Imbas Embun Es Penghasilan Pemetik Teh Anjlok, Biasa per Hari Petik 100 Kilo, Kini Cuma 30 Kilo
Imbas embun es penghasilan pemetik teh di Kertasari anjlok. Biasa petik 100 kilogram per kilo, kini cuma 30 kilo.
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, KERTASARI - Fenomena embun es di Perkebunan Teh PTPN VIII Kertasari Kabupaten Bandung merusak tanaman teh dan sayuran.
Tanaman teh dan sayuran menjadi kering dan menghitam, akibatnya pendapatan warga ikut menurun.
"Kalau pucuk teh mengering dan menghitam seperti ini otomatis pendapatan saya berkurang," ujar pemetik teh, Yati (52), di lokasi perkebunan, Kamis (18/7/2019).
Pucuk teh itu, mengering dan menghitam akibat perubahan musim yang ekstrem.
Setiap pagi, daun teh tersebut membeku dan dilapisi embun es.
"Sudah tiga hari ini membeku, suhu lebih dingin dari hari-hari biasanya," katanya.

Yati tidak menyebutkan berapa besar kerugian yang ia alami.
Namun menurutnya, selama musim kemarau dan terjadi perubahan musim pendapatannya berkurang.
"Biasanya sehari saya bisa dapat 100 kilogram pucuk teh. Kalau sekarang hanya sekitar 30 kilogram juga alhamdulillah," ujarnya.
Menurutnya, harga per kilogram pucuk teh bervariatif tergantung kualitas dan mutu pucuk teh yang dipanennya.
"Mutu bagus (nilai) 60-65 per kilonya bisa Rp 425, mutu pertengahan 55 per kilonya Rp 200, sedangkan yang mutu rendah 51 sekitar 40 perak (rupiah)," ucapnya.
• VIDEO Dilanda Cuaca Ekstrem, Embun Pun Membeku di Hulu Sungai Citarum
• Ganasnya Embun Bajra di Kertasari Bandung, Tanaman Teh dan Sayuran Rusak, Daun Jadi Kering dan Hitam
• Pantauan Langsung Suhu Dingin di Perkebunan Teh Kertasari, Dingin Banget Sentuh 0 Derajat Celcius