Putri Si Anak Petani Banggakan Orangtua Jadi Perwira TNI AD, Nasibnya Bak Bintang Jatuh dari Langit

Nasib Putri Lenggo Geni, anak petani yang kini menjadi perwira TNI AD jebolan Akademi Militer atau Akmil, bak bintang jatuh dari langit.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Putri si anak petani jadi perwira TNI AD, nasibnya bak bintang jatuh dari langit. 

TRIBUNJABAR.ID - Nasib Putri Lenggo Geni, anak petani yang kini menjadi perwira TNI AD jebolan Akademi Militer atau Akmil, bak bintang jatuh dari langit.

Hal itu disampaikan sang ayah yang merasa bangga atas perjuangan sang anak.

"Udah seperti bintang jatuh dari langit bagi kami sebagai orangtuanya," kata Udet Sirtama pada channel TNI AD.

Tak mudah bagi Putri bisa melenggang masuk ke Akmil.

Ia harus gagal berkali-kali untuk mencapai cita-citanya.

Sang ibu, Mariamon bercerita pada 2012, sang anak sempat ikut tes di IPDN, hingga Akpol.

"2012 tes IPDN, tes Akpol, tes Brigadir, nah ini (Akmil) yang terakhir," katanya.

Nasib Mujur Yusuf, Anak Tukang Ojek Berhasil Lulus Akmil, tapi Sedih Tak Tahu Saat Ibunya Meninggal

Mengingat perjuangan panjangnya, Putri ternyata kerap mendapatkan ucapan tak enak dari orang-orang sekitarnya.

"Sebelum ke Akmil, saya ke Akpol itu ada tanda kutip dari orang sekitar 'kamu gagal ya karena kamu enggak ada ini enggak ada itu'," katanya.

Namun, ucapan tersebut tak membuatnya patah semangat.

Putri justru termotivasi untuk mengikuti tes di akademi lain.

"Saya yakin, walau saya hanya anak seorang petani dan saya sudah mencoba tes itu sampai akhir bahkan sampai patukhir dan di pantukhir itu saya gagal," ujarnya.

Menurutnya, kegagalannya itu bukan akhir dari perjuangannya.

Kala itu, ia berpikir memang belum waktunya.

"Berarti itu kan bukan rezeki bukan karena ini ini yang kata orang di luar saya. Oh mungkin belum waktunya," kata Putri.

Putri pun bertekad, akan tetap bekerja keras sampai batas usia pendaftaran sekolah militer.

"Saya percaya sama janji Tuhan, tapi di situ dijanjikan pas mau tes itu umur 22 tahun, lewat dari situ tidak tes berarti ini bukan jalan saya," kata Putri.

Namun, keberuntungan ternyata berpihak kepadanya.

Setelah enam kali gagal tes di Akpol hingga IPDN, ternyata nasibnya mujur pada tes ketujuh.

Rezeki Imron Ichwani, Anak Tukang Bubur Jadi Taruna Akmil, Calon Jenderal yang Diwisuda Panglima TNI

Pada tes ketujuh itulah, Putri si anak petani ini lolos ke Akmil.

"Yang ketujuh kali alhamdulillah anak ibu ada rezekinya jadi taruna Akmil. Perjuangannya sangat panjang," kata sang ibu.

Kini anaknya sudah dilantik Presiden Jokowi menjadi Perwira TNI AD.

Sang ibu bangga atas pencapaian putrinya.

Namun, ia berharap agar anaknya itu tetap menjadi anak yang baik dan selalu ibadah.

"Harapan ibu sama Putri tetap menjadi anak yang baik, rendah hati jangan lupa sama Tuhan tetap salat, berdoa terus," katanya.

Selain itu, ia pun berharap, agar putrinya itu tetap rendah hati.

"Semakin kita tinggi itu hati kita semakin rendah, tetapkan hatinya, jangan sampai sombong," ujarnya.

Mendengar ucapan ibunya, Putri pun turut mengutarakan harapannya.

"Harapan saya cuma satu, Allah berikan saya jalan yang lurus di kedinasan, tetap jaga rendah hati saya," kata Putri.

Tak hanya itu, ia pun mendoakan agar orangtuanya bisa mengikhlaskan dirinya untuk bekerja sebagai perwira TNI AD.

"Buat kedua orangtua saya ikhlaskan saya ke dunia kedinasan, mungkin ini jalan dari Allah, saya harus mencari rezeki meninggalkan rumah," ujarnya.

Kisah Penggerek Bendera Merah Putih, Anak Buruh Serabutan yang Bercita-cita Masuk Akmil

Anak Tukang Ojek Ini Juga Berhasil Lulus Akmil

Demi membanggakan kedua orangtuanya, Yusuf bertekad kuat ingin menjadi seorang TNI.

Ia mengaku kerap prihatin melihat sang ayah, Anda Sunarto yang kerja keras setiap hari.

Dulu setiap pulang sekolah, Yusuf Maulana kerap mampir ke tempat ayahnya mangkal.

Ia melihat sang ayah kerap mengejar penumpang untuk mencari nafkah.

"Kalau saya pulang sekolah, saya mampir ke tempat bapak saya 'Ya Allah bapak saya kejar-kejar cari penumpang', dari situ saya nekat pasti bisa saya masuk (TNI), apa pun saya mau," ujarnya.

Hal itu membuat Yusuf semakin termotivasi untuk daftar TNI.

Mulanya, ia daftar Tamtama TNI AL.

Kala itu, ia tak berpikir panjang, tekadnya cuma satu, yakni menjadi anggota TNI.

Pada 2015, putra Anda Sunarto itu langsung daftar TNI AL.

Kala itu, usianya merupakan batas akhir dari pendaftaran Tamtama TNI AL.

"Pada 2015 saya daftar Tamtama AL dengan pikiran umur saya udah terakhir, ya udah lah yang penting jadi tentara yang bisa bahagian bapak dan mama juga. ya udah saya tekad apa pun hasilnya saya terima," katanya.

Ditolak masuk pendidikan Tamtama TNI AL karena nilainya terlalu tinggi, hidupnya justru bak ketiban durian runtuh.

Yusuf bernasib mujur karena mendapatkan tawaran untuk daftar menjadi taruna.

Akhirnya, Yusuf pun tak menyia-nyiakan kesempatan.

"Tapi Allah berkehendak lain, tamtama enggak boleh, jadinya taruna," kata Yusuf Maulana.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved