Setelah Amerika Serikat Bersikap Keras, Arab Saudi Ajak Semua Negara Islam untuk Menentang Iran
Arab Saudi menyerukan kepada negara- negara Islam untuk meminta "ketegasan" dalam menentang Iran atas serangan di fasilitas minyak Teluk.
TRIBUNJABAR.ID, RIYADH - Arab Saudi menyerukan kepada negara- negara Islam untuk meminta "ketegasan" dalam menentang Iran atas serangan di fasilitas minyak Teluk.
Menteri Luar Negeri Ibrahim al-Assaf mengecam "gangguan" Iran di kawasan.
Beberapa jam setelah Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menyebut Iran hampir pasti dalang serangan ke kapal tanker.
Sikap keras itu muncul jelang malam pertemuan darurat Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk oleh Saudi untuk mendiskusikan langkah mengisolasi Iran.
Dalam pertemuan Menlu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Assaf berujar dukungan Iran kepada kelompok Houthi di Yaman adalah bukti gangguan mereka.
"Setiap negara Islam harus dengan tegas menentangnya," terang Assaf diberitakan AFP seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/5/2019).
• Sebuah Roket Hantam Tel Aviv, PM Netanyahu Persingkat Kunjungan di Amerika Serikat
Adapun pertemuan itu juga dihadiri perwakilan Iran.
Assaf menambahkan serangan terhadap fasilitas maupun infrastruktur minyak milik mereka harus disikapi dengan "ketegasan serta tekad yang kuat".
Dua kapal tanker Saudi menjadi korban sabotase misterius di Uni Emirat Arab pada 12 Mei.
Sementara Houthi menggelar serangan drone dan membuat jalur pipa minyak ditutup sementara.
Dalam konferensi pers di Abu Dhabi Rabu (29/5/2019), Bolton menerangkan empat kapal tanker itu diserang dengan ranjau laut dan hampir pasti dilakukan Iran.
"Tidak ada keraguan bagi siapa pun di Gedung Putih tentang siapa yang bertanggung jawab akan hal ini," ujar Bolton yang dengan jelas merujuk kepada Teheran.
• Siap Mudik Melalui Jalur Majalengka Hari Ini? Simak Dulu Yuk Info Cuacanya di Sini
Namun, mantan Duta Besar AS bagi PBB itu tidak memerinci bukti apa keterlibatan Iran dalam serangan itu, dan menuai sanggahan dari negara tetangga Irak itu.
"Membuat klaim yang benar-benar membuat orang lain tertawa. Saya sudah tak terkejut lagi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.
Dia menuturkan Bolton maupun para penggila perang lainnya merupakan pencari kerusuhan.