Ada Jejak Abu Bakar al Baghdadi di Balik Bom Bunuh Diri Gagal di Kartasura, Terungkap Amaliyah Rofik
Atas kejadian tersebut Kapolres Sukoharjo mengimbau jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNJABAR.ID, SOLO - Ada jejak pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi dalam aksi bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Kartasura.
Hal itu dipaparkan Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko A Dahniel ditemani Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Mohammad Effendi saat memantau keamanan ketika kedatangan Presiden Joko Widodo di Graha Saba Buana, Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (5/6/2019).
Namun pria yang pernah di Kanit Banmin Subden Bantuan Densus 8 Antiteror itu memaparkan, pelaku RA (22) warga Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo pemain tunggal.
"Pelaku tunggal, tidak ada jaringan," paparnya.
Hanya saja lanjut Rycko, pada akhir 2018 telah dibaiat langsung oleh pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi via medsos yang selama ini digeluti.
"Di medsos dia menerima doktrin yang dianggap pencerahan, sehingga akhir 2018 dibaiat langsung Al Baghdadi," tuturnya.
"Diajarkan paham melakukan kekerasan atau radikalisme," aku dia menegaskan.
Bahkan menurut dia, via medsos itu RA diajarkan cara membuat petasan dan bom dalam skala kecil atau low eksplosive.
"Setelah ada baiat, maka amaliahnya kemudian yang harus dilakukan RA yakni dengan mengerjakan itu (bom)," terangnya.
• Ini Pasukan-pasukan Khusus Andalan Indonesia, Ada yang Punya Semboyan Cepat, Rahasia dan Mematikan
• Bandingkan Gaya Jokowi saat Berlebaran dari Tahun ke Tahun, Sama Saja atau Berbeda?
• Kabar Terkini Susno Duadji Sang Jenderal Kontroversial, Kini Nyeker Menyadap Karet
Cara itu lanjut dia, seperti yang sempat terjadi di Surabaya, Jatim tahun lalu.
"Pernah kan di Jatim bom bunuh diri sekeluarga, bapaknya yang main medsos kemudian dibaiat pimpinan ISIS, Al Baghdadi," ungkapnya.
Sebelumnya, bom bunuh diri meledak di Pospam Lebaran 2019 Kartasura milik Polres Sukoharjo, di simpang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6/2019) pukul 23.00.
Video detik-detik
Detik-detik ledakan bom bunuh diri di Pospam Tugu Kartasura, Senin (3/2/2019) terekam dalam kamera CCTV.
Rekaman itu pun tersebar di media sosial.
Dalam rekaman tersebut terlihat pada pukul 22.47 WIB, pelaku berjalan dari arah selatan menuju ke Pospam Tugu Kartasura.
Sekilas tak ada yang mencurigakan dari penampilan dan gelagat pelaku.
Pelaku tampak tenang berjalan menuju ke pospam.
Beberapa orang yang berada di sekitar Pospam juga tampak menghiraukan si pelaku.
Namun tak disangka, pelaku langsung meledakkan diri tepat di depan Pospam Tugu Kartasura.
Ledakan terlihat cukup besar.
Asap putih langsung mengepul memenuhi kawasan di sekitar Pospam usai ledakan.
Hanya berselang beberapa detik, asap putih kian memudar.
Tampak pelaku yang gontai hingga kemudian roboh di atas aspal jalanan.
Para pengguna jalan yang melintas sontak menghentikan kendaraannya mengetahui ledakan tersebut.
Pun para petugas polisi yang Lalu Lintas yang bertugas menjaga kelancaran arus mudik di Pospam Kartasura langsung mengamankan kawasan lokasi Pospam.
Beruntung kondisi Lalu lintas lengang saat ledakan tersebut terjadi.
Diberitakan sebelumnya, pelaku adalah seorang pemuda bernama Rofik Asharudin (22).
Pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura disebut mengalami perubahan drastis secara individu.
Hal tersebut diungkap Masil (19), teman sepermainan Rofik yang tinggal di Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.
Masil menyebut Rofik semakin jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Namun, ia mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan Rofik.
Ia juga mulai menyadari perubahan pada diri Rofik, yang mulai gemar menyaksikan video dokumentasi perang maupun aksi radikal di Timur Tengah.
"Ia mulai senang melihat video perang Suriah, termasuk pemenggalan kepala menggunakan handphone," kata Masil, seperti dilansir TribunSolo.com, usai penggeledahan di rumah Rofik, Selasa (4/6/2019) dini hari.
Masil menduga, Rofik mendapat pencucian otak dari orang yang tak dikenal.
Apalagi, semenjak Rofik mulai enggan diajak untuk pergi ke masjid.
"Padahal dulu orangnya biasa saja, dengan teman-teman sekampung pun sering kumpul-kumpul, namun tiba-tiba sudah tidak mau ke masjid," ucapnya.
Masil juga mengungkap hobi Rofik sebelumnya, yakni bermain musik.
"Namun ia berhenti, katanya main musik itu haram," lanjutnya.
Selain itu, Rofik Asharudin juga sempat menghilang tiga bulan lamanya.
Hal ini terungkap dari rekan-rekan pelaku saat menyaksikan penggeledahan oleh Detasmen Khusus (Densus) Antiteror 88 di rumahnya di Dukuh Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (4/6/2019) dini hari.
"Pernah dikabarkan hilang 3 bulan pada tahun lalu," ungkap rekan sepermainan kala SMP, Wawan (20) sembari menyaksikan penggeledahan yang dihadiri Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko A Dahniel dan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Mohammad Effendi.
"Dulu sempat dicari-cari tidak tahu keberadaannya di mana, namanya di kampung kan semua orang tau," tuturnya.
Namun lanjut dia, tiba-tiba sudah ketemu dan pulang ke rumah seperti sedia kala.
"Hanya saja jarang ngumpul sama teman-teman seumurannya," tuturnya.
Polisi Dalami Dugaan Keterlibatan Rofik dengan Kelompok Terorisme
Polri mendalami keterkaitan peristiwa bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam, dengan dugaan terorisme.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, polisi mendalami apakah pelaku yang berinisial RA tergabung dalam kelompok teroris atau bertindak sendiri.
"Ya masih didalami apakah kelompok teror terstruktur atau lone wolf," ungkap Dedi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2019).
Sebelumnya, ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di pos polisi Tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo, Senin (3/6/2019) pukul 23.00 WIB.
Seorang pria yang diduga pelaku bom bunuh diri mengalami luka parah di lokasi dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Selain pelaku, tidak ada korban lainnya.
Dugaan sementara pihak Kepolisian, bom yang digunakan untuk meledakan diri di pos polisi tersebut berdaya ledak rendah atau "low explosive".
Hingga Selasa dini hari, tim Inafis masih melakukan olah tempat kejadian perkara.
Polri juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. (TribunSolo.com/Fachri Sakti Nugroho)