Kajian

Memberontak Penguasa Meski Zalim Dilarang dalam Islam, Berikut Wasiat Rasulullah kepada Para Sahabat

Aksi kudeta atau memberontak kepada pengusaha yang sah dilarang dalam Islam. Rasullulah berwasiat agar umat Islam taat pada penguasa yang sah.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI --- Tim Densus 88 dan Gegana Polda Jabar melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris di Kampung Jajaway, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Selasa (15/8/2017). 

Dikatakan Ustadz Hafizh, Rasulullah Muhammad SAW berwasiat jika sudah terlanjur terjadi di mana seseorang berhasil menaklukkan manusia dan menyandang status sebagai penguasa maka tetap harus mendengar dan taat.

"Rasulullah Muhammad SAW mewasiatkan kepada kita agar mendengar dan taat, walaupun mendapatkan pemimpin hamba sahaya dari Habasyah, orang yang tidak sempurna fisiknya," ungkap Ustaz Hafizh Abdul Rohman.

Menurut Ustadz Hafizh Abdul Rohman, mendengar dan taat dalam kebaikan bukan berarti seseorang itu tidak berpangku tangan.

Selama perkara tidak menyangkut amalan nahimunkar maka itu menjadi perkara yang berlainan.

Perintah mendengar tidak berkonsekuensi berarti membenarkan setiap perbuatan buruk yang dilakukan penguasa itu.

"Tidak berkonsekuensi bahwa kita tidak boleh meluruskan mereka, tidak memberi nasihat kepada mereka, tidak. Namun dalam perkara yang ma'ruf perkara yang tidak bertentangan dengan syariat maka kita wajib taat," jelasnya.

Di sisi lain, jika seseorang mampu memberikan nasihat kepada penguasa maka sebaiknya dilakukan, karena pun agama adalah nasihat, termasuk bagi penguasa atau pemimpin.

Dua Ular Piton Panjang 3 Meter Ditemukan Warga di Rerumputan di Lokasi Pengerukan Sungai Citarum

Tetapi, imbunya, mesti diingatkan dalam Islam, segala sesuatu dalam hal ini nasihat harus dilakukan sesuai dengan jalannya, sesuai dengan ilmu dan syariat.

Tidak sekadar melaksanakan suatu maksud, namun menasihati pemimpin alangkah baiknya dilakukan dengan cara yang baik, tidak dengan cara terang-terangan, karena dengan hal itu lebih maslahat bagi semua pihak.

Ustaz Hafizh Abdul Rohman menceritakan dari sumber hadits yang menerangkan wasiat Rasulullah melalui Abu Dzarrin Al Ghifari

Rasulullah Muhammad SAW berkata, "Tidak halal baginya seseorang memberontak kepada penguasa kendatipun ia zalim."

Kata Rasulullah, maka bersabarlah, walaupun yang menjadi pemimpin kalian adalah hamba sahaya.

Rasulullah Muhammad SAW juga berwasiat kepada kaum Ansor. Ketika Rasulullah Muhammad SAW membagikan tanah yang ada di Bahrain pada zaman dulu, maka Ansor berkata kepada Rasulullah Muhammad SAW bahwa mereka tidak mau menerima tanah tersebut sebelum orang-orang Quraish kebagian.

Lalu Rasulullah Muhammad SAW mengatakan, kelak kalian akan mendapati orang-orang atau pemimpin yang egois, di mana mereka hanya mementingkan dirinya, ia tidak perduli atas kemaslahatan orang lain.

Gara-gara Plesiran Keluar Lapas, Setya Novanto Mendekam di Lapas Teroris Menyusul Gayus Tambunan

Dikatakan Ustadz, jika menemukan orang seperti demikian, Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan untuk bersabar, dan yang dikatakan Rasulullah adalah bersabar sampai kalian berjumpa dengan Aku (Rasulullah) kelak di telaga (akhirat).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved