Pasukan Tim Prabu Polrestabes Bandung Turut Amankan Ujuk Rasa para Orangtua Siswa di Bandung
Pasukan tim Prabu Polrestabes Bandung ikut mengamankan unjuk rasa yang dilakukan sejumlah orangtua siswa di Balai Kota Bandung, Rabu (3/7/2019).
Penulis: Tiah SM | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -- Pasukan Tim Prabu Polrestabes Bandung ikut mengamankan unjuk rasa yang dilakukan sejumlah orangtua siswa di Balai Kota Bandung, Rabu (3/7/2019).
Tim Prabu dipimpin Ipda Agus Haryanto menerjunkan 10 personel berjaga jauh dari massa yang demo karena polisi yang jaga berhadapan dengan massa dijaga anggota Dalmas.
"Kami hanya berjaga-jaga saja, tim Prabu harus selalu ada di setiap aksi massa untuk memberikan kenyamanan," ujar para anggota Prabu setempat.
Tim Prabu bersenjata lengkap masing-masing dua senjata pistol dan Laras panjang, menjadi perhatian warga yang ada di sekitar Balai Kota.
"Kok banyak polisi baju hitam bersenjata ya, ada apa ya?" tanya Murwani yang sedang piknik ke Balai Kota.
• Sejumlah Orangtua Siswa Sambangi Balai Kota Bandung, Protes Soal PPDB 2019
Aksi unjuk rasa puluhan orang tua siswa yang mengaku kecewa dengan sistem zonasi karena anaknya tak bisa diterima di sekolah negeri.
Para orang tua berharap pemerintah memberikan solusi untuk anak yang tidak diterima di sekolah negeri, bisa bersekolah dengan biaya ringan.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan orangtua siswa menyambangi Balai Kota Bandung menuntut pemerintah mengevaluasi sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019, Rabu (3/7/2019).
Massa yang membawa belasan poster bertuliskan tuntutan terkait PPDB 2019.
Satu di antara spanduk yang dibentang bertuliskan "Apakah Harus Ginjalku Jual Buat Buat Bayar Sekolah".
• Orangtua Murid Datangi Disdik, Protes Jarak Rumah ke Sekolah di Sistem PPDB Tak Sesuai Kenyataan
Sambil membentangkan spanduk massa menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung.
Sekitar pukul 10.30 WIB, nampak seorang yang memegang mikrofon berorasi di depan gerbang Balai Kota Bandung. Polisi pun menjaga aksi ini.
Selain itu, massa aksi yang sebagian emak-emak orangtua siswa menaburkan bunga dan selembar poster bertuliskan "Tetapkan Sekolah Gratis SKTM Harus Berlaku".