Waspada Gempa, Ini Doa Saat Terjadi Gempa Bumi, Tetap Tenang dan Minta Perlindungan

Untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa, kita bisa memanjatkan doa untuk memohon perlindungan dan keselamatan.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNNEWS
Ilustrasi gempa bumi 

2. Di Area Terbuka

- Hindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll

- Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah

3. Berkendara

Jika Anda sedang mengendarai mobil
Keluar, turun dan menjauh dari mobil.

Sebisa mungkin hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

4. Di pantai

Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

5. Di Pegunungan

Hindari daerah yang rawan longsor.

Setelah Terjadi Gempa Bumi

1. Di Dalam Ruangan

- Bila Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan dengan tertib.

- Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.

- Periksa apa ada yang terluka. Bila ada yang terluka maka lakukan P3K.

- Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

2. Periksa lingkungan sekitar Anda

- Periksa apabila terjadi kebakaran, kebocoran gas, hubungan arus pendek listrik.

- Selain itu, cek aliran dan pipa air.

- Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan

- Matikan listrik dan tidak menyalakan api karena ditakutkan ada kebocoran gas.

3. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa.

Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

5. Mencari informasi yang valid.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi (apabila terjadi gempa susulan).

- Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi

7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan.

Gempa Sukabumi dan Sulut

Setelah Banten, gempa kembali mengguncang wilayah Kabupaten Sukabumi dan Melonguane, Sulawesi Utara.

Bila dibandingkan dengan gempa Banten magnitudo 7,4, gempa Sukabumi dan Sulawesi Utara lebih rendah.

Berdasarkan akun Twitter resmi BMKG, gempa terjadi di 219 Km barat laut Melonguane, Sulawesi Utara.

Gempa magnitudo 5,6 itu mengguncang Sulawesi Utara pada Jumat (2/8/2019) pukul 23.10 WIB.

Diketahui, gempa berada di kedalaman 113 Km dan tidak berpotensi tsunami.

Sedangkan gempa Sukabumi berpusat di laut, yakni 49 Km barat daya Kabupaten Sukabumi.

Gempa magnitudo 4,4 itu berada di kedalaman 27 KM.

Guncangan tersebut terjadi pada Sabtu dini hari (03/8/2019) pukul 00.22 WIB.

BMKG menyebutkan gempa Sukabumi terasa di Panggarangan dan Pelabuhanratu.

Gempa Banten

Gempa bumi bermagnitudo 7,4 mengguncang Banten.

Guncangan gempa terjadi pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB.

Pusat gempa berada di 147 kilometer Barat Daya Sumur, Banten pada kedalaman 10 kilometer.

Melalui Instagram, BMKG menyebut gempa tersebut berpotensi tsunami.

Di Kota Bandung, guncangan gempa ini terasa besar dan lama.

Gempa Sebelumnya

 Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang kawasan Bayah, Banten, Minggu (28/7/2019) pukul 21.25 WIB.

Twitter @infoBMKG melaporkan gempa bumi tersebut terjadi dengan pusta gempa di koordinat 7,42 LS dan 106,03 BT, atau sekitar 59 km Barat Daya Bayah, Banten, pada kedalaman 10 km.

Gempa tersebut disebutkan BMKG tidak berpotensi tsunami.

Meski demikian guncangan gempa tersebut, berdasarkan komentar warganet terasa hingga ke Depok, Sukabumi, dan Bogor.

Seperti disebutkan beberapa warganet di bawah ini:

@accountheone:    "Ke Sukabumi kerasa juga"

@wdwidiya : "Depok berasa banget:( "

@RestuRS : "Pantes bogor bergoyang ."

 Gempa Bumi Berkekuatan 5,2 SR Kagetkan Warga Cianjur dan Sukabumi

 Pagi Ini Gempa Bumi Guncang Blitar, Dirasakan di Tiga Daerah

 Sesar Lembang Bereaksi dan Gempa Setelah Tangkuban Perahu Meletus? Ini Penjelasan Peneliti LIPI

Dampak Gempa

Gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang berpusat di Sumur Banten Jumat (2/8/2019) malam, getarannya juga dirasakan oleh warga Sumedang.

Di RSUD Kabupaten Sumedang, nampak para pasien dievakuasi keluar ruangan setelah gempa mengguncang gedung RSUD.

Beberapa pasien keluar ruang rawat untuk menyelamatkan diri dengan kondisi selang infus masih terpasang di tangan.

Salah satunya adalah Riska (20), pasien yang dirawat di lantai 7 gedung RSUD Kabupaten Sumedang.

"Tadi pas kejadian kaget, lagi tidur langsung lari," ujar Riska.

 BREAKING NEWS: BMKG Akhiri Peringatan Potensi Tsunami Akibat Gempa Banten

 FOTO DAN VIDEO Gempa Banten, Guncangan Besar Buat Warga Panik Tak Karuan, di Jakarta hingga Jabar

 VIDEO Kondisi Warga di Wilayah Dekat Pusat Gempa Banten yang tengah Siaga Tsunami

Riska mengatakan, gempa terasa saat dirinya sedang tidur, gedung RSUD terasa bergoyang hingga membuatnya panik dan memilih berlari keluar ruang rapat.

Sementara itu, Ferry (20), salah satu penunggu pasien, memilih untuk membawa pulang keluarganya yang sedang dirawat di RSUD Sumedang setelah gedung RSUD diguncang gempa.

Dirinya mengaku goncangan gempa tersebut membuatnya ngeri dan kaget. Dirinya memilih membawa pulang keluarganya yang sakit karena khawatir akan adanya gempa susulan.

"Ruangan posisi di lantai 7, kita kan mau berobat di sini, pas ada gempa nanti malah hilang nyawa. Takut, mau pulang saja," ujar Ferry.

 Gempa Banten 7,4 SR, Polda Banten Kerahkan 500 Personel, Imbau Masyarakat ke Dataran Tinggi

 Dampak Gempa Bermagnitudo 7,4, Dinding Rumah Warga di Banjarwangi Garut Roboh

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved