Waspada Gempa, Ini Doa Saat Terjadi Gempa Bumi, Tetap Tenang dan Minta Perlindungan

Untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa, kita bisa memanjatkan doa untuk memohon perlindungan dan keselamatan.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNNEWS
Ilustrasi gempa bumi 

TRIBUNJABAR.ID - Akhir-akhir ini gemba bumi melanda sejumlah daerah di Indonesia.

Misalnya, gempa Banten yang terjadi pada Jumat (2/8/2018).

Kekuatan gempa bermagnitudo 7,4 ini, bahkan dirasakan warga Jawa Barat, Jakarta, dan sejumlah daerah lainnya.

Besarnya guncangan gempa bumi membuat, warga panik dan berhamburan keluar.

Warga berbondong-bondong ke luar ruangan untuk menyelamatkan diri.

Akibat gempa besar itu, di sejumlah tempat bahkan ada kerusakan.

Pascagempa Banten, Gempa Kembali Terjadi 3 Kali dengan 2 Pusat Gempa di Pulau Jawa

Untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa, kita bisa memanjatkan doa untuk memohon perlindungan dan keselamatan.

Berikut ini bacaan doa saat terjadi gempa bumi:

اَللَّهُمّ إِنّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ؛ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّمَافِيْهَا وَشَرِّمَا أَرْسَلْتَ بِهِ

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi,

dan kebaikan apa yang didalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini.

Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi,

dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya,

dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan."

Dampak Gempa Banten, Dinding Rumah Warga di Tasik Ambruk, Pemilik Rumah Selamat

Yang Harus Dilakukan Saat Ada Gempa

Masyarakat harus memahami cara evakuasi diri dan penanganan bila terjadi gempa.

Bila gempa bumi terjadi, hal pertama yang terbersit adalah panik.

Namun, jangan khawatir, ada hal-hal atau petunjuk yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi.

Mengutip dari laman bmkg.go.id, ini serba-serbi terkait gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa Bumi

1. Kunci utama adalah mengenali apa yang disebut gempa bumi.

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dll)

- Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

2. Kenali lingkungan tempat bekerja

- Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung

- Belajar melakukan P3K

- Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

3. Persiapan rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal

- Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

4. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah

- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi (misalnya lampu dll).

5. Persiapkan alat yang harus ada di setiap tempat

- Kotak P3K

- Senter/lampu baterai

- Radio

- Makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi

1. Dalam Bangunan

- Bila Anda berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja atau benda lainnya yang bisa melindungi.

- Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan

- Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan

2. Di Area Terbuka

- Hindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll

- Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah

3. Berkendara

Jika Anda sedang mengendarai mobil
Keluar, turun dan menjauh dari mobil.

Sebisa mungkin hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

4. Di pantai

Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

5. Di Pegunungan

Hindari daerah yang rawan longsor.

Setelah Terjadi Gempa Bumi

1. Di Dalam Ruangan

- Bila Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan dengan tertib.

- Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.

- Periksa apa ada yang terluka. Bila ada yang terluka maka lakukan P3K.

- Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

2. Periksa lingkungan sekitar Anda

- Periksa apabila terjadi kebakaran, kebocoran gas, hubungan arus pendek listrik.

- Selain itu, cek aliran dan pipa air.

- Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan

- Matikan listrik dan tidak menyalakan api karena ditakutkan ada kebocoran gas.

3. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa.

Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

5. Mencari informasi yang valid.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi (apabila terjadi gempa susulan).

- Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi

7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan.

Gempa Sukabumi dan Sulut

Setelah Banten, gempa kembali mengguncang wilayah Kabupaten Sukabumi dan Melonguane, Sulawesi Utara.

Bila dibandingkan dengan gempa Banten magnitudo 7,4, gempa Sukabumi dan Sulawesi Utara lebih rendah.

Berdasarkan akun Twitter resmi BMKG, gempa terjadi di 219 Km barat laut Melonguane, Sulawesi Utara.

Gempa magnitudo 5,6 itu mengguncang Sulawesi Utara pada Jumat (2/8/2019) pukul 23.10 WIB.

Diketahui, gempa berada di kedalaman 113 Km dan tidak berpotensi tsunami.

