Kajian
Memberontak Penguasa Meski Zalim Dilarang dalam Islam, Berikut Wasiat Rasulullah kepada Para Sahabat
Aksi kudeta atau memberontak kepada pengusaha yang sah dilarang dalam Islam. Rasullulah berwasiat agar umat Islam taat pada penguasa yang sah.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Diterangkan bahwa demikian untuk menghadapi penguasa zalim, tidak memperdulikan hak-hak rakyatnya adalah dengan cara bersama-sama berusaha mengubah pemimpin dengan cara syar'i.
"Jangan sampai kezaliman penguasa kemudian dihadapi dengan kedzoliman rakyat dengan memberotak, atau menempuh jalan yang tidak disyariatkan islam," tegasnya.
Pemberontakan adalah Kerugian dan Kehancuran
Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Hafidz juga menerangkan bawha tidak sama sekali termasuk sunnah, dalam arti bukan termasuk ajaran Rasulullah untuk melakukan menyerang dan memberontak kepada Sulton (Penguasa).
Pasalnya dalam pemberontakkan itu terdapat kerusakan, kerugian, dan keburukan.
Bahkan keburukan tersebut dapat menimpa agama hingga dunia.
Disebutkan, Syeikh Tsani Fauzan berkata, tidak diperkenan bagi siapapun, entah itu ulama, tokoh masyarakat, tokoh publuk atau siapapun menyerang dan memberontak penguasa.
Begitupun kata Ustadz, dengan memberontak kepada penguasa menggunakan senjata tidaklah menghasilkan sesuatu kecuali kerugian, kerusakan yang besar.
"Jika dibandingkan dampak dari pemberontakan tersebut kerugian lebih besar dari pada sabarnya kita di dalam menghadapi penguasa yang zalim tersebut," tegasnya.
Menurutnya, jika masyarakat hendak menahan diri dari penguasa zalim mungkin kerusakan yang terjadi tidak lebih besar dari pada kerusakan yang ditimbulkan dengan pemberontakan.
Karenanya, pemberontakan hanya akan menimbulkan kekacauan, pertumpahan darah, maka antara rakyat dengan penguasa yang dikorbankan adalah nyawa.
Sementara, kata Ustadz, nyawa seorang muslimin itu mahal. Muslimin tidak boleh diganggu, hartanya dirampas, darah ditumpahkan, fisiknya disakiti, kehormatannya dijatuhkan, termasuk penguasa, katanya.
"Mereka menciderai apa yang menjadi kehormatan seorang muslim, baik yang berkaitan dengan hartanya, jiwa dan lainnya," ujar Ustadz.
Pemberontak adalah Virus Khawarij
Dijelaskan Ustadz Hafidz, penguasa zalim sesungguhnya bukanlah barang baru di muka bumi ini, sudah sejak zaman dulu pemimpin yang zalim sudah ada.