Fakta Pertemuan Prabowo-Megawati, Ini Lho Motif dan Makna Baju Batik yang Dikenakan Prabowo
Rival Jokowi dalam Pilpres 2019 ini turun dari mobil minibus Vellfire putih bernomor polisi B 108 PSD yang ditumpanginya.
TRIBUNJABAR.ID - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019).
Pertemuan berlangsung di kediaman Megawati di Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Prabowo tiba di kediaman Megawati pukul 12.25 WIB.
Rival Jokowi dalam Pilpres 2019 ini turun dari mobil minibus Vellfire putih bernomor polisi B 108 PSD yang ditumpanginya.

Prabowo kemudian disambut oleh Megawati yang didampingi dua anaknya, Puan Maharani dan Prananda Paloh.
Prabowo dan Mega terlihat kompak mengenakan batik motif parang.
Berikut fakta-fakta pertemuan Prabowo-Megawati:
1. Megawati Tebar Senyum
Pantauan Tribunnews.com, pukul 12.25 WIB, Megawati yang tampak mengenakan batik merah dengan aneka motif menerima kedatangan Prabowo beserta rombongan di halaman depan rumah.
Megawati terlihat menebar senyumnya saat menerima kunjungan Prabowo beserta jajajaran DPP Partai Gerindra.
Prabowo hadir bersama Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edy Prabowo.
Megawati tampak didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, beserta putra-putrinya, Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Politikus PDIP Pramono Anung pun turut mendampingi.

Presiden kelima ini lalu bersalaman dengan Prabowo Subianto.
Terlihat mereka berbincang ringan sambil menebarkan senyum.
Sejumlah elit parpol PDIP dan Gerindra yang hadir pun turut menyambut pertemuan Megawati dengan Prabowo dengan tersenyum.
Sebelum masuk kedalam rumah, Megawati dengan Prabowo kembali bersalaman.
Bidikan kamera pewarta pun ditujukan ke kedua orang yang pernah maju sebagai Capres-Cawapres 2009 lalu ini.
Keduanya tampak akrab berbincang ringan.
Usai bersalaman, Megawati kemudian mempersilakan romobongan Prabowo masuk kedalam rumah.
2. Di awali dengan Makan Siang
Sekjen DPP PDI-P, Hasto Kristanynto sebelumnya mengatakan pertemuan akan diawali dengan makan siang yang disiapkan khusus oleh Megawati.
Saat Prabowo tiba, wartawan sempat melontarkan pertanyaan apa menu yang disiapkan Mega.

Namun, Mega hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan wartawan.
Ia pun mengantar Prabowo masuk ke dalam rumahnya.
3. Makna Motif Batik Parang
Dalam pertemuan kali ini, Prabowo dan Megawati terlihat mengenakan baju batik.
Prabowo terlihat mengenakan batik lengan panjang berwarna coklat tua dengan motif parang putih gading berukuran besar.
Pun dengan Megawati yang mengenakan batik bernuansa kemerahan dengan sedikit motif parang di dalamnya.
Lantas apa makna motif Batik Parang yang dikenakan Jokowi dan Prabowo?
Mengutip infobatik.id, Motif Batik Parang merupakan salah satu motif paling tua di Indonesia.
Kata Parang berasal dari Pereng atau lereng atau tebing yang memiliki bentuk garis diagonal sebgaimana yang ada dalam motif batik ini.
Dalam setiap motif batik Parang biasanya akan terdapat susunan motif yang membentuk seperti huruf S , saling terkait satu dengan lainnya, saling menjalin, dan ini melambangkan sebuah kesinambungan.

Bentuk huruf S tersebut diadaptasi dari bentuk ombak lautan, menggambarkan semangat yang tidak pernah padam.
Motif batik Parang merupakan batik asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura (Solo).
Diciptakan oleh pendiri Keraton Mataram, sehingga motif ini menjadi pedoman utama dalam menentukan derajat kebangsawanan seseorang.
Bahkan pada jaman dulu motif parang hanya boleh dikenakan oleh raja dan keturunannya.
Hingga saat ini Motif parang telah mengalami banyak perkembangan dan modifikasi.
Ratusan bahkan ribuan motif baru bermunculan sehingga dapat memperkaya perbendaharaan motif batik di Indonesia.
Beberapa motif batik Parang yang paling populer diantaranta misalnya Parang Rusak Barong, Parang Kusuma, Parang Klithik, Lereng Sobrah dan lain-lain.
Secara filosofis, motif batik Parang memang memiliki kandungan makna yang tinggi.
Bahasa simbol yang terkandung didalamnya adalah sebuah pesan bahwa sebagai manusia hendaknya tidak pernah menyerah dalam mengarungi kehidupan, sebagaimana ombak di samudera yang tak pernah lelah untuk bergerak.
Bentuk motif batik parang yang saling berkesinambungan, menggambarkan jalinan hidup yang tidak pernah putus, selalu konsisten dalam upaya untuk memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan, maupun dalam menjaga hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.
Garis diagonal yang terdapat dalam motif batik Parang, memberi gambaran bahwa manusia harus memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam pendirian, serta setia pada nilai kebenaran.
Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara satu dengan yang lainnya.
(Selengkapnya informasi ini bisa anda akses di sini) (Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda, Daryono)