Bandara Kertajati Sepi Penumpang, Kemungkinan Pengurangan atau Pengalihan Waktu Terbang

Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Agus Sugeng Widodo

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
tribunjabar/eki yulianto
Kondisi Bandara Kertajati yang terlihat sepi pada Rabu (24/7/2019) siang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Agus Sugeng Widodo, mengatakan keterisian penumpang pesawat yang berangkat atau datang di Bandara Kertajati masih terbilang normal, setelah sejumlah pengalihan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung, awal Juli 2019.

"Setelah hampir sebulan, jumlah passanger naik-turun, seperti di semua bandara. Akhir pekan cenderung naik, Selasa atau Rabu turun. Ini lumrah dan biasa," kata Agus Sugeng Widodo saat dihubungi, Rabu (24/7/2019).

Terlebih, katanya, kini memasuki masa low season, yakni setelah masa liburan usai. Diperkirakan, katanya, jumlah penumpang naik pada akhir Agustus saat kuliah mulai kembali dan naik lagi saat akhir tahun.

Mengenai rencana evaluasi yang akan dilakukan sejumlah maskapai terhadap penerbangan yang telah dilakukan dari dan ke Bandara Kertajati, Agus mengatakan hal tersebut normal dilakukan maskapai penerbangan.

"Itu hal yang biasa di airline. Setiap rute yang okupansinya di bawah harapan mereka, akan dievaluasi. Bagaimana langkah lanjutannya, lalu dilakukan evaluasi oleh kementerian sebagai regulator," katanya.

Setelah evaluasi dilakukan, katanya, bisa dilakukan pengurangan penerbangan, bisa juga dilakukan pengalihan waktu terbang.

Harga Kencur di Tingkat Petani Anjlok hingga Rp 18.000 Per Kg, Sebelumnya Rp 35.000

Pengalihan waktu terbang sendiri, katanya, pernah dilakukan terhadap rute penerbangan Kertajati-Lombok yang awalnya dilakukan malam hari jadi siang hari.

Setelah beroperasi kembali pada Juli ini, angka keterisian kursi pesawat di Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka terus melebihi 50 persen. Agus Sugeng mengatakan pada 30 Juni 2019 saat Airasia membuka penerbangan Denpasar-Kertajati lebih dulu, tercatat 576 penumpang mendarat atau terbang dari Kertajati.

Selanjutnya pada 1 Juli 2019 saat jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di Kertajati lebih banyak, tercatat 3.776 orang menggunakan penerbangan dari dan ke Kertajati, pada 2 Juli 2019 penumpang mencapai 3.266 orang, dan pada 3 Juli 2019 kursi yang terisi mencapai 3.996 kursi pesawat.

Sugeng mengatakan keterisian kursi pesawat jurusan Denpasar, Medan, dan Batam, selalu mencapai di atas 90 persen. Sedangkan kota tujuan lainnya seperti Makassar, Surabaya, Palembang, Padang, Balikpapan, Pontianak, Pekanbaru, Lombok, dan Banjarmasin, keterisian penumpang antara 50 sampai 60 persen.

Parkir kendaraan pribadi pun, katanya, terisi sampai 2.000 kendaraan per hari, termasuk kendaraan karyawan dan pengunjung. Semua moda transportasi darat pun, tuturnya, selalu dipenuhi pengunjung.

Meski Kemarau Panjang, Kabupaten Purwakarta Optimistis Capai Target Panen 40 Ribu Hektare

Damri Ajukan Penambahan Bus Baru Rute Kertajati

General Manager Perum Damri Bandung, Mursalin, mengatakan setelah hampir sebulan beroperasi, bus Damri rute Bandung-Kertajati terus dipenuhi penumpang yang menggunakan Bandara Kertajati sebagai terminal keberangkatan atau kedatangan pesawatnya.

"Grafiknya terus baik sampai hari ini. Penumpang cukup bagus di rata-rata 680 orang per hari menggunakan bus Damri ke Kertajati dari Bandung. Angkanya juga stabil," katanya.

Mursalin mengatakan bahkan pihaknya yang malah merasa harus menambah armada bus baru untuk mengantar para penumpang pesawat tersebut. Selama ini, dari 10 bus yang dioperasikan di rute Bandung-Kertajati, katanya, hanya ada lima bus baru.

"Hanya saja saya harus mengakui bus-bus yang dipakai itu, baru lima bus yang baru. Ke depannya berharap ada penambahan bus baru lagi dari pusat," katanya.

Peningkatan jumlah penumpang rute Cirebon-Kertajati pun meningkat signifikan setelah penghapusan rute Kuningan-Kertajati. Sedangkan, rute Cikarang-Kertajati akan dibuka Agustus 2019 dengan terminal di Jababeka.

Udah Ngopi Belum? Yuk Seruput Tiga Varian Es Kopi Unik Cita Rasa Terbaik di Kota Bandung

Bus Damri jadwal keberangkatan pukul 04.00 dan 02.00 menjadi favorit para calon penumpang yang berangkat dari Bandung menuju Kertajati. Dari Terminal Damri di Jalan Kebonkawung, Kota Bandung, ini, Damri memang diberangkatkan mulai pukul 02.00 kemudian ada pemberangkatan setiap dua jam. Sejak saat itu, katanya, bus selalu disesaki penumpang.

Pemberangkatan bus terakhir dari Bandung, katanya, pukul 18.00 untuk melayani penerbangan di Kertajati pukul 21.00. Total bus yang beroperasi Bandung-Kertajati, katanya, mencapai 10 bus atau 20 rute bolak-balik Bandung-Kertajati.

Sepatu Jadul Keluaran Nike Ini Terjual Rp 6,1 Miliar, Rekor Jadi Sepatu Termahal

Hari Ini Sepi Penumpang, Hanya Satu Maskapai yang Beroperasi

Sudah hampir sebulan, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka kembali beroperasi.

Bandara Kertajati ini kembali beroperasi pada 1 Juli 2019 setelah ada pengalihan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati.

Sejak itu, 12 rute penerbangan dilayani di Bandara Kertajati dengan lima maskapai.

Lima maskapai itu adalah Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink, Air Asia, dan Ekspress Air.

Namun, pemandangan hari ini Rabu 24 Juli 2019 sangat berbeda.

Bandara yang digadang-gadang makin hari makin ramai itu justru tampak sepi.

Pantauan Tribuncirebon.com, hanya satu maskapai yang melayani penerbangan.

Hal ini terlihat di lokasi konter maskapai hanya maskapai Lion Air yang melayani pembelian tiket secara langsung.

Tak hanya di situ, beberapa kali informasi yang disampaikan oleh Customer Service melalui pengeras suara selalu hanya satu maskapai yang disebutkan.

Belum diketahui, penyebab kembalinya sepi Bandara Kertajati itu.

Informasi yang beredar, masih banyak penumpang yang mengeluh terkait jauhnya akses menuju Bandara Kertajati menjadi salah satu penyebab.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved