah Kyai Ahmad bin Syu’aib.

Sejak kecil, ia tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren.
Ia diasuh langsung oleh ayah dan juga kakeknya yang merupakan ulama.
Saat masih balita, ia pun sudah diajarkan ilmu agama.
• BREAKING NEWS: KH Maimun Zubair alias Mbah Moen Dikabarkan Meninggal Dunia di Mekkah
Ia bahkan menghafal berbagai bidang dalam ilmu agama Islam sebelum usianya remaja.
Tak heran, pada usia 17 tahun, Maimun Zubair mampu menghafal isi dari banyak kitab.
Setelah menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, ia pun sempat menuntut di Mekkah.
Setelah di Mekkah, ia pun melanjutkan pengembaraannya untuk memperdalam ilmu dari para ulama.
Ia pun kemudian belajar ilmu agama kepada ulama-ulama besar yang ada di Pulau Jawa.

Meninggal di Mekkah
KH Maimun Zubair alias Mbah Moen dikabarkan meninggal dunia Mekkah.
Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp.
Beredarnya kabar meninggal KH Maimun Zubair, yakni pada Selasa (6/8/2019).
Berikut ini isi pesan berantai yang beredar.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un...smpun wafat KH maemun zubair selasa di mekah jam 04.17."
Sebelumnya, Mbah Moen memang berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji.
• Jokowi Bertemu Mbah Moen & Habib Luthfi Sebelum Konser Putih Bersatu, Dia pun Diberi 2 Hadiah Ini
Seperti yang diketahui, KH Maimun Zubair merupakan tokoh terkenal di Indonesia.
Ia akrab disapa Mbah Moen.
Ia adalah ulama asal Rembang, Jawa Tengah yang lahir pada 28 Oktober 1928.
Selain ulama, ia pun dikenal sebagai politikus dan pemimpin Pondok Pesantren Al Anwar Sarang.
Ia juga ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangungan atau PPP.
Sempat Mendoakan Jokowi
Ulama karismatik asal Rembang, KH Maimun Zubair, mengajak kiai kampung Kota dan Kabupaten Tasikmalaya untuk mendukung dan mendoakan Jokowi-Ma'ruf Amin, di Hotel Grand Metro, Senin (18/2/2019) malam.
Pria 90 tahun itu sebelumnya menghadiri deklarasi dukungan relawan petani Priangan Timur di Singaparna, Senin siang.
Pada malam ini, sebelum acara deklarasi bersama para kiai kampung, Mbah Moen memberikan ceramah kebangsaan dan mengajak menangkal hoaks.
"Sebagai ulama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, pastinya sangat penting terutama dalam memerangi kabar bohong ditengah umat. Demi keberlangsungan bangsa Indonesia ke depan," katanya.
Kiai sepuh tokoh NU ini juga mengajak berdoa bersama untuk keamanan, ketertiban, kesuksesan bangsa Indonesia, dan pastinya bersama-sama mendoakan mendoakan pasangan nomor urut satu menang.
Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haur Kuning, KH Busyrol Kariem Zuhri yang turut mendek
larasikan dukungan pada Jokowi-Amin mengatakan akan ikut gencar melakukan sosialisasi untuk mensukseskan di lingkungannya.
"Insya Allah, akan mendoakan di tempat masing-masing. Para ulama sebagai panutan umat, bisa mensosialisasikan kepada masyarakat," ujarnya.
Pemilihan dukungan pada kubu Jokowi-Amin, karena sejumlah ulama di daerah memandang Jokowi layak kembali memimpin dikarenakan kinerjanya nyata terlihat.
"Kami ikut deklarasikan dukungan karena secara kinerja menjadi dasar jelas dan nampak. Apalagi memilih wakilnya Maruf Amin, Jokowi sebagai umaro, wakilnya ulama. Jadi seimbang pemerintah dan agama," jelasnya.
Dia optimistis untuk pilpres kali ini, perolehan suara Jokowi di wilayah Jawa Barat bisa lebih baik dari Pilpres sebelumnya.
"Karena kemarin banyak hoaks, untuk tahun ini kami optimis karena hoaks yang beredar di pemilihan sebelumnya tidak terbukti kebenarannya, selain itu kami lihat juga pengalaman," KH Busyrol Kariem Zuhri menambahkan.(Tribunjabar.id/Kisdiantoro/Yongky Y)