Kisah Alfin Fadli, Remaja Tunanetra Penghafal Alquran, Semangat Terus Menyala Meski Tak Bisa Melihat

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID - Takdir tak dapat ditolak. Pada usia 11 tahun, Alfin Fadli Imanullah (19) divonis dokter tak bisa melihat lagi akibat penyakit glaukoma. Padahal, saat itu Alfin tengah semangat-semangatnya belajar tahfiz Quran.

Semangat Alfin untuk belajar menghafal Alquran memang sudah tumbuh sejak kecil.

Kemampuannya menghafal Alquran selalu menonjol dibanding anak-anak seusianya. Pada 2010, sulung dari dua bersaudara dari pasangan Ustaz Ajang Saeful Milah (41) dan Yani Suryani Hanifah (49) itu pernah meraih gelar juara pertama lomba tahfiz Quran khusus Juz Amma se-Kota Tasikmalaya.

Saat itu, Alfin Fadli Imanullah masih duduk di kelas lima SD. Usianya baru 10 tahun.

Walau sudah tak lagi bisa melihat, semangat Alfin belajar tahfiz Quran tetap tinggi.

• Malam Nuzulul Quran Hari Ini 17 Ramadhan/21 Mei 2019, Berikut Amalan Yang Dilakukan Rasulullah SAW

Selain tercatat sebagai siswa kelas XII SMA Negeri Luar Biasa Kota Tasikmalaya, Alfin juga mondok di Pondok Pesantren (Pontren) Laskar Langit, Condong, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Tasikmalaya.

"Saat ini saya baru tahfiz 10 juz, yaitu lima juz pertama dan lima juz terakhir. Setiap hari saya baru sempat tahfiz setengah lembar saja," kata Alfin Fadli Imanullah saat ditemui di rumah orang tuanya di Kampung Bojonggaok RT 03 RW 01, Kelurahan Karangjaya, Kecamatan Kawalu, Rabu (22/5) sore.

Namun, jika waktu agak senggang, kata Alfin, tak jarang ia bisa menghafal hingga satu setengah lembar sehari.

"Waktu saya sebagian besar ada di sekolah. Menjelang Asar baru sampai di pondok. Bisa tahfiz setengah lembar per hari juga sudah lumayan," katanya sambil tersenyum.