Kecelakaan Maut di Subang
KRONOLOGI Kecelakaan Maut di Subang, Ada Percikan Api Setelah Tabrakan, Empat Korban Tewas Terbakar
Kronologi kecelakaan maut di Subang. Ada percikan api setelah kecelakaan. Empat korban tewas terbakar di lokasi.
Penulis: Haryanto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Telah terjadi kecelakaan maut di jalur Pantura, Desa Tanjungrasa, Patokbeusi, Subang, Jumat (31/5/2019) sore pukul 15.20 WIB.
Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia di tempat.
Kanit Laka Satlantas Polres Subang, Iptu Zaenudin, membenarkan kecelakaan di jalur favorit para pemudik dari Jakarta menuju Cirebon itu.
Saat dikonfirmasi melalui telepon, dia menjelaskan kronologi singkat kecelakaan yang diketahui kendaraan yang terlibat itu hangus terbakar.
"Mobil Avanza melaju dari arah Cirebon ke Jakarta, saat di tempat kejadian mobil itu mengalami pecah ban bagian kanan belakang kemudian oleng ke kanan hingga melewati median jalan trotoar," kata Iptu Zaenudin.
Usai oleng hingga berada di jalur yang berlawanan, mobil bernopol B 111 SZA itu berputar dan berada di posisi terakhir di jalur lambat.
Setelah berhenti, mobil yang dikendarai Abdul Latif (40) tersebut ditabrak bagian belakangnya oleh motor bernopol B 4061 FJY.
Lalu ditambah lagi ditabrak oleh motor Yamaha NMax bernopol B 6162 WOQ di bagian pintu samping kiri mobil.
"Setelah tabrakan beruntun itu ada percikan api dari mobil lalu langsung terbakar," ujar dia.
Diketahui, akibat kecelakaan tersebut empat orang menjadi korban meninggal dunia dan turut hangus terbakar.
Dua dari empat korban tersebut merupakan pemudik yang menggunakan motor yang sedang melaju dari Jakarta menuju Cirebon.
Menurut informasi yang didapat Tribun Jabar, pengendara motor Honda Verza belum diketahui identitas lengkapnya dan satu korban lainnya ialah Eko Pranajaya (34) yang tercatat sebagai warga Kejaksan, Cirebon.
Dua korban lainnya adalah pengemudi mobil dan satu penumpangnya bernama Rustin (42) yang tercatat sebagai warga Sumber, Cirebon.
"Empat meninggal dunia, dua penumpang mobil lainnya selamat dan mengalami luka-luka," ucapnya.

Doa Ibu Kecelakaan di Tasikmalaya
Bus Doa Ibu sarat penumpang mudik Lebaran 1440 H jurusan Jakarta-Tasikmalaya bertabrakan dengan tiga mobil boks di Jalan Raya Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, ruas jalur nasional lintas selatan Bandung-Tasikmalaya, Kamis (30/5/2019) siang.
Walau tabrakan cukup keras akibat bus melaju kencang, tapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Luka terparah justru dialami sopir bus.
Kaki kanannya patah terjepit bodi depan bus dan dilarikan ke RSU Ciawi untuk penanganam darurat.
Kasatlantas Polres Tasikmalaya Kota, AKP Andryanto, mengatakan, bus Doa Ibu Z 7589 HB datang dari arah Bandung melaju cukup kencang dan menyalip sebuah kendaraan.
Namun tiba-tiba dari arah berlawanan muncul tiga mobil boks beriringan.
Tabrakan pun tak terhindarkan.
Tabrakan pertama dengan mobil boks bernopol D 8391 DB.
Bus menghantam bagian boks. Cukup kerasnya benturan membuat boks terguling.
Bus masih terus liar dan mengantam dua mobil boks lainnya berpelat nomor D 8035 TE serta D 8088 FB.
Muka bus pun berantakan.
"Saat dilakukan evakuasi, alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Yang dianggap paling parah adalah sopir bus di mana kaki kanannya patah. Korban segera dilarikan ke RSU Ciawi. Keempat kendaraan ini segera disingkirkan ke tepi agar tidak menghalangi arus mudik dari arah Gentong menuju Tasikmalaya dan sebaliknya," ujar AKP Andryanto.
Sementara para penumpang bus dievakuasi ke tempat teduh sebelum diangkut menuju Tasikmalaya menggunakan kendaraan lain.
Sebagian tampak syok, terutama ibu-ibu dan anak-anak.
Andryanto mengimbau para pengemudi terutama pengemudi angkutan mudik lebih berhati-hati.
"Kalau sudah merasa lelah sebaiknya jangan dipaksakan. Biasanya musim mudik ini jadwal sopir lebih padat," katanya.
• Tabrakan Beruntun 4 Motor di Lohbener Indramayu, Gara-gara Cewek Ngerem Mendadak