Terkait Video Viral, Polri Akui Sejumlah Anggota Brimob Langgar SOP Saat Kerusuhan di Jakarta

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Polri mengakui sejumlah anggota  Brimob memukuli warga tak sesuai prosedur operasi standar (SOP).

Pengakuan Polri itu terkait video viral yang memperlihatkan sekelompok anggota Brimob memukul warga di sebuah lahan parkir dekat masjid.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyebut peristiwa dalam video itu terjadi di depan Masjid Al Huda Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).

Pria yang dipukuli dalam video itu adalah Andri Bibir.

Polisi menangkap Andri Bibir karena diduga terlibat sebagai salah satu perusuh dan provokator dalam aksi di depan Bawaslu.

"Yang sedang ditindak adalah A atau Andri Bibir," kata Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Sabtu (25/5/2019).

• Pelaku Kerusuhan di Aksi 22 Mei Orang Profesional, Ini yang Disoroti Pengamat

• Polri Dalami Video Viral Soal Kekerasan yang Diduga Libatkan Polisi Saat Kerusuhan Mei

Dalam kesempatan itu, Andri yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan turut dihadirkan ke hadapan wartawan.

Ia mengakui bahwa ia terlibat rusuh. Ia juga mengkonfirmasi bahwa yang terdapat dalam video itu adalah dirinya.

"Iya itu saya dalam video," kata Andri Bibir yang masih luka-luka di wajahnya.

Meski Andri benar pelaku kerusuhan dan telah mengakui perbuatannya, Polri mengakui aksi sejumlah anggota Brimob memukuli Andri tak sesuai prosedur operasi standar (SOP).

"Terkait hal itu, Mabes polri sudah menurunkan Propam. Propam sudah bekerja meminta keterangan saksi, termasuk tersangka rusuh Andri Bibir. Polri akan profesional dan akan melakukan tindakan tegas terhadap anggotanya yang bekerja tidak sesuai SOP," kata dia.

Kendati demikian, Dedi Prasetyo tak menjawab saat ditanya kemungkinan sanksi terhadap sejumlah anggota Brimob itu. (Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polri Benarkan Video Brimob Pukuli Warga di Lahan Parkir, Akui Tak Sesuai SOP"