Terpopuler

Gara-gara Dituduh Mencuri Ponsel, Bocah di Blora Ini Dikeroyok Sampai Tewas

Dituduh mencuri ponsel, seorang bocah di Blora, DT (16) dikeroyok sekelompok orang sampai tewas, Senin (8/7/2019).

Editor: Yongky Yulius
grid
AJ (15), anak putus SMP asal Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah saat dimintai keterangan di Blora, Sabtu (14/7/2019).. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gara-gara dituduh mencuri ponsel, seorang bocah di Blora, DT (16) dikeroyok sekelompok orang sampai tewas, Senin (8/7/2019).

Rekan DT, AJ (15), menceritakan awal mula kejadian tersebut.

Pada awalnya, mereka hendak menonton pertandingan sepakbola di Sleman.

Sebelum berangkat, keduanya mampir dan nongkrong dengan beberapa temannya di wilayah Kecamatan Randublatung. Mereka pun kemudian pesta miras hingga petaka itu pun datang.

"Kami bukan anak punk seperti yang ramai dibicarakan. Kami itu mau menonton sepakbola di Sleman. Namun kami dipanggil seorang teman untuk ke Randublatung dulu. Di sana Kami menenggak arak hingga malam. Dini hari, pindah ke areal sawah yang sepi. Entah karena apa, DT tiba-tiba dipukuli beramai-ramai oleh beberapa orang. DT kemudian tewas," kata AJ saat dimintai keterangan wartawan, di Blora, Sabtu (13/7/2019).

Saat asyik pesta miras itu, sambung AJ, ia sempat dipanggil oleh salah seorang pengeroyok DT.

Ketika itu, AJ diinterogasi apakah dirinya telah mencuri telepon seluler.

"Saya disuruh mengakui jika telah mencuri hp. Karena bukan saya pelakunya, giliran DT yang dipanggil. Saat itu tiba-tiba DT dipukuli dan dikeroyok sampai akhirnya tewas," kata AJ.

Karena ketakutan, AJ kemudian memilih diam dan pulang ke rumah temannya di wilayah Kabupaten Rembang, Jateng.

"Saya melihat sendiri DT dikeroyok hingga tewas. Saya bahkan disuruh untuk ikut memukuli, tapi saya tak mau. Kemudian saya tutupi wajah saya dengan kaos," ujarnya.

 Sadis, Usai Memukuli Bocah di Bawah Umur Beramai-ramai Hingga Tewas, Para Pelaku Makan di Sampingnya

Makan nasi bungkus setelah mengeroyok

Dari keterangan AJ, para pengeksekusi DT ini tergolong sadis.

Usai mengetahui DT telah tak bernafas lagi, tanpa menyesal mereka dengan santainya lantas bersantap nasi bungkus di samping jasad DT.

Menjelang pagi, mereka kemudian berpindah tempat supaya tidak mencurigakan. Jasad DT diapit mengendarai motor oleh dua orang pengeroyoknya dan yang lain mengikuti.

Jasad DT kemudian diletakkan di kursi sebuah warung kosong.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved