Rocky Gerung Blak-blakan, Ungkap Soal Lawan Debat yang Setara Dengannya, Ia Jawab Sambil Tertawa

Pengamat politik Rocky Gerung blak-blakan soal lawan debat terberat atau yang setara dengan kemampuannya.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Covesia
Rocky Gerung 

TRIBUNJABAR.ID - Pengamat politik Rocky Gerung blak-blakan soal lawan debat terberat atau yang setara dengan kemampuannya.

Rocky Gerung mengungkapkannya saat wawancara di acara Alvin & Friends yang juga diunggah di kanal Youtube acara tersebut, Senin (17/6/2019).

Saat itu, Rocky Gerung ditanya oleh Alvin: "siapa lawan (debat) yang paling setara?"

Tak disangka, Rocky Gerung sambil terkekeh menjawab, tak pernah menganggap lawan debatnya setara.

"Enggak pernah anggap mereka setara," katanya sembari tertawa.

Beda Pendapat Rocky Gerung & Adian Napitupulu Soal Kematian Banyak Petugas KPPS, Sempat Debat Sengit

Rocky Gerung bahkan juga berkelakar, siapapun lawan debatnya, yang penting harus ada 'otaknya'.

"Kadangkala ditipu produser, dibilang (akan dihadapkan) dengan ini, ternyata (yang hadir malah) yang lain. Saya terima aja lah mau siapa ada di situ, yang penting ada otaknya dikit, (lalu saya) mau temenin ngomong," ujar Rocky Gerung seraya tertawa, dikutip TribunJabar.id, Rabu (19/6/2019).

Ia mengatakan, siapapun lawan debatnya, tak pernah ia anggap sebagai lawan.

Rocky Gerung malah menyebutnya sebagai teman bicara.

"Bahwa kalau dia marah, itu artinya dia tidak bisa kontrol emosinya," katanya.

Rocky Gerung
Rocky Gerung (Kolase Tribun Jabar)

Saat dia mengajar pun, ujar Rocky Gerung, ia tak pernah menganggap mahasiswanya sebagai muridnya.

Melainkan, Rocky Gerung menganggap mahasiswa itu sebagai TTM atau teman tapi mikir.

"Jadi kalau ada mahasiswa manggut-manggut saya anggap bodoh, mestinya dia menggeleng supaya timbul konversasi (percakapan)," ujarnya.

Dari semua forum debat yang pernah dihadirinya, Rocky Gerung mengatakan forum yang berkualitas adalah yang mutu pembicaraannya juga berkualitas.

Ia lalu menyebut acara Indonesia Lawyers Club kadang tak memiliki tema yang kuat.

Rocky Gerung Jengkel Saat Tahu Ratna Sarumpaet Berbohong, Dia Sempat Pertanyakan Integritas Ratna

"Forum semacam ini (Alvin & Friends) juga dialektikanya tinggi sekali, cuman orang anggap ini bukan talkshow politik. (Tapi justru) bukan soal politiknya, tapi soal mutu pembicaraan," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat di forum debat itu, ia mengaku selalu mendalami tema.

Menurut Rocky Gerung, mendalami tema penting dilakukan agar bisa membangun dialektika.

"Supaya ada kontroversi. Kontroversi penting supaya ada percakapan. (Tapi) yang penting kontroversi dibasiskan kepada argumen, bukan sentimen," katanya.

Debat, lanjut Rocky Gerung, adalah cara melatih orang untuk sadar dengan pikiran-pikiran alternatif.

"Kalau kita berdebat kita bikin sinopsis dalam kepala kita. Lalu kita cari potensi sinopsis itu untuk dikritik oleh orang lain. Itu fair kita tak boleh sembunyikan asumsinya tuh," ujarnya.

Debat Rocky Gerung dan Adian Napitupulu

Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu dan pengamat politik Rocky Gerung pernah berbeda pendapat mengenai permasalahan banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS yang meninggal dunia dalam Pemilu 2019 ini.

Perbedaan pendapat antara Adian Napitupulu dan Rocky Gerung itu tersaji dalam acara talkshow Catatan Demokrasi Kita - Misteri Kematian Ratusan Petugas KPPS di TV One, Selasa (7/5/2019) malam.

Tak hanya Rocky Gerung dan Adian Napitupulu, dalam acara itu, hadir pula Direktur Lokataru Haris Azhar dan mantan komisioner KPU I Gusti Putu Artha.

Sebelum sesi penutup, Rocky Gerung dan Adian Napitupulu bahkan sempat terlibat debat sengit.