Sedangkan gempa Sukabumi berpusat di laut, yakni 49 Km barat daya Kabupaten Sukabumi.

Gempa magnitudo 4,4 itu berada di kedalaman 27 KM.

Guncangan tersebut terjadi pada Sabtu dini hari (03/8/2019) pukul 00.22 WIB.

BMKG menyebutkan gempa Sukabumi terasa di Panggarangan dan Pelabuhanratu.

Gempa Banten

Gempa bumi bermagnitudo 7,4 mengguncang Banten.

Guncangan gempa terjadi pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB.

Pusat gempa berada di 147 kilometer Barat Daya Sumur, Banten pada kedalaman 10 kilometer.

Melalui Instagram, BMKG menyebut gempa tersebut berpotensi tsunami.

Di Kota Bandung, guncangan gempa ini terasa besar dan lama.

Gempa Sebelumnya

 Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang kawasan Bayah, Banten, Minggu (28/7/2019) pukul 21.25 WIB.

Twitter @infoBMKG melaporkan gempa bumi tersebut terjadi dengan pusta gempa di koordinat 7,42 LS dan 106,03 BT, atau sekitar 59 km Barat Daya Bayah, Banten, pada kedalaman 10 km.

Gempa tersebut disebutkan BMKG tidak berpotensi tsunami.

Meski demikian guncangan gempa tersebut, berdasarkan komentar warganet terasa hingga ke Depok, Sukabumi, dan Bogor.

Seperti disebutkan beberapa warganet di bawah ini:

@accountheone:    "Ke Sukabumi kerasa juga"

@wdwidiya : "Depok berasa banget:( "

@RestuRS : "Pantes bogor bergoyang ."

 Gempa Bumi Berkekuatan 5,2 SR Kagetkan Warga Cianjur dan Sukabumi

 Pagi Ini Gempa Bumi Guncang Blitar, Dirasakan di Tiga Daerah

 Sesar Lembang Bereaksi dan Gempa Setelah Tangkuban Perahu Meletus? Ini Penjelasan Peneliti LIPI

Dampak Gempa

Gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang berpusat di Sumur Banten Jumat (2/8/2019) malam, getarannya juga dirasakan oleh warga Sumedang.

Di RSUD Kabupaten Sumedang, nampak para pasien dievakuasi keluar ruangan setelah gempa mengguncang gedung RSUD.

Beberapa pasien keluar ruang rawat untuk menyelamatkan diri dengan kondisi selang infus masih terpasang di tangan.

Salah satunya adalah Riska (20), pasien yang dirawat di lantai 7 gedung RSUD Kabupaten Sumedang.

"Tadi pas kejadian kaget, lagi tidur langsung lari," ujar Riska.

 BREAKING NEWS: BMKG Akhiri Peringatan Potensi Tsunami Akibat Gempa Banten

 FOTO DAN VIDEO Gempa Banten, Guncangan Besar Buat Warga Panik Tak Karuan, di Jakarta hingga Jabar

 VIDEO Kondisi Warga di Wilayah Dekat Pusat Gempa Banten yang tengah Siaga Tsunami

Riska mengatakan, gempa terasa saat dirinya sedang tidur, gedung RSUD terasa bergoyang hingga membuatnya panik dan memilih berlari keluar ruang rapat.

Sementara itu, Ferry (20), salah satu penunggu pasien, memilih untuk membawa pulang keluarganya yang sedang dirawat di RSUD Sumedang setelah gedung RSUD diguncang gempa.

Dirinya mengaku goncangan gempa tersebut membuatnya ngeri dan kaget. Dirinya memilih membawa pulang keluarganya yang sakit karena khawatir akan adanya gempa susulan.

"Ruangan posisi di lantai 7, kita kan mau berobat di sini, pas ada gempa nanti malah hilang nyawa. Takut, mau pulang saja," ujar Ferry.

 Gempa Banten 7,4 SR, Polda Banten Kerahkan 500 Personel, Imbau Masyarakat ke Dataran Tinggi

 Dampak Gempa Bermagnitudo 7,4, Dinding Rumah Warga di Banjarwangi Garut Roboh

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved