Roro Fitria Nelangsa di Penjara, Tiap Hari Mengaji Sampai Khatam, Menderita Lalui Puasa Tanpa Mama
Nasib Roro Fitria berakhir di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur setelah tersandung kasus narkoba pada tahun lalu.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Nasib Roro Fitria berakhir di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur setelah tersandung kasus narkoba pada tahun lalu.
Artis yang jago menari itu divonis empat tahun penjara dan denda Rp 800 juta.
Wanita berusia 39 tahun itu terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana atas kepemilikan narkoba golongan satu bukan tanaman dengan melanggar Pasal 114 ayat 1 atau Pasal 112 ayat 1 UU No 35 Tahun 2009.
Dari dalam penjara, Roro Fitria menulis surat dari dalam penjara terkait kabar terbarunya.
Selama bulan Ramadhan, Roro Fitria menghabiskan waktu dengan mengaji.
Setiap hari Roro Fitria mengaji di masjid rutan.
Selain itu, Roro Fitria juga rajin melaksanakan salat Tahajud, Dhuha, dan itikaf.
Namun, puasa tahun ini menyisakan kesedihan bagi Roro Fitria.
Sebab, bulan Ramadhan kali ini harus dilalui Roro Fitria seorang diri.

Ibu Roro Fitria, Raden Retno Winingsih meninggal ketika anaknya masih mendekam di penjara.
Semua ibadah yang dijalani selama di penjara itu dihadiahkan oleh Roro Fitria untuk ibundanya.
Roro Fitria sangat sedih dan mendambadakan momen berkumpul bersama keluarga.
Tak hanya itu, Roro Fitria juga sangat ingin berkunjung ke makam ibunya.
Berikut isi surat Roro Fitria yang ditampilkan oleh kuasa hukumnya, Asgar Sjarfi, yang Tribun Jabar kutip dari Grid.ID.
• Penderitaan Roro Fitria Belum Berakhir, Kini Terus-terusan Sakau, Padahal Nasibnya di Ujung Tanduk
• Sahabat Bocorkan Rahasia Roro Fitria yang Sudah Ngebet Menikah: Belum Ada Calon, Dia Udah Galau
• Ruben Onsu Bocorkan Kondisi Roro Fitria, Berbanding Terbalik dari Kehidupan Glamor Sebelum Ditahan
"Assalammualaikum wr. wb.
Dengan hormat,
Bapak Asgar apa kabar? Semoga senantiasa sehat walafiat dan sukses selalu. Aamiin.
Bersama surat ini Nyai menyampaikan terima kasih banyak atas support-nya selalu sehingga surat eksekusi Nyai sudah jadi sebagai narapidana.
Mohon follow up pengurusan remisi-remisi, baik remisi Hari Raya Lebaran, remisi Hari Kemerdekaan, dan remisi khusus lainnya.
Mengingat Nyai sudah terhitung 17 bulan di tahanan, sehingga sudah berhak menerima remisi.

Ramadan tahun ini, Alhamdulillah Nyai lalui dengan sangat baik dan khatam Alquran, dengan rajin beribadah, puasa hanya batal dua hari, rajin salat Tahajud, Dhuha dan itikaf serta setiap hari mengaji di masjid rutan.
Namun hati Nyai sangat sedih , di samping tahun ini adalah tahun kedua Nyai di penjara serta tahun ini adalah Ramadhan pertama tanpa kehadiran Mama.
Almarhum yang sangat Nyai cintai dan sayangi.
Semua amalan ibadah Nyai selalu Nyai niatkan atau Nyai hadiahkan untuk Papa dan Mama.
Mohon Bapak Asgar dan semua tim kuasa hukum Nyai bekerja dengan maksimal berkenaan pengumuman remisi serta pembebasan bersyarat dngan segera.
Sehubungan Nyai sudah amat sangat letih dan sedih di penjara.

Nyai kangen ingin berkumpul kembali dengan keluarga, merawat makam Mama serta ingin segera berkreasi seni kembali di dunia entertainment.
Salam hormat dan kangen Nyai kepada teman-teman media dan ucapan hari raya, mohon maaf lahir batin.
Dan terima kasih banyak atas support dan doa dari teman-teman media.
Mohon doanya semoga Nyai kuat dan tabah menjalani sisa masa hukuman Nyai.
Demikian surat dari Nyai. Nyai ucapkan banyak terima kasih. Sampai jumpa di Rutan Pondok Bambu."