Gunung Tangkuban Parahu Erupsi

Ditutup 3 Hari, Larangan Kunjungan ke Gunung Tangkuban Perahu Bisa Diperpanjang

Rudy menambahkan, setelah tiga hari, TWA Gunung Tangkuban Parahu belum tentu dibuka.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada PVMBG, Dr Nia Haerani, memperlihatkan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu (27/7/2019) pukul 09.06. Walaupun masih terjadi gempa tremor, skalanya sudah terus mengecil, sudah tidak ada erupsi, melainkan hanya hembusan gas dan air yang menghasilkan asap putih dari Kawah Ratu. 

Sangkuriang pun tidak percaya, yang dicintainya itu pun adalah ibu kandungnya sendiri. Sangkuriang terus ngotot mendapatkan cinta Dayang Sumbi.

Hingga akhirnya, Dayang Sumbi memberlakukan persyaratan yang harus dikerjakan Sangkuriang, yakni, membuat perahu dalam waktu satu malam.

Jika perahu itu selesai dalam satu malam, Sangkuriang diperbolehkan Dayang Sumbi untuk menikahinya. Dengan senang hati, Sangkuriang menyanggupi persyaratan itu.

Sangkuriang pun berpikir, tidak mungkin menyelesaikan pekerjaannya itu (membuat perahu) diselesaikan dalam jangka waktu satu malam.

Akhirnya, Sangkuriang meminta bantuan jin untuk membantu dan mempercepat pekerjaannya itu.

Sementara, Dayang Sumbi pun tak tinggal diam, saking tidak mau dinikahi oleh anaknya sendiri.

Dayang Sumbi pun memanjatkan doa tak henti kepada Yang Kuasa selama Sangkuriang membuat perahu agar pekerjaan membuat perahu tidak selesai dimalam itu.

Berkat doa Dayang Sumbi, akhirnya perjalanan malam berlangsung sangat cepat dan akhirnya terbitlah fajar.

Sementara, meskipun Sangkuriang dibantu jin, pekerjaannya pun tidak selesai, padahal tinggal sedikit lagi.

Ternyata, pagi datang begitu cepat.

Persyaratan pun gagal dipenuhi Sangkuriang, sehingga keinginan Sangkuriang menikahi Dayang Sumbi pun gagal.

Gagal memenuhi persyaratan yang diminta Dayang Sumbi, Sangkuriang marah besar.

Saking marahnya, Sangkuriang menendang sangat keras perahu yang dibuatnya hampir selesai itu.

Perahu ditendang hingga terbang melayang dan terjatuh terbalik. Dan dimitoskan, perahu yang terbalik yang ditendang Sangkuriang itu, sekarang yang menjadi Gunung Tangkuban Parahu.

Demikian singkat cerita. Bachtiar menambahkan, bahwa yang menciptakan cerita itu adalah orang selatan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved