Liga Europa
Jelang Chelsea vs Arsenal, David Luiz dan Gonzalo Higuain Bertengkar, Maurizio Sarri Lempar Topi
Pertengkaran David Luiz dan Gonzalo Higuain terjadi dalam latihan di Baku Olympic Stadium, dua hari sebelum final final Liga Europa Chelsea vs Arsenal
TRIBUNJABAR.ID- Dalam sesi latihan menjelang laga final Liga Europa, Chelsea vs Arsenal, dua pemain The Blues terlibat pertengkaran.
Pertengkaran dua pemain Chelsea itu terjadi dalam latihan di Baku Olympic Stadium, Selasa (28/5/2019), atau dua hari sebelum final final Liga Europa, Chelsea vs Arsenal.
Pertandingan Chelsea vs Arsenal pada final Liga Europa musim ini digelar di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan, Kamis (30/5/2019) mulai pukul 02.00 WIB.
Dua pemain Chelsea yang terlibat pertengkaran adalah David Luiz dan Gonzalo Higuain.
Beberapa saat berselang, pelatih Maurizio Sarri berbicara dengan David Luiz. Setelah itu, Maurizio Sarri meninggalkan lapangan latihan dan berjalan ke lorong.
Pertengkaran David Luiz dan Gonzalo Higuain diawali situasi perebutan bola dalam sesi latihan Chelsea itu. Higuain mendaratkan tekel yang mengenai kaki David Luiz.
Pada waktu yang sama, David Luiz melayangkan sikutan ke arah wajah Higuain.
• Final Liga Europa Chelsea vs Arsenal Dinihari Nanti, Kedua Tim Sama-sama Tanpa 6 Pilar
• Frank Lampard Diisukan ke Chelsea, Final Liga Europa Akan Jadi Laga Terakhir Maurizio Sarri
Pelatih Maurizio Sarri yang berada di pinggir lapangan kemudian terlihat seperti menegur David Luiz.
Beberapa saat kemudian, Maurizio Sarri terlihat berjalan ke luar lapangan dan masuk lorong sambil melempar topinya.
Keributan antara Higuain dan Luiz disinyalir menjadi penyebab Maurizio Sarri marah.
Meski demikian, ternyata bukan hal tersebut yang menjadi penyebab Sarri marah dan keluar lapangan.
Salah satu media officer Chelsea mengkonfirmasi jika rasa frustrasi Maurizio Sarri diungkapkan untuk kondisi latihan yang masih dibuka kepada media.
"Rasa marah dan Frustrasi pada akhir latihan bukan ditujukan untuk pemainnya tetapi karena keadaan dimana ia tidak bisa menggelar latihan bola mati di 15 menit terakhir. Ia memprotes karena lapangan tetap dibuka untuk media," ujar salah satu media officer Chelsea seperti dilansir BolaSport.com dari Tribuna.
Sebelumnya Sarri mengaku mencintai seluruh pemain dalam skuatnya, saat ia berbicara di konferensi pers jelang laga.
"Saat ini, saya mencintai mereka karena saya memiliki 20-22 pemain hebat. Saya sangat bahagia dengan mereka," kata Maurizio Sarri.
• Catat! Ini Jadwal Final Liga Europa Chelsea vs Arsenal di Kota Baku, Azerbaijan

Ia juga menyatakan akan tetap melatih The Blues walau banyak rumor yang mengaitkan dirinya akan berlabuh di Juventus.
"Saat ini saya sangat senang dengan mereka. Pasti saya akan mempertimbangkan masa depan saya di sepak bola Inggris, saya senang dengan Premier League," kata Sarri.
"Saya hanya ingin berpikir soal final. Saya memiliki kontrak dengan Chelsea selama dua tahun. Jadi pertama-tama, saya akan berbicara kepada Chelsea, tetapi bukan sekarang. Kami sangat berkonsentrasi di final karena anda tahu dengan baik, perasaan kami layak untuk menang," kata Maurizio Sarri.
Sama-Sama Tak 100 Persen
Bicara soal starting XI kedua tim, baik Chelsea dan Arsenal berada dalam kondisi skuat yang tidak 100 persen di final Liga Europa kali ini.
Di kubu Chelsea, deretan gelandang andalan seperti Ruben Loftus-Cheek dan N'Golo Kante (lutut) diragukan tampil karena cedera.
Selain itu, mereka juga kehilangan bek tengah Antonio Ruediger dan winger muda energik, Callum Hudson-Odoi.
"Kami sedang dalam masalah di lini tengah," ucap Maurizio Sarri seperti dikutip BolaSport.com dari laman BBC.
"Pada saat ini kami hanya memiliki tiga gelandang untuk tiga posisi. Bagi kami, Ngolo sangat penting. Ia adalah satu-satunya gelandang bertahan."
• Ini Saran Lampard buat Chelsea Setelah Heboh Hazard Pergi dan Akan Lawan Arsenal di Final Europa
"Kami harus menunggu untuk mencoba menyembuhkan dirinya hingga Rabu pagi," kata Maurizio Sarri.
Absennya Loftus-Cheek dan Kante membuat Sarri diyakini akan mengisi lini tengah The Blues dengan Ross Barkley, Jorginho, dan Mateo Kovacic.
Di kubu Arsenal, masalah lebih spesifik ke sektor gelandang kreatif.
Setelah dipastikan tak bisa mengandalkan Aaron Ramsey karena cedera, The Gunners harus mengambil keputusan untuk tak membawa Henrikh Mkhitaryan.
Mkhitaryan terpaksa bertahan di London demi menghindari serangan rasial mengingat situasi negara sang pemain, Armenia, tengah konflik dengan Azerbaijan.
Alhasil, pelatih Emery hanya memiliki Mesut Oezil sebagai gelandang kreatif.
Oezil pun dipercaya akan jadi andalan The Gunners untuk menjadi jembatan pemasok umpan-umpan kunci bagi duet striker Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang.