Kejanggalan Luka Tembak Korban Aksi 22 Mei, Terungkap Jarak Tembak dan Senjata yang Dipakai

Dalam pemaparannya, Herman Sulistyo mengungkapkan kejanggalan yang menurutnya terjadi pada korban.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Kolase Tribun Jabar/Tribunnews
kejanggalan luka tembak korban aksi 22 Mei, jarak dan senjata yang digunakan terungkap 

Sebab, bila dalam kondisi tersebut, polisi akan menembak berkali-kali ke arah perusuh.

Maka dari itu, bila polisi pelakunya terdapat lebih dari satu luka tembakan.

"Single bullet itu satu peluru nembak dan kenanya kepala. Kalau polisi, dia pasti dor, dor, dor (memperagakan menembak lebih dari satu kali), banyak. Biasanya lubangnya enggak hanya satu," jelas Hermawan.

Selain itu, posisi luka tembakan juga termasuk janggal.

Bila polisi yang melakukan tembakan maka yang paling mudah adalah mengarah tubuh.

Namun, luka tembakan yang ada pada korban adalah di kepala dan leher.

"Dan yang paling gampang nembak badan, ada lubang dua di depan atau belakang," katanya.

Hermawan mengatakan senjata api yang digunakan untuk menembak adalah jenis glock.

UNJUK RASA-Ribuan massa Aksi 22 Mei  di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/209). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. WARTA KOTA/henry lopulalan
UNJUK RASA-Ribuan massa Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/209). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. WARTA KOTA/henry lopulalan (WARTA KOTA/henry lopulalan)

Senjata api glock termasuk senjata polisi yang digunakan untuk menembak dengan jarak pendek.

Namun saat kejadian berlangsung, ia menyebut tak ada perwira polisi di bagian depan.

Sementara, berdasarkan pengamatan, semua korban ditembak dengan jarak tak lebih dari 100 meter.

"Kan enggak ada perwira yang di depan. Semua kalau kita lihat itu dari jarak tembak yang pendek, tidak lebih dari 100 meter," katanya.

"Kenapa? Kalau peluru ditembakkan di sini (menunjuk kepala) lubang keluarnya itu lebih lebar. Ini kan single bullet masuk sebesar proyektil, keluarnya sebesar proyektil," imbuhnya.

Polisi Tangkap Pelaku Penyelundupan Senjata

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved