Komplotan Penyedia Jasa Aborsi Ilegal Diciduk, Praktik Pindah-pindah Tempat Termasuk di Kamar Hotel
Komplotan penyedia jasa aborsi ilegal itu tidak melakukan praktik di satu tempat tapi berpindah-pindah sesuai pesanan dari si klien pengguna jasa.
TRIBUNJABAR.ID, SURABAYA- Komplotan penyedia jasa aborsi ilegal di kawasan Surabaya ditangkap Unit III Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim pada Selasa (25/6/2019).
Komplotan penyedia jasa aborsi ilegal itu tidak melakukan praktik di satu tempat tapi berpindah-pindah sesuai pesanan dari si klien pengguna jasa.
Bahkan, praktik aborsi yang dilakukan komplotan ini dilakukan di kamar hotel.
LWP, perempuan usia 28 tahun berperawakan gempal itu hanya bisa menundukkan kepala saat diinterogasi oleh Wakil Direskrimsus Polda Jatim AKBP Arman Asmara di depan Gedung Ditreskrimsus Polda Jatim.
Rambut pirang yang panjangnya sebahu itu dibiarkan tergerai menutupi keseluruhan wajahnya.
Suaranya cenderung lirih saat dicecar pertanyaan oleh Arman seputar bisnisnya itu, bahkan nyaris tak sampai terdengar ke telinga para awakmedia yang berjubel di depannya.
• Paguyuban Asep Dunia Serbu Pendopo Garut, Gelar Halal Bihalal Sesama Asep Sa-Alam Dunya
• Foto Bayi Digigit Semut Charlie atau Tomcat yang Tersebar di Medsos Ternyata Hoaks, Ini Faktanya
Namun sesaat sebuah microphone didekatkan ke wajahnya, intonasi suaranya yang terdengar begitu sendu akhirnya menyeruak melalui pengeras suara, dan tak lagi membuat awakmedia mengernyitkan dahi.
Kendati bisnis terlarang ini sudah berjalan dua tahun lamanya, LWP mengaku, tak membuatnya sebagai mata pencaharian utama.
"Gak, bukan buat cari mata pencaharian," katanya saat menjawab pertanyaan Arman dihadapan lensa awakmedia.
Selama ini, lanjut LWP, ia bersama tujuh rekannya menjalankan bisnis terlarang itu berdasarkan pesanan.
Dan mengaku, praktik aborsi yang dilakukannya, tidak diiklankan secara komersil, namun sejak awal diniatkan membantu para calon kliennya yang kesusahan.
"Iya (pesanan) hanya untuk membantu orang aja," lanjutnya.
• Sepak Terjang Pelawak Qomar, Pernah jadi Guru SMA hingga Politikus, Kini Ditahan di Mapolres Brebes
• Banyak Pengendara Motor Akui Lupa Bayar Pajak, Teringat saat Ada Operasi Tertib Kendaraan
Itulah mengapa, bisnis tersebut tidak memiliki lokasi tetap saat melakukan praktik aborsi terhadap seorang klien.
Wakil Direskrimsus Polda Jatim AKBP Arman Asmara menjelaskan, praktik ini tak bisa dilokalisasi dalam sekup wilayah Surabaya saja.
Saat dilakukan pemeriksaan secara marathon terhadap ketujuh pelaku, selain di Kota Surabaya, tak jaran pesanan calon klien juga datang dari kawasan kabupaten lain di Jatim.
"Dan 7 tempat kejadian perkara, ada yang di Sidoarjo, Surabaya, Blitar, Banyuwangi," jelas Arman.
Bahkan paktik itu terkadang dilakukan di sebuah kamar hotel yang dipesan si calon klien.
Artikel ini tayang di TribunJatim.com berjudul Lokasi Komplotan Aborsi Ilegal Ternyata Berpindah-Pindah, Pelaku Sebut Tergantung Pesanan Klien