Ini 4 Keutamaan Menunaikan Ibadah Haji, Terakhir akan Tingkatkan Taabudiyyah
Dosen Ahli Ilmu Hukum Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Syahrul Anwar, mengatakan ada beberapa keutamaan dalam ibadah haji.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Dedy Herdiana
Selain itu, dengan beribadah haji yang juga membersihkan jiwa dan harta, maka dapat juga diambil hikmah untuk menumbuhkan sifat dermawan.
Allah SWT berfirman, “Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan dirinya.” (QS Al-Lail: 18).
Jelas dalam ayat ini ditegaskan bahwa hikmah berinfaq, bersedekah, termasuk beribadah haji, menggunakan harta di jalan Allah adalah untuk membersihkan diri, menyucikan jiwa.
• VIDEO Pasutri Berusia 92 Tahun Ini Nabung Selama 57 Tahun untuk Pergi Haji
4. Peningkatan Ta'abudiyyah
Keutamaan yang keempat yakni ibadah haji sebagai hikmah untuk meningkatkan Ta'abudiyyah.
Ta'abudiyyah bermakna ibadah dan penghambaan.
Menurut Dr Syahrul, kendatipun ibadah haji dilaksanakan secara komunal atau bersama-sama, tapi secara maknawi ibadah dirasakan oleh diri sendiri per individu.
"Seseorang yang berhaji setelah pulang dari Arafah ada perubahan yang siginifikan, terlihat meningkatnya ketakwaan," ujarnya.
Dr Syarhrul mengatakan seseorang yang berhaji itu akan merasa ibadah haji sebagai ibadah yang paling tinggi.
Karenanya ibadah haji tidak hanya dilakukan secara fisik namun juga ibadah harta dan ibadah jiwa.
Seseorang yang berhaji tentu mesti kuat secara fisik, memiliki tenaga, mengorbankan harta, dan penyerahan diri dan jiwa.
Itulah, menurut Dr Syahrul ketiga komponen kesatuan yang harus dikeluarkan.
Maka seseorang yang telah berhaji setelah pulang niscaya ia akan merasakan hikmah untuk meningkatkan penghambaan Ta'abudiyyah.
Aktivitas beribadah, melaksanakan salat, puasa, bersodaqoh, infaq, dan lain sebagainya akan meningkat. (*)
• 2 Kepala Daerah di Sumbar yang akan Ibadah Haji sebagai Tim Pemandu Akhirnya Batal, Ini Alasannya