Tak Terima Disebut Mulutnya Bau, Pemuda Ini Bunuh Kawannya dan Juga Adiknya
Insiden itu disebut terjadi pada pukul 23.45 waktu setempat, Minggu (30/6/2019).
TRIBUNJABAR.ID - Alasan Nabi alias Balli membunuh temannya sepele.
Ya, oleh temannya yang bernama Shoaib Pasha (23), Nabi disebut bau mulut.
Tak terima disebut demikian, Nabi lalu menikam Shoaib Pasha.
Bahkan, Nabi juga turut menghabisi nyawa adik Shoaib Pasha, Shahid Pasha (21).
Mereka adalah warga Desa Mavalli, negara bagian Karnataka, India.
Polisi setempat pun menjelaskan kronologi insiden tersebut.
• Pembunuhan Sadis di Kebun Kelapa Sawit, Pelaku Gagal Dicegah Warga Karena Larinya Kencang
Insiden itu disebut terjadi pada pukul 23.45 waktu setempat, Minggu (30/6/2019).
Saat itu Shoaib Pasha yang mengendari sepeda motor melihat temannya, Nabi.
Shoaib Pasha pun menghentikan motornya.
Keduanya kemudian saling sapa.
Permasalahan terjadi saat Nabi berusaha memeluk Shoaib.
Di sini lah Shoaib mendorong Nabi.
"(Shoaib) justru mendorongnya karena tak tahan dengan bau nafasnya (Nabi)," ujar polisi, dilansir TribunJabar.id dari Kompas.com.

Nabi akhirnya marah.
Keduanya terlibat pertengkaran.
Pertengkaran pun makin panas.
"Nabi mencabut sebilah pisau dan menikam perut Shoaib," ujar Polisi.
Dalam hitungan menit, adik Shoaib, Shahid datang.
Ia hendak menolong kakaknya.
Namun ternyata, nasibnya sama seperti kakaknya.
• Akhirnya Terungkap Bagaimana Sugeng Memutilasi Korbannya, Ini Awal Mula Pembunuhan Sadis Itu
"Nabi juga menikam Shahid," kata polisi.
Setelah menikam Shoaib dan Shahid, Nabi melarikan diri dari lokasi kejadian.
Namun, polisi berhasil menangkap Nabi pada Selasa (2/7/2019).
Pria yang bekerja sebagai karyawan toko aksesori mobil itu langsung ditahan.
Sementara itu, meski sempat dirawat di rumah sakit, nyawa Shoaib dan Shahid tak bisa diselamatkan.
Pembunuhan karena Masalah Sepele Lainnya
Motif Gio Ardinata Gurusinga (18) membunuh seorang tukang pijat bernama Arma (56) ternyata sepele.
Warga Desa Namo Rube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang itu membunuh Arma lantaran tukang pijat itu memijatnya terlalu kuat.
Hal itu dikatakan Kapolsek Kutalimbaru, AKP Bitler Sitanggang, Kamis (20/6/2019).
• Pulang dari Rekonstruksi Pembunuhan, Jaksa Ini Mengaku Alami Pengalaman Mistis, Mereda usai Tahajud
"Jadi tersangka saat itu lagi kusuk (pijat). Kata dia karena terlalu kuat dikusuk oleh korban, dia terus ngamuk dan seketika refleks dipukulnya korban. Terus dibunuhnya korban pakai (kayu) alu," ujarnya dilansir TribunJabar.id dari Tribun-Medan.com.
Arma ditemukan tewas di rumahnya di Dusun VII, Tanjung Pama, Desa, Namo Rube Julu, Kutalimbaru, Deli Serdang, rabu (19/6/2019).
Adalah Ulani Sembiring yang pertama kali menemukan mayat Arma.
Saat itu, Ulani mengaku hendak meminta Arma untuk memijat anaknya.
Namun, saat Ulani memanggil Arma, tak ada jawaban terdengar.
Ulani pun membuka pintu rumah Arma yang saat itu tak terkunci.

Ia kaget bukan main mendapati Arma bersimbah darah dan sudah tak bernyawa.
Sontak saja, Ulani memberitahukan hal tersebut kepada kepala dusun setempat, Jumino (62).
"Kami mendapat informasi dari Kadus dan menurunkan anggota ke lokasi. Saat ditemukan kondisi korban sudah dalam keadaan kaku terlentang," kata Bitler.
"Di dagu korban kami temukan ada luka robek dan mengeluarkan darah," sambungnya.
Ada sebuah ember hitam berisikan kayu alu di samping tubuh Arma.
Di kayu alu itu terdapat bercak darah.
"Dugaan kami, kayu tersebut digunakan untuk memukul korban," ujar Bitler.
• Pembunuhan Sadis di Situ Cileunca: Mengamuk Usai Pesta Miras, Ikbal Dihabisi Dua Kawannya
Akhirnya, 12 jam setelah penemuan mayat Arma itu, Gio berhasil diringkus polisi.
Ia ditangkap setelah petugas kepolisian memperoleh informasi dari kepala dusun setempat.
Kadus itu bilang keluarga hendak menyerahkan Gio agar diproses.
"Sekitar pukul 19.00 WIB, Kadus menghubungi kami agar menjemput pelaku. Dia kemudian kami boyong ke Polsek untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Bitler.
Adapun barang bukti yang diamankan dalam kasus tersebut adalah kayu alu, baju, celana, hingga sepatu milik Gio.
"Alu itu alat yang digunakan pelaku menghabisi korban. Selain itu kita amankan juga pakaian yang digunakan pelaku saat beraksi," ujar Bitler.