Rocky Gerung Siap Bersaksi di Sidang Ratna Sarumpaet, Sebelumnya Tak Hadir karena Lagi di Gunung

Dalam sesi penutup, Rocky Gerung mengatakan, dia mendukung ide tim pencari fakta atau tim investigasi untuk mengusut permasalahan banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia.

Sementara itu, Adian Napitupulu mengingatkan agar permasalahan banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia ini tak dipolitisasi.

Awalnya, Rocky Gerung mengatakan, dia berduka terhadap banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia.

Yang menjadi permasalahan dari awal, kata dia, adalah KPU yang mempromosikan diri sebagai penyelenggaran pemilu yang pofesional dengan sistem yang rapi, namun ternyata berantakan dalam segala hal.

"Kan itu kasat mata, karena itu kita ingin agar supaya kasus ini, supaya tidak jadi misteri, dibuka," ujar Rocky Gerung dikutip TribunJabar.id dari video di kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Rabu (8/5/2019).

Akademisi Rocky Gerung
Akademisi Rocky Gerung (Kolase Tribun Jabar/Istimewa)

Rocky Gerung mengaku mendukung ide pembentukan tim pencari fakta agar ada tim imparsial.

Lebih baik, kata dia, jangan pemerintah yang terlalu dalam terlibat mengenai permasalahan ini.

Kemudian, lanjut Rocky Gerung, pesta demokrasi memang telah selesai, tapi legitimasinya masih dipertanyakan.

"Ini masih panjang, bahkan melampau tanggal 22. Ibarat meja pesta sudah dirapikan, tiba-tiba orang lihat di bawah meja itu kok berantakan ada tulang segala macam, sampah dibuang di situ," ujarnya.

Kekacauan-kekacauan itulah yang menurut Rocky Gerung akan diperbaiki.

Dia ingin persoalan tersebut dibuka.

Inilah Foto-foto Saat SBY Nyoblos di Singapura Ditemani Rocky Gerung, Beri Pesan Seperti Ini

"Bukan sekadar sensasinya, tetapi (ini adalah) suatu peristiwa yang di luar kebiasaan, dari segi jumlah dan rumor," ujar Rocky Gerung.

Awalnya, Adian Napitupulu menjelaskan bahwa petugas KPPS yang meninggal tidak hanya terjadi tahun ini saja.

Di Pemilu 2014, dia mengatakan, ada 157 petugas yang meninggal.

"Kenapa dulu tidak menjadi persoalan, kenapa sekarang jadi ramai, mungkin jumlahnya banyak," ujar Adian Napitupulu.

Kemudian, Adian Napitupulu juga menjelaskan soal pemotongan honorarium petugas.

Menurutnya hal itu diatur dalam UU pajak nonor 7 tahun 1983. pemotongan honor untuk KPPS sudah berlaku sejak 1983.

"Kenapa sekarang baru ramai?" ujar Adian Napitupulu.

Dia mengaku sadar bahwa honor itu terlalu kecil dan harus dibenahi.

Adian Napitupulu juga mengaku, ada banyak peraturan yang harus disempurnakan.

Nama Rocky Gerung Masuk Daftar Calon Menteri Prabowo-Sandiaga, Apa Posisi yang Bakal Dijabatnya?

"Perbaikan dan penyempurnaan itu lah yang membuat mereka yang meninggal tak sia-sia
karena meninggalnya akan membawa perubahan untuk bangsa ini buat sistem pemilu ini, buat berpikir parlemen," ujar Adian Napitupulu.

Lalu, lanjutnya, semua hal ini terjadi lantaran memang semuanya berangkat dari Undang-undang, yang dibuat bersama parlemen dan pemerintah.

Adian Napitupulu mengatakan, mengenai pemilu, adalah bukan keputusan sepihak pemerintah atau KPU.

"Apakah KPU bisa juga melakukan tindakan di luar batasan anggaran yang disetujui DPR? Enggak bisa juga. Dalam hal ini saya mencoba meluruskan, ada yang harus kita perbaiki," ujar Adian Napitupulu.

Dia mengaku percaya, permasalahan ini akan jadi pembahasan luar biasa di parlemen.

Namun, dia meminta, permasalahan kematian ratusan petugas KPPS ini jangan dipolitisasi.

"Jangan dipolitisir sedemikian rupa diracun lah ada indikasi ini itu segala macam, tapi tidak mampu dibuktikan sampai sekarang. Kalau memang ada yang merasa ada tindakan seperti itu, adukan ke polisi, buktikan, jangan ramai menuduh," ujar Adian Napitupulu.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved