Arema FC vs Persib Bandung

Keok di Kanjuruhan, Robert Ungkap Teror yang Dialami Persib, Sempat Dapat Kabar Laga Tak Dilanjutkan

Robert Alberts katakan Persib sempat dapat kabar dari polisi laga tak dilanjutkan. Akibatnya telat ke Stadion Kanjuruhan.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Robert Rene Alberts berbicara dengan Ghozali Siregar dalam laga leg kedua Persib Bandung vs Borneo FC di babak 8 besar Piala Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (4/5/2019). Tuan rumah memang 3-2. 

TRIBUNJABAR.ID, MALANG - Persib Bandung tak berdaya saat menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (30/7) malam. Bahkan baru 5 menit pertandingan berjalan, Persib Bandung sudah tertinggal 2  gol.

Tim Maung Bandung akhirnya kalah dengan skor telak 1-5.

Tanpa pemain asing andalan di lini belakang, Bojan Malisic dan pemain andalan di lini depan Ezechiel N Douassel, berpengaruh terhadap Persib Bandung.

Di babak pertama Persib seakan tidak bisa berkutik dengan tekanan yang diterapkan Arema. Tim Maung Bandung terlihat sulit mengembangkan permainannya, setelah dua kali kebobolan di awal laga.

Gol pertama Arema dicetak oleh Dendi Santoso di menit 4, hanya berjarak satu menit, mantan pemain Persib Bandung, Makan Konate, menambah keunggulan Arema FC dengan gol kaki kanannya.

Serangan yang dibangun Supardi Cs kerap kandas mendekati kotak penalti. Para pemain kesulitan mengalirkan bola ke lini pertahanan Arema.

Persib baru mendapatkan peluang emas di menit 34 melalui Esteban Vizcarra yang mendapatkan umpan dari Febri Hariyadi, tapi sayang tendangannya masih melenceng di sisi gawang Arema.

Di menit 40 pemain bertahan Arema, Arthur menambah keunggulan timnya melalui sudulannya.

Di Babak kedua Persib Bandung lebih mendominasi jalannya pertandingan, dan tim tuan rumah yang sudah unggul jauh tidak terlalu ngotot meladeni permainan tim Maung Bandung. Di Babak kedua tim Singo Edan lebih menunggu dan mengandalkan serangan balik.

Beberapa kali Persib melakukan serangan tapi belum juga berbuah gol karena ketatnya pertahanan Arema. Satu peluang emas yang didapat Febri Hariyadi di menit 52, tapi tak mampu merobek gawang Arema, tendangan kerasnya masih bisa ditepis oleh Kurniawan.

Guna memperkecil ketertinggalan pelatih Persib, Robert Alberts mengganti beberapa pemain. Abdul Aziz dan Erwin Ramdhani dimasukkan.

Melalui serangan balik cepat di menit 68, Rifaldi Bawuo kembali menambah kemenangan Arema FC, skor menjadi 0-4.

Rifaldi kembali mencetak gol di menit 90. Namun sebelum pertandingan usai, Febri Hariyadi berhasil mencetak gol hiburan.

Gol cantik dengan tendangan kaki kirinya yang mengarahkan Bola ke pojok gawang Arema, tak mampu diselamatkan oleh kiper.

Dengan hasil tersebut Persib kini berada di posisi ke 11  klasemen sementara Liga 1 dengan poin 13 dan Arema berada di posisi empat dengan poin 18.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengucapkan selamat untuk Arema yang telah mengalahkan timnya 1-5, dan ia membahas kejadian sebelum pertandingan.

“Saya yang ingin bahas adalah beberapa kejadian sebelum pertandingan karena kami bermain di bawah protes hari ini (kemarin). Kami memang tidak ada alasan untuk kekalahan di pertandingan ini,” ujar Robert Alberts setelah pertandingan.

Robert memaparkan alasannya protes, ia protes karena tidak bisa tidur semalaman saat di hotel.

“Siapa pun itu, itu bukan Aremania karena kami respek kepada mereka. Semalaman mengganggu pemain, menyalakan kembang api,” kata Robert Alberts.

Selain itu kata Robert, setelah latihan resmi mereka juga menyalakan petasan ke arah bus yang ditumpangi tim Maung Bandung.

“Kemudian saat pagi hari di hotel, mereka mengganggu kamu, tidak ada polisi saat itu, kami di lobi menunggu polisi sampai polisi datang,” ujar pelatih asal Belanda ini.

“Kami juga sudah mengirim surat ke PSSI mengenai apa yang terjadi, tapi kami tetap harus bermain sesuai dengan aturannya,” ucapnya.

“Ketika siang kami masuk ke baracuda, polisi bilang tidak bisa langsung ke stadion, polisi bilang pertandingan tidak dilanjutkan,” kata dia.

Robert menjelaskan, polisi memperlihatkan surat yang menyebut pertandingan digelar pukul 15.30.

“Tapi ketika menunggu tidak mungkin tiba di stadion dan menunggu lagi instruksi dari manajemen di Bandung, untuk keputusan apa yang diambil,” ujar dia

Satu jam kemudian, kata Robert, polisi datang lagi dan timnya telat ke stadion.

“Maka kami datang ke stadion dengan di bawah tekanan. Kami protes dan mempertanyakan kenapa even lain bisa ditunda sementara kami tidak,” kata Robert Alberts.

Robert mengaku, untuk pertandingan tidak ada masalah, para pemain menunjukkan permainan terbaiknya.

“Kami hanya tidak mempersiapkan dengan baik karena segala sesuatu yang terjadi sejak kemarin,” kata dia.

Menurut Robert,  Arema bermain bagus karena mencetak gol di lima menit pertama.

“Saya tahu pemain cepat jatuh dan sulit bagi mereka untuk bangkit,” ucapnya.

“Kami tidak dalam kondisi fisik yang bagus karena itu lini pertahanan kurang baik. Pemain muda kami belum masuk pada level di penyerangan Arema, kami juga tidak bermain dengan striker sehingga ada ketimpangan dari penyerangan Arema maka menjadi sulit,” ucap dia

Menurut Robert, di babak kedua tim bisa lebih baik, mereka mulai punya peluang langsung.

“Namun tetap perbedaan kualitas tetap jauh, karena Arema dalam keadaan yang sangat baik,” ujar Robert.

Sedangkan saat ditanya terkait penjaga gawang Persib, Aqil Savik, Robert memaparkan, dia adalah pemain muda hasil promosi, maka ini bisa jadi pengalaman bagus baginya.

“Dia sudah lakukan yang terbaik, saya puas dengan kerjanya karena saya tahu sulit bermain dengan lini pertahanan yang baru, dan dia adalah pemain muda yang bagus,” ucapnya.

Beruntun Persib Bandung Disakiti Mantan, Teranyar Makan Konate Setelah Ilija Spasojevic

Setelah Laga Persib Bandung vs Arema FC, Robert Alberts Beberkan Sejumlah Teror Terhadap Timnya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved