Gelagat Pengguna Narkoba Seperti Nunung, Bisa Diketahui dari Fisik dan Psikologis Sesuai Jenisnya

Tidak dapat dipungkiri candu Narkoba kerap kali mengintai dan menghasut manusia.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ichsan
Tangkapan layar tayangan di kanal Youtube Kompas TV
Nunung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tidak dapat dipungkiri candu Narkoba kerap kali mengintai dan menghasut manusia.

Narkoba, obat terlarang itu membuat siapapun pemakainya merasa kecanduan.

Sudah bukan lagi fenomena baru di kalangan masyarakat hingga kalangan selebriti tampaknya menyisir luas sehingga siapapun mungkin dicurigai.

Sebagaimana baru-baru ini terjadi pada komedian kondang Nunung.

Nunung terbukti mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu selama 20 tahun tanpa bisa dicurigai publik.

Sederhananya pengguna obat-obatan terlarang itu dapat mempengaruhi beberapa faktor dalam kehidupan sehari-hari, semisal masalah rumah tangga, pengaruh lingkungan dan pergaulan, kesehatan mental ataupun riwayat sebelumnya.

Melansir dari hellosehat.com, ada sedikit garis antara penggunaan biasa dengan penyalahgunaan dan kecanduan narkoba.

Pecandu umumnya telah mengenali dirinya sendiri karena telah melewati batasan garis penggunaan narkoba.

Sementara frekuensi obat yang dikonsumsi tidak selalu merupakan penyalahgunaan obat atau kecanduan, kedua hal inilah sering dijadikan indikator masalah terkait obat-obatan terlarang.

Namun penggunaan obat-obatan terlarang itu dapat mempengaruhi secara fisik dan psikologis.

Tanda dan gejala penyalahgunaan narkoba memiliki karakteristik yang serupa dengan tipikal perilaku masalah kesehatan mental, misalnya depresi atau gangguan kecemasan.

Ditanya Soal Nasib Nunung di Ini Talk Show, Begini Jawaban Andre Taulany, Diganti Pelawak Lain?

Mengutip dari Grid.id, Dokter spesialis kedokteran jiwa Danardi Sosrosumihardjo mengungkapkan, setiap jenis narkoba yang digunakan pun memiliki efek berbeda-beda pada tubuh.

Karena itu, gelagat seseorang kecanduan narkoba akan berbeda-beda tergantung jenis zat yang digunakan.

"Misalnya putaw atau heroin, tandanya jadi pendiam dan terkantuk-kantuk. Kalau enggak menggunakan jadi kesakitan atau sakaw," jelas Danardi.

Sementara itu, untuk pengguna sabu seperti tampak yang dialami Nunung baru-baru ini bergelagat mengalami susah tidur, agresif, dan mudah marah.

Adapun bagi mereka yang kecanduan, saat tidak menggunakan sabu, biasanya justru akan tidur terus-menerus selama beberapa hari, mengalami paranoid, dan cemas berlebihan.

Sabu merupakan jenis narkoba stimulan yang membuat kerja jantung dan otak lebih cepat.

Beda halnya dengan menghisap ganja,tanda-tanda pengguna ganja antara lain, mata merah dan makannya banyak.

VIDEO-Menyalip dari Kiri, Pemotor Ini Menyenggol Badan Truk dan Jatuh ke Kolong lalu Tewas Terlindas

Pengguna narkoba umumnya cenderung mengalami perubahan perilaku, seperti mudah marah, agresif, ada pula yang mengalami halusinasi, dan berbicara sendiri.

"Contohnya pengguna heroin. Dia akan berpikir instan, memudahkan segala cara yang diinginkan. Yang dia mau harus dapat segera," kata Danardi.

Untuk pengguna heroin gelagatnya tampak karena kerap membawa korek api, sendok patah, hingga permen karet.

Danardi menjelaskan, barang-barang tersebut digunakan untuk membakar putaw.

Sementara permen karet yang digunakan adalah bungkus alumunium foilnya.

Adapun jika penggunaan sabu cair, tentu tanda pengguna jarum suntik bisa diilihat dari bekas-bekas suntikan di tangannya.

Murid SD di Cigalontang Tasikmalaya Ini Bertaruh Nyawa Sebrangi Jembatan Rusak

Pengguna narkoba jarum suntik ini biasanya akan cenderung mengenakan baju lengan panjang untuk menutupi bekas suntikan.

Menurut Danardi, jika keluarga atau teman terdekat mencurigai seseorang menggunakan narkoba, sebaiknya diajak bicara secara perlahan terlebih dahulu.

Kemudian diajak untuk berobat atau menjalani rehabilitasi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved