Persib Bandung
Persib Bandung Macet di Tengah, Hattrick Imbang, Panik dan Stres saat Lawan Menyerang
Persib Bandung hattrick imbang. Terakhir meraih hasil seri lawan Madura United. Pelatih Robert mengakui timnya panik saat lawan muali menyerang.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung mendapat hasil imbang untuk ketiga kalinya, setelah bermain 1-1 melawan Madura United, dalam pertandingan Liga 1 pekan ke lima, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung, Minggu (23/6/2019).
Satu gol Persib Bandung dicetak melalui titik putih oleh Ezechiel N’douassel pada menit ke-79, dan gol balasan Madura United dicetak oleh Zulfiandi pada menit ke-89.
Pada dua laga sebelumnya, Persib juga bermain imbang 0-0 saat tandang ke markas Semen Padang, menjamu PS Tira Persikabo 1-1, pun demikian saat melawan Madura United Persib hanya mampu menambah satu poin.
Persib Bandung hattrick imbang.
Hasil imbang melawan Madura United, membuat Persib Bandung tidak beranjak dari papan tengah Klasemen Liga 1, skuat asuhan Robert Rene Alberts itu harus nyaman berada di peringkat enam klasemen sementara dengan total enam poin.
• Rene Mihelic Klaim Persib Bandung Lebih Bagus Dibanding Madura United, tapi Kok Imbang?
Sedangkan Madura United turun ke peringkat dua klasemen dengan koleksi sepuluh poin.
"Kami sedikit tidak beruntung karena tidak bisa mengoleksi tiga poin. Upaya pemain belum cukup untuk meraih tiga poin meskipun kami sudah sempat memimpin 1-0. Saya rasa setelah itu kami sedikit panik dan stres di tim ketika lawan mulai memasukan dua pemain menyerang," ujar Roberts Rene Alberts, saat jumpa pers, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung, kemarin.

Dalam pertandingan kemarin, Persib sebenarnya tampil sangat dominan. Supardi dan kawan-kawan banyak menguasai bola, kendali pertandingan pun sepenuhnya ada di tangan Persib Bandung.
Namun, dominasi tersebut tidak dibarengi keefektifan dalam bermain. Walau lebih banyak menguasai bola, Maung Bandung tercatat minim menorehkan peluang. Persib begitu kesulitan membangun serangan untuk menciptakan peluang.
• Ditahan Imbang MU, Persib Bandung Harus Menghadapi Bhayangkara FC, Begini Kata Rene Mihelic
Bola dari pemain belakang yang menjadi awal dibangunnya serangan seringkali terhenti ketika sudah berada di kaki Fretz Butuan.
Penguasaan bola mantan pemain PSMS Medan itu mudah diintersep pemain lawan, dan gagal melepaskan umpan akurat.
Rene Michelic yang diplot sebagai pengatur serangan pun sangat minim mendapatkan suplai bola ideal.
Berkali-kali Maung Bandung menyerang melalui Fretz Butuan yang berada di sisi kanan. Berkali-kali pula umpan dari Fretz gagal dikonversi menjadi gol.
Ezechiel yang menjadi targetman kesulitan menyelesaikan peluang di depan gawang.
Jaimerson Da Silva Xavier dan Fandri Imbiri di lini belakang Maura United tampil baik. Kedisiplinan keduanya dalam menjaga lini pertahanan Madura United membuat serangan-serangan Persib dengan mudah dipatahkannya.
Selain disiplin menjaga pertahanan, Jaimerson juga aktif dalam menyerang.
Hasil seri ketiga yang diraih Persib Bandung ini menjadi pekerjaan rumah bagi Robert untuk menemukan formula terbaik bagi Persib dalam mencetak gol.
Dengan komposisi pemain yang dimiliki Persib dan pengamalannya sebagai juru taktik, mestinya Roberts dapat berimprovisasi dan menemukan formula terbaik bagi permainan Maung Bandung.
• Bhayangkara FC Jamu Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu Depan
"Saya berkata sebelumnya akan melakukan rotasi, karena saya ingin melihat semuanya bermain di bawah tekanan untuk menunjukkan kemampuan mereka. Minggu lalu kami memainkan pemain muda dan hari ini juga kembali menurunkan pemain muda dan evaluasi akan dilakukan seusai pertandingan, karena semua punya kesempatan dan mereka harus bisa terus berkembang," katanya.
Dari kubu tim tamu, meski lebih sedikit menguasai bola, anak asuh Dejan Antonic ini mampu memaksimalkan peluang menjadi gol.
Para pemain Madura United berhasil memanfaatkan kelengahan di lini pertahanan Persib yang sudah unggul 1-0.
Ardi Idrus yang sepanjang pertandingan mengawal ketat Andik Vermasyah justru kecolongan akhir pertandingan lewat akselerasi yang dilakukan Zulfiandi.
Pemain Tim Nasional itu berhasil melewati tiga pemain belakang Maung Bandung dan menjeblosan bola ke gawang kawalan I Made Wirawan.
Pujian juga patut disematkan kepada Asep Berlian. Menghadapi nama-nama besar di lini tengah Persib, termasuk Ezechiel, Asep tidak gentar.
Ia menjadi orang yang mengkomando pressing agresif yang dilancarkan oleh para pemain tengah Madura United sehingga menyulitkan lini tengah Persib Bandung.
"Babak pertama mungkin minim kontrol game, Persib mendominasi lebih banyak peluang, Persib ada banyak peluang dan terakhir dapat gol dari penalti, Beto sama Alfath masuk, dan bikin kami jauh lebih baik dan terakhir Zulfiandi masuk satu gol cukup bagus," ujar Dejan.
• Persib Ditahan Imbang Madura United, Tak Optimal Manfaatkan Peluang?
Dejan mengaku sengaja memasukkan Beto di babak kedua lantaran faktor kelelahan setelah membela Tim Nasional. Ia tak ingin timnya disebut bermain bertahan di Bandung demi meraih hasil imbang.
"Kami coba rotasi, Beto, Zulfindi dan Andik ikut Timnas hampir tiga pertandingan main. Dia sudah mulai capek kami harus bantu sedikit untuk recovery dan mungkin saya gak mau bilang kami salah, tapi kita ingin kasih kesempatan semua pemain main, dan kita harus percaya kepada setiap pemain," katanya. (Tribunjabar.id/Nazmi Abdurrahman)