SBY Sebut AHY di-Bully Secara Sadis dan Kejam Setelah Bertemu Jokowi: Jangan Atur dan Paksa Demokrat

Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY membongkar kenyataan pahit yang dialami keluarganya. Satu di antaranya, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kolase Tribun Jabar (Instagram/ahy.id/jokowi dan Youtube/Demokrat TV)
Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY sebut putranya, AHY di-bully setelah bertemu Jokowi. 

TRIBUNJABAR.ID - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY membongkar kenyataan pahit yang dialami keluarganya.

Satu di antaranya, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat yang menjadi sasaran bully pihak tertentu.

Bully terhadap AHY merupakan buntut dari pertemuannya dengan Presiden Jokowi.

SBY mengaku, pertemuan putranya dengan presiden itu atas sepengetahuannya.

Mulanya, AHY menerima undangan pertemuan dengan Jokowi dari Mensesneg Pratikno.

Melalui pesannya itu, Jokowi ingin bertemu untuk membahas permasalahan bangsa dan negara.

"Materi yang dibahas berkaitan dengan permasalahan bangsa dan negara. Sama sekali tak terkait dengan silang pendapat perhitungan suara di KPU," kata SBY melalui video yang diunggah akun Demokrat TV.

SBY Muncul Tanggapi Penolakan Prabowo Soal Hasil Pilpres KPU, Dukung Penuh Jokowi dan Maruf Amin

Oleh karena itu, AHY pun menyatakan bersedia sebagai warga negara Indonesia untuk menghormati dan memenuhi undangan presiden.

Ia disebut memberitahu SBY dua hari sebelum pertemuan tersebut dilaksanakan.

"Tentu saya membenarkan niat AHY untuk memenuhi permintaan bertemu Presiden Jokowi," kata SBY.

Ia menegaskan, putranya menemui presiden bukan atas nama Partai Demokrat dan juga kubu paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

"Dalam pertemuan itu AHY tidak mewakili langsung Partai Demokrat dan tidak merepresentasikan kubu capres Prabowo Subianto," ujarnya.

Setelah bertemu Jokowi, AHY pun kembali memberitahu SBY terkait hasil pertemuan itu.

SBY sebut AHY jadi sasara bully setelah bertemu Jokowi
SBY sebut AHY jadi sasara bully setelah bertemu Jokowi (Kolase Tribun Jabar (Kompas dan Instagram/agusyudhoyono))

Tak ada obrolan terkait jabatan atau jatah kursi di pemerintahan.

"Setelah pertemuan berlangsung AHY meympaikan ke saya bahwa substansi yang dibicarakan baik tak ada kaitannya dengan jabatan atau kursi apa pun di pemerintahan," kata SBY.

Terungkap, Prabowo Ingin Ketemu SBY di Singapura tapi Dibatalkan, Bersamaan dengan AHY Temui Jokowi

Kepada ayahnya, AHY mengaku, pada pertemuan itu Jokowi berharap tetap bisa memelihara komunikasi dengan SBY.

SBY pun menilai, harapan itu sangat tepat disampaikan melalui sang anak.

Hal ini berkenaan kondisinya kini tengah mendampingi istrinya, Ani Yudhoyono yang sedang malakukan pengobatan di Singapura.

"Harapan itu saya kira sama dengan pertemuan beliau dengan para mantan presiden yang lain, baik Pak Habibie maupaun Ibu Megawati. Berhubung saya belum bisa kembali ke tanah air, saya pikir tepat bahwa harapan itu disampaikan melalui AHY," kata SBY.

Namun, akibat pertemuan dengan Jokowi, AHY pun diserang.

SBY menyebut, AHY di-bully menggunakan kata-kata yang sadis dan kejam.

"Segera setelah pertemuan itu, saya tau AHY di-bully dengan kata-kata yang sadis dan kejam," ujarnya.

Walaupun putranya diserang, SBY tetap berpikir positif bahwa itu ujian untuk AHY yang baru berkiprah di dunia politik.

"Mungkin itu cara Tuhan Allah SWT untuk menggembleng seseorang yang baru masuk dalam dunia politik," kata SBY.

Namun, ketua umum Partai Demokrat itu sebenarnya mengetahui siapa yang berani menyerang pihaknya.

Ibu Ani Yudhoyono Kini Berusia 89 Tahun, Begini Kondisi Mertua SBY, Ada Fotonya dengan AHY

"Dari materi serangan yang dialamatkan pada kita, setelah pertemuan itu, sebenarnya kita tau dari mana serangan sengit itu berasal. Di situlah perbedaan kita dengan pihak tertentu itu," kata SBY.

