Penyebab Habib Rizieq Tak Pulang, Terseret Rekonsiliasi Prabowo & Jokowi padahal Tak Mau Ikut Campur
Kepulangan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab menjadi perbincangan setelah menjadi syarat yang diajukan oleh Prabowo untuk rekonsiliasi dengan Jokowi.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjadi perbincangan setelah menjadi syarat yang diajukan oleh Prabowo untuk rekonsiliasi dengan Jokowi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Pihaknya mengajukan pemulagan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia sebagai syarat rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019.
Sekitar dua tahun yang lalu Habib Rizieq Shihab pergi ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah.
Namun, dirinya belum kembali lagi.
Apa yang menyebabkan Habib Rizieq Shihab sulit kembali ke Indonesia?
Salah satu pengurus FPI, Sugito Atmo Prawiro mengatakan Habib Rizieq Shihab sulit pulang karena dicekal pemerintah Arab Saudi.
"Kalau masalah kepulangan, dari awal sudah mau pulang. Tapi kan kena cekal,' kata Sugito kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2019).
Melansir dari Tribunnews, Habib Rizieq Shihab dikabarkan tak diizinkan pemerintah Arab Saudi untuk berpergian ke luar negeri pada pertengahan 2018 lalu.

Ketika itu, Habib Rizieq Shihab berencana pergi ke Malaysia untuk menyelesaikan disertasinya.
Dubes Arab Saudi beralasan, Habib Rizieq Shihab dicekal karena masalah visa yang kadaluarsa.
Terkait kepulangannya jadi syarat rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi, Habib Rizieq Shuhab tak mau ikut campur.
Hal tersebut disampaikan Sugito Atmo Prawiro.
Sugito mengatakan enggan mengomentari soal rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi.
Menurutnya, masalah tersebut merupakan urusan politisi.
"Kami dari kuasa hukum tidak mau ikut campur, tidak mau tahu masalah itu," katanya.
• Wacana Pemulangan Habib Rizieq, dari Janji Prabowo hingga Syarat Rekonsiliasi, Ingin Dapat Dukungan?
Syarat Rekonsiliasi
Politikus eks Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak sempat membuat cuitan soal rekonsiliasi.
Ia mencuitkan, bahwa rekonsiliasi pascapilpres 2019 baiknya dimulai dengan memulangkan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.
"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yg paling tepat beri kesempatan kpd HABIB RIZIQ kembali ke Indonesia, stop upaya kriminalisasi,semuanya saling memaafkan.Kita bangun toleransi yg otentik,stop narasi2 stigmatisasi radikalis dll," tulis @Dahnilanzar.
Wacana memulangkan Habib Rizieq Shihab pun kembali mengemuka.
Anggapan publik soal pemulangan Habib Rizieq Shihab jadi syarat rekonsiliasi seolah dibenarkan oleh Gerindra.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya memang mengajukan pemulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia sebagai syarat rekonsiliasi.
Dilansir TribunJabar.id dari Kompas.com, saat ditanya apakah Prabowo telah mengajukan syarat itu ke Jokowi, Ahmad Muzani tak membantahnya.
Kendati demikian, ujar dia, rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo itu juga harus dipandang sebagai proses perdamaian atau islah.
"Islah yang sekarang harus dilakukan itu harus meniadakan dendam, harus meniadakan bahwa saya pemenenag dan kamu yang kalah. Saya penguasa, kamu yang dikuasai. Sehingga islah itu tidak akan terjadi kalau dendam yang seperti itu masih terjadi," kata Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
• Kata Politikus PDIP Terkait Gerindra Ajukan Pemulangan Habib Rizieq sebagai Syarat Rekonsiliasi
Namun, pernyataan Ahmad Muzani dibantah oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono.
Ia mengatakan, tak ada syarat tertulis secara resmi soal pemulangan Habib Rizieq Shihab yang diajukan kubu Prabowo ke Jokowi.
"Enggak ada, enggak ada (syarat itu). Karena rekonsiliasi ini pihak satu menjelaskan. Rekonsiliasi ini adalah pintu silaturahim, kalau ada niat baik, kita baik-baik juga," ujarnya dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Selasa (9/7/2019).
Dulu Dijanjikan Prabowo
Dulu, Prabowo sempat menegaskan akan menjemput Habib Rizieq Shihab jika dirinya terpilih menjadi presiden di Pilpres 2019.
Ketika berkunjung ke Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum, Bata-bata, Madura, Selasa (26/2/2019), Prabowo bahkan mengatakan mengirim pesawatnya sendiri untuk menjemput Habib Rizieq Shihab.
Kala itu, Prabowo menyebut Habib Rizieq Shihab dizalimi dan difitnah oleh orang-orang yang tak menyukainya.
• Rekonsiliasi Prabowo Ajukan Syarat Pemulangan Habib Rizieq, Istana: Pergi Sendiri, Kok Dipulangin?
"Semua ulama yang dizalimi, semua ulama yang dipersekusi, akan kita bela, akan kita bebaskan," kata Prabowo.
Dalam kampanyenya, Prabowo juga sempat menjanjikan akan menjemput Habib Rizieq Shihab jika memenangkan Pilpres 2019.
Bahkan, kala itu Prabowo Subianto menjanjikan akan menjemput sendiri ke Makkah.
"Jika terpilih saya akan jemput Rizieq", ujar Prabowo Suabianto disambut sorak dan tepuk tangan para pendukungnya, saat kampanye di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Saat itu, Prabowo Subianto juga mengajak pendukungnya untuk ikut menjemput Habib Rizieq Shihab ketika sudah tiba di bandara di Indonesia.
"Dan kita sama-sama nanti jemput di lapangan terbang," ujar Prabowo Subianto.

Namun, Prabowo gagal jadi presiden periode 2019-2024.
Setelah melalui proses pemilu hingga sengketa di Mahkamah Konstitusi, Prabowo dikalahkan oleh rivalnya, Jokowi.
Akhirnya, banyak pihak yang ragu apakah janji Prabowo untuk memulangkan Habib Rizieq Shihab itu bisa dipenuhi.