Gunung Tangkubanparahu Dibuka, Pedagang Langsung Jualan di Bibir Kawah, Seminggu Diam di Rumah
Sejumlah pedagang di area Gunung Tangkubanparahu, pada hari pertama dibuka langsung membuka dan membersihkan kiosnya
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, LEMBANG - Sejumlah pedagang di area Gunung Tangkubanparahu, pada hari pertama dibuka langsung membuka dan membersihkan kiosnya untuk kembali berjualan, terlebih sudah ada pengunjung yang berdatangan, Kamis (1/8/2019).
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, para pedagang itu tampak sibuk membersihkan kiosnya dari abu vulkanik bekas erupsi yang menempel di dalam kios, maupun yang menempel di barang dagangannya dengan menggunakan alat seadanya.
Kios pedagang kebanyakan berada di bibir kawah Gunung Tangkubanparahu
Rukmaya (43) pedagang baju asal Nyalindung mengatakan, ia membuka kiosnya karena sudah mendapat informasi dari pihak pengelola Gunung Tangkubanparahu bahwa hari ini tempat wisata alam tersebut dibuka untuk umum.
"Saya kemarin mendapat informasi hari ini buka, jadi saya juga mulai membuka kios dan bersih-bersih juga, tapi kalau pembersihan sudah dilakukan sejak empat hari yang lalu," ujarnya saat ditemui di Gunung Tangkubanparahu, Kamis (1/8/2019).
Ia mengaku tidak ada kesulitan untuk melakukan pembersihan tersebut dan semua barang daganganya tetap aman dan bisa dijual kembali. Hanya saja ia harus kehilangan penghasilan selama hampir satu pekan.
"Selama tidak berjualan sata ada di rumah hampir seminggu. Biasanya kalau satu minggu (berjualan) saya mendapat penghasilan Rp 3 juta. Tapi tidak masalah yang penting bisa berjualan lagi," katanya.
• Tak Seperti Biasanya, Kali ini Setelah Latihan Supardi Nasir Kumpulkan Seluruh Pemain Persib Bandung
Hal senada dikatakan Firman (37) pedagang asesoris asal Cikole, ia mengatakan langsung membuka kiosnya setelah mendapat informasi bahwa hari ini Gunung Tangkubanparahu dibuka secara resmi untuk umum.
"Alhamdulillah senang sekali bisa berjualan lagi, barang-barang juga tidak ada yang rusak, hanya kotor saja bisa dibersihkan dan bisa dijual lagi," ucapnya.
Selama tidak berjualan hampir satu pekan, ia mengaku harus kehilangan penghasilan Rp 5 juta karena biasanya ia mendapat penghasilan sebesar itu ketika berjualan selama satu pekan.
"Selama satu pekan ini saya ada di rumah tidak berjualan sehingga tidak mendapat penghasilan. Mudah-mudahan setelah buka ini pengenjung lebih ramai dari sebelum erupsi," katanya.
Kedua pedagang tersebut, tidak merasa khawatir dengan kondisi Gunung Tangkubanparahu saat ini atau pascaerupsi karena mereka yakin tidak akan terjadi erupsi susulan dan abu vulkanik juga saat ini sudah mulai bersih.
• Kata Pelaku Wisata di Bandung Soal Pemerintah Malaysia Tarik Retribusi Warganya yang ke Indonesia