Ia tak menampik, bisa jadi ada pihak tertentu yang bersikap dan berprinsip tak boleh ada komunikasi antarkubu.

"Memang ada yang bersikap adalah tabu dan dilarang keras pihak 02 berkomunikasi dengan pihak 01 atau sebaliknya. Barangkali ada yang bersumpah tak ada komunikasi berkawan selamanya. Barangkali pula dendam, kebencian dan permusuhan yang membara dalam pemilu 2019 ini harus dipertahankan selamanya," ujarnya.

Terkait hal tersebut SBY tak mau ikut campur dan melarang, tapi ia menegaskan prinsip dan sikap yang dijunjung partainya itu berbeda.

"Silakan kalau ada yan gpunya prinsip dan sikap seperti itu, tetapi jangan atur dan paksa Partai Demokrat harus mengikutinya," kata SBY.

Bagi Partai Demokrat, jika kontestasi politik sudah selesai, tak berarti putus hubungan dengan lawan selamanya.

"Kami berpinsip dalam berkompetisi dalam ikhtiar untuk menang harus berjuang sekuat tenaga. Namun, setelah selesai ya selesai, bukan berarti kita putus hubungan selamanya," ujarnya.

SBY Juluki Prabowo Sebagai Champions of Democracy, Ia pun Lega Jokowi Akan Jadi Pemimpin Indonesia

Isi Pertemuan AHY dan Jokowi

Rabu (22/5/2019), Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY kembali bertemu dengan Presiden Jokowi.

AHY menemui Jokowi secara pribadi di Istana Bogor.

Pada pertemuan itu, Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat mengaku, mengucapkan selamat pada Jokowi atas hasil rekapitulasi Pilpres 2019 oleh KPU.

Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Jokowi
Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Jokowi (Instagram/ahy.id)

Seperti yang diketahui, Jokowi - Maruf Amin mendapatkan suara unggul dari Prabowo - Sandiaga Uno.

AHY mengaku, ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY pun sudah mengucapkan selamat kepada Jokowi melalui sambungan telepon.

"Tadi juga saya ucapkan selamat pada Presiden Jokowi atas hasil rekapitulasi perhitungan suara KPU. Ini juga sudah disampaikan Pak SBY tadi malam melalui telpon," kata AHY pada siaran langsung Kompas TV.

Ia mengaku, pertemuannya kali ini merupakan pertemuan lanjutan dari sebelumnya.

Pada 2 Mei 2019, AHY memenuhi undangan Jokowi untuk bertemu di Istana Negara, Jakarta.

Kini, ia pun kembali datang untuk memenuhi undangan dari presiden.

Putra SBY ini mengaku, pertemuannya itu merupakan bentuk silaturahmi dan komunikasi antara sang ayah dan Jokowi.

"Komunikasi ini sebagai wujud harapan apabila Pak jokowi dan Pak SBY terus menjalin silaturahmi dan komunikasi khususnya terkait situasi bangsa saat ini ini," ujarnya.

Jokowi sengaja meminta bertemu AHY karena SBY tengah sibuk mendampingi Ani Yudhoyono.

SBY mendedikasikan semua waktunya di Singapura karena sang istri tengah menjalani pengobatan di Singapura.

"Karena keterbatasan waktu karena kondisi ibu Ani yang kanker darah di Singapura. Oleh karena itu, Jokowi meminta saya untuk menjadi jembatan komunikasi dengan SBY," kata AHY.

Kogasma Partai Demokrat ini mengaku, sang ayah yang sempat duduk menjadi presiden pun ingin membagikan pengalamannya kepada Jokowi.

Hal ini menyangkut situasi politik akhir-akhir akibat Pilpres 2019.

Khususnya, pengamanan setelah pengumuman hasil rekapitulasi Pilpres 2019 oleh KPU.

"Tentunya Pak SBY sebagai mantan presiden punya pengalaman untuk dibagikan kepada Jokowi dalam menganani situasi politik dan pengamanan akhir-akhir ini," katanya.

Kepada Jokowi, AHY menyampaikan pesan dari SBY agar pemerintah bisa menangani situasi pascapengumuman hasil Pilpres 2019.

SBY berpesan pemerintah harus memiliki solusi yang tepat agar tetap aman dan damai.

"Harapan Pak SBY dan kita semua bahwa pemerintah dan negara dapat menganani situasi pasca hasil Pilpres 2019, harus ada solusi dan pengananan yang tepat," kata Agus Harimurti Yudhoyono.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved