Imbas Mafia Air, Petani Sempat Geruduk Bendungan HBM Losarang atau Bendung Cipanas II
Imbas dari tersendatnya jadwal gilir air di Bendung Cipanas II di Blok Caplokan, Desa Krimun, Kecamatan Losarang sempat emancing emosi petani
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Imbas dari tersendatnya jadwal gilir air di Bendungan Hollandsche Beton Maatschappij (HBM) atau Bendung Cipanas II di Blok Caplokan, Desa Krimun, Kecamatan Losarang beberapa waktu lalu memancing emosi para petani sekitar.
Pelaksana Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Losarang, Sampuri mengatakan, saat debit air surut beberapa waktu lalu para petani menggeruduk Bendungan HBM, mereka meminta penjelasan karena lahan persawahan mereka terancam kekeringan.
Diduga tidak maksimalnya aliran air yang digelontorkan dari Bendung Rentang Jatitujuh ke Bendungan HBM Losarang saat itu karena adanya oknum mafia air.
Sedangkan, Bendungan HBM harus mensuplai kebutuhan air untuk lahan persawahan di 10 Desa, yakni Karanganyar, Panjunan, Parean Girang, Bulak, Krimun, Losarang, Muntur, Santing, Puntang, dan Desa Jangga.
"Waktu itu warga banyak yang ke sini menanyakan air kemana, sawah mereka kekeringan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (31/7/2019).
• 3 Pintu Air Ini yang Diduga Jadi Lokasi Mafia Curi Jadwal Gilir Air
Demi meredam emosi para petani, pihak PSDA Losarang setiap kali mendapat jadwal gilir air selalu melibatkan perwakilan dari setiap desa untuk membahas jadwal pembagian air.
Hal tersebut diungkapkan dia, agar transparansi pembagian air dari Bendungan HBM Losarang dapat diketahui oleh semua masyarakat.
Tidak hanya itu, keadaan juga diperparah ketika setiap kali mendapat gilir air, banyak petani yang memasang pompa air di pinggiran sungai yang terhubung langsung ke lahan pertanian masing-masing petani.
Mereka berebut air karena khawatir lahan persawahannya akan mengalami gagal panen atau puso.
"Ada mungkin ratusan pompa air berjejer di pinggiran sungai, waktu itu kejadiannya waktu sekitar bulan puasa dan lebaran," ucap dia.
• Dandim 0616/Indramayu Sebut Maraknya Mafia Air Karena Infrastruktur yang Tersedia Belum Memadai
Dirinya menduga gelontoran air dari Bendung Rentang Jatitujuh ke Bendungan HBM tersendat oleh adanya oknum mafia air di tiga titik pintu air yang berada di tengah-tengah perjalanan air dari kedua bendungan tersebut, yaitu Pintu air Sentolo, pintu air Ciplaka, dan pintu air Pegerengseng.
Sementara itu, Sampuri berterimakasih kepada pihak TNI yang cepat tanggap menyikapi praktik mafia air ini sehingga tidak semakin memperparah keadaan.
Disampaikan dia, para anggota TNI berjaga 24 jam di ketiga titik pintu air tersebut sehingga jadwal gilir air ke Bendungan HBM Losarang sekarang ini dapat diterima secara maksimal.
"Sebenarnya sudah dari dulu kita berharap ke TNI, alhamdulillah sekarang pasokan airnya sudah normal," ucap dia.