Begini Dampak Mati Listrik Bagi Perekonomian di Kota Bandung, Pengusaha Kelimpungan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mati listrik masih dilakukan secara bergilir hari ini di beberapa wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

Menanggapi hal ini Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung, Iwa Gartiwa mengaku mendapat pengaduan dari beberapa pengusaha terkait mati listrik.

"Iya beberapa pengusaha cerita tentang usahanya yang tidak berjalan seperti biasanya terutama terhambat dalam komunikasi, pengiriman jasa, dan penjualan di media sosial," ujar Iwa ketika dihubungi, Senin (8/5/2019).

Iwa mengatakan perdagangan di era saat ini sudah memanfaatkan marketing di media sosial dan hal itu berpengaruh kepada penjualannya ketika layanan internet tidak bisa digunakan.

"Pemadaman ini memberikan masalah mulai dari hulu ke bagian tengah dan hilirnya. Misalnya saja ada masalah dalam proses pembuatan kain maka akan memakan waktu lebih lama untuk dikirim, belum lagi perjalanananya yang macet karena lampu lalu lintas tersendat," ujarnya.

Adanya permasalahan ini, Kadin Bandung berharap PLN segera menyelesaikan masalah ini karena dampaknya berakibat pada perekonomian yang merugikan banyak pengusaha.

• Bertikai Saat Mabuk, Seorang Pria di Makassar Tewas Setelah Ditikam Sebanyak Tiga Kali

Sementara itu untuk jumlah kerugian yang dialami pengusaha di Kadin, Iwa belum bisa memastikan jumlahnya berapa.

Seperti kejadian pemadaman listrik yang terjadi di gerai Upnormal Block71 harus tersendat.

Beverage operation Upnormal Block 71, Yuda Fitrah mengatakan sebelumnya tidak ada pemberitahuan akan info dipadamkannya listrik sehingga Ia tidak mempersiapkan kebutuhan penjualan.

"Mesin kopi tidak bisa digunakan, nasi dan beberapa masakan lainnya tidak bisa keluar, mie bisa dipesan tapi exhouse mati jadi mengganggu pelanggan," ujar Yuda saat ditemui di Block 71, Jalan Ir H Djuanda No 108, Minggu (4/8/2019).

• Mati Listrik Nyalakan Lilin, Lupa Matikan Lilin Rumah Hangus Jadi Abu, Mata Runadi Pun Sayu

Pantauan Tribun Jabar di lokasi, banyak pengunjung yang tersedak batuk karena aroma bumbu mie yang menyengat.

Minuman si eko yang biasanya menjadi andalan pun tidak banyak dipesan karena belum dipersiapkan.

Yuda mengatakan untuk pembayaran mesin edc pun tidak bisa digunakan.