Oknum Polisi Ngamuk, Angkat dan Seret Bocah SD Keluar Kelas, Guru-guru Histeris, Bocah Itu Trauma

Leher Bocah SD itu Diangkat Lalu Diseret Keluar Kelas, Oknum Polisi Marah, Para Guru Histeris. "Mana ayah kamu! Mana ayah kamu!" teriak sang Polisi.

Editor: Kisdiantoro
shutterstock
Illustrasi. Seorang oknum polisi mengamuk, seret bocah SD hingga keluar kelas. Kejadian oknum polisi mengamuk terjadi di TPA Al Istiqomah. 

Tindakan spontanitas itu membuat Helni tak mampu berbuat banyak.

"Saat itu saya dan ustazah Anjar sedang mengajar.

Tiba tiba Jam datang dan langsung mengangkat leher Di.

Di, terus dipegang lalu diseret sampai keluar kelas.

Karena gerakannya cepat jadi kami guru hanya bisa berteriak minta tolong saja," ujar Helni sambil mempraktikkan kasus dugaan penganiayaan DI tersebut.

Usai meluapkan amarahnya Jam mengaku khilaf.

Bahkan, oknum polisi yang berdinas di Polsek Airgegas tersebut sempat kembali menyambangi dan meminta maaf kepada DI.

Hal tersebut disampaikan, Ustaza Eva, yang kala itu bersama dua rekannya, Halimah dan Yuli berupa melerai dan meredam amarah Jam.

Audrey Korban Pemukulan Siswi SMA di Pontianak Sudah Pulang Setelah Dirawat Rumah Sakit

Namun, lantaran ketakutan, DI justru menangis dan menolak permintaan maaf Jam tersebut.

Ia memilih berada di pelukan sang ustazah.

"Dia (Jam-red) sempat bilang saya khilaf, saya khilaf, dan dia juga sempat meminta maaf kepada anak itu (Di-red). Cuma mungkin karena takut tadi, jadi DI tetap dipelukan gurunya," bebernya.

Pasca penganiayaan itu DI (9) kini lebih banyak menghabiskan waktu bermain di rumahnya.

Bocah SD 16 Toboali, Bangka Selatan ini, kini lebih tertutup.

Khususnya, bagi tamu yang bertandang ke kediamannya di gang Asam, desa Gadung, Toboali.

Awalnya, DI enggan berinteraksi dengan siapapun.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved