Sahabat Bongkar Kondisi Ustaz Arifin Ilham yang Kritis di ICU, Sebut Hanya Mampu Andalkan Doa
Ustaz Arifin Ilham dikabarkan kembali dirawat di rumah sakit di Penang, Malaysia, Selasa (21/5/2019).
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID - Ustaz Arifin Ilham dikabarkan kembali dirawat di rumah sakit di Penang, Malaysia, Selasa (21/5/2019).
Bahkan, kali ini kondisi Ustaz Arifin Ilham disebut sudah kritis.
Hal tersebut dikabarkan langsung oleh Ketua Mualaf Center Indonesia, Ustaz Steven Indra Wibowo, atau yang akrab disapa Koh Steven.
Dalam unggahan Koh Steven di Instagram pribadinya @steven.indra.wibowo, ia menyampaikan bahwa Ustaz Arifin Ilham yang mengidap penyakit kanker kelenjar getah bening kondisinya saat ini kritis.
"Bismillah, Mohon doanya untuk ust Arifin Ilham, Saat ini beliau sedang kritis di ICU," tulis Koh Steven di Instagram, Selasa (21/5/2019).
Kabar Ustaz Arifin Ilham kritis saat ini semakin menegangkan setelah Koh Steven menjawab komentar artis Jhody 'Super Bejo'.
Dalam kolom komentar di Instagram, Jhody turut mengomentari kabar Ustaz Arifin Ilham yang menderita kanker kelenjar getah bening yang saat ini tengah mengalami kritis.

Pada komentarnya itu, Jhody meminta penyakit kanker kelenjar getah bening yang diderita Ustaz Arifin Ilham bisa sembuh.
"Syafakallah, Yaa Rabb angkatlah penyakit Ustadz Kami ini," tulis Jhody.
Komentar Jhody tersebut yang meminta kesembuhan pada Allah SWT untuk Ustaz Arifin Ilham langsung dibalas oleh Koh Steven.
"@jhodyb370 doakan yg terbaik ya bang bro, ana gak bisa ngomong apa2 lg ttg hal ini," tulisnya.
Anaknya Informasikan Hal yang Sama
Kabar kondisi kritis Ustaz Arifin Ilham pun dikabarkan oleh anaknya Muhammad Alvin Faiz melalui akun Instagram pribadinya, @alvin_411.
Dalam pesannya tersebut, Alvin meminta masyarakat turut mendoakan kesembuhan bagi ayahnya, Ustaz Arifin Ilham.
"Assalamualaikum wr wb. Tepat hari ini Abi @kh_m_arifin_ilham sedang mengalami masa kritis. Teman2 yang kami cintai karena Allah, kami selaku keluarga mohon doa dari teman2 semua untuk kesembuhan Abi @kh_m_arifin_ilham , semoga bisa melewati semua cobaan ini, bisa disembuhkan dan dipulihkan kembali, insyaAllah, aamiin," tulis Alvin.
Sebelumnya, di tengah menjalani pengobatan penyakit kelenjar getah bening yang dideritanya, Ustaz Arifin Ilham sempat menuliskan pesan kematian.
Pesan soal kematian Ustaz Arifin Ilham itu membuat banyak orang yang membacanya menangis.
Dalam pesan kematian itu, Ustaz Arifin Ilham mengisahkan perjalanan dirinya yang berawal dari tiada menjadi ada.
Adapun Ustaz Arifin Ilham mengisahkan rentetean berbiaknya manusia hingga ke Nabi Adam dan menyebutnya sebagai bani Adam.
Selain itu Ustaz Arifin Ilham berdoa, kelak jika Allah memangilnya dalam kematian, dia ingin mati dalam keadaan baik atau khusnul khatimah.
Bagimana orang bisa dikatakan mati dalam keadan baik atau husnul khatimah?
Ternyata dalam Islam, kematian yang baik itu ada tanda-tandanya.
Dikutip dari laman rumasho.com, tanda kematian yang husnul khatimah adalah;
• Istri Pertama Ustaz Arifin Ilham Kabarkan Kondisi Terkini Suaminya: Sayangku Sudah Semakin Sehat
• Istri Kedua Titip Ustaz Arifin Ilham ke Istri Pertama untuk Dijaga: Gantian Tugas Akhirat
Petama, seseorang yang hendak meninggal dunia berkesempatan mengucapkan kalimat syahadat.
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah kalimat ‘laa ilaha illallah’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud, no. 3116. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykah Al-Mashabih, no. 1621)
Kedua, kematian seseorang yang di keningnya ada tanda keringat, tanda itu bisa menunjukan seseorang mati husnul khatimah.
Penjelasa ini berdasarkan hadis Rasulullah Muhammad SAW, dari Buraidah bin Al Hashib.
“Kematian seorang mukmin dengan keringat di kening.” (HR. Tirmidzi, no. 982; Ibnu Majah, no. 1452, An-Nasa’i, no. 1828, dan Ahmad, no. 23022. Hadits ini adalah lafal dari An-Nasa’i dan Ahmad. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Hal ini bukan menunjukkan su’ul khatimah (akhir hidup yang jelek). Para ulama katakan bahwa ini adalah ibarat untuk menunjukkan beratnya kematian, hingga menghadapi beban berat seperti itu sebagai tanda penghapusan dosa atau ditinggikannya derajat. Atau ada ulama yang mengatakan bahwa itu adalah tanda baik ketika akan meninggal dunua.
Ketiga, seseorang bisa masuk kategori meninggal husnul kkhatimah jika dai meninggal pada malam atau hari Jumat.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur.” (HR. Ahmad, 10:87 dan Tirmidzi, no. 1074. Syaikh Ahmad Syakir mengatakan hadits ini dha’if)
Keempat, seseorang masuk kategori husnul khatimah jika dia meninggal dalam syahid.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tho’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari, no. 2829 dan Muslim, no. 1914)
Dari ‘Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْقَتِيلُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ شَهِيدٌ وَالْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
“Orang yang terbunuh di jalan Allah (fii sabilillah) adalah syahid; orang yang mati karena wabah adalah syahid; orang yang mati karena penyakit perut adalah syahid; dan siapa yang mati di jalan Allah adalah syahid.” (HR. Ahmad, 2:522. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth dan ‘Adil Mursyid menyatakan bahwa sanad hadits ini shahihsesuai syarat Muslim).
Kelima, seseorang meninggal dalam keadaan taat menjalankan perintah Allah SWT.
Dalam sebauh ceramah, Aa Gym atau Abdullah Gymnastiar mengtakan, seseorang bisa masuk kategori meninggal dunia husnul khatimah jika ketika mati dia dalam ketaatan kepada Allah SWT, bukan dalam keadaan bermaksiat.
Pesan Soal Kematian dari Ustaz Arifin Ilham yang Menuai Simpat, Doa dan Air Mata
Saat berjuang melawan kanker kelenjar getah bening di Malaysia, Ustaz Arifin Ilham menulis pesan soal kematian di Facebook yang membuat akun Facebook nya banjir tangis dan doa untuk kesembuhan sang ulama .
Ustaz Arifin Ilham menulis pesan kematian lewat akun Facebook pribadinya ketika dirinya sedang berjuang keras melawan penyakit kanker kelenjar getah bening di Malaysia pada Sabtu malam 12 Januari 2019.
Pesan-pesan yang dia tulis di Facebook membuat akunnya banjir tangis dan doa dari para jamaah yang selama ini mencintai sepenuh hati ceramah-ceramah sejuk Ustaz Arifin Ilham.
Pantauan TribunStyle.com, pesan religius Ustaz Arifin Ilham hingga Minggu pagi 13 Januari 2019 pukul 05.30 WIB sudah di-share 651 kali, dibanjiri komentar doa dan tangis haru sebanyak 361 komentar.
Jumlah yang me-like atau bersimpati dengan pesan-pesan religiusnya mencapai 2.900.

Berikut ini kutip pesan kematian yang ditulis Arifin Ilham
Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu.
Siapa aku? Ya, aku dari tiada, sekarang ada, itu juga hanya sebentar, kembali lagi tiada.
Aku berasal dari ayah ibu, kakek nenek, terus ke atas hingga mendarat di Datuk manusia, Nabi Adam dan Bunda Hawa.
Ujung-ujungnya kita harus menyebut kita adalah bani Adam, keturunan Adam ‘alaihis salam
Sementara bahan dasar moyang kita itu dari tanah, sekarang di atas tanah, semua yang kulihat dari tanah, tidak lama lagi aku pun masuk ke dalam tanah.
Ya, aku yang selalu apik merawat tubuh ini, ternyata calon bangkai yang berkalang tanah.
Aku akan masuk ruang sunyi senyap berbantal tanah, kepala utara, kaki selatan miring ke kiblat.
Belatung, cacing, bau busuk menyerengai dalam daging tulang yang selalu kurawat saat hidup.
Harapan kita tentu Allah menjadikan kuburan kita, Taman Surga-Nya. Aamiin.
Astaghfirullah, inilah yang membuat aku terus-menerus memohon ampunan-Nya.
Inilah yang membuatku semangat dalam beribadah, bernikmat dalam shalat, bahagia berlama-lama sujud di penghujung malam, menangis, dan menyelimuti diri dengan rasa takut akan murka dan azab-Nya.
Allahu Akbar, inilah yang membuat gelora asa terpatri kuat dalam memburu ridha dan Syurga-Nya; inilah yang mendesakkan rasa rindu berjumpa dg-Nya. Inilah energi amal sholehku, dakwahku.
Inilah yang menjadi asbab bersemangat dalam mencari rejeki yang halal, kuat bestari dalam beramal silaturahim, sayang pada keluarga, sayang pada semua apalagi pada yang papa lebih-lebih pada saudara-saudara yang tertindas.
Merenungi siapa aku, menjadikan diri ini disibukkan dg perbaikan diri, dan sama sekali tidak tertarik mencari aib orang lain, aib diri saja seabrek abrek.
Lunglai sudah jika teringat akan siapa diri ini.
Tertatih jasad ini dalam mengimbangi gelora ruh dan hati yang terus berjibaku menuju-Nya.
Terluap "khouf" rasa takut hebat kpd-Nya dan "rojaa" berharap sangat kpdNya.
Bergelayut sedih berbaur bahagia. Putaran waktu di dunia ini terlalu sebentar untuk mengumpulkan bekal hidup selama-lamanya.
Sebentar, tetapi menentukan keadaan di Akhirat kelak. Dunia bukan untuk main-main apalagi maksiat.
Umurku tidak sepanjang perjuanganku. Sementara dosaku banyak, ilmuku kurang, keadaan inilah membuat waktu hidup ini terasa semakin sebentar.
• Pesan Ustaz Arifin Ilham untuk Ketiga Istrinya, Ada Isyarat tentang Kepergian dan Akhirat
Duhai kalian, Abah yang telah berpulang, Mama, anak-anakku, istri-istriku, anak-anak yatimku, anak-anak santriku, keluargaku, guru-guruku, para sahabatku, jamaah zikir, juga kalian sahabat FB-ku, instgram-ku, saudara-sauadaraku di Palestina, Afghan, Irak, Suriah, Yaman, Mesir, Afrika Tengah, Ughur China, Khasmir, Rohingya, Patani, Moro dan seluruh umat, juga negeri Indonesia tercinta ini, telah masuk merenggut hati dan pikiranku.
Diri ini, demi Allah, sayang semua, cinta semua karena Allah.
Rasanya tidak disebut doa, kecuali kalian semua bagian doaku. Aku ingin semua damai dalam naungan Syariat-Nya dan hidup bahagia dalam Sunnah Nabi-Nya, sehingga negeri tercinta kita Indonesia hidup damai aman dalam penuh berkah Allah.
"Allahumma ya Allah ampunilah diri ini, dan semua kami. Selamatkanlah kami dari semua fitnah dunia dan kezholiman, dan terimalah mereka yg wafat sebagai syuhada disisiMu...
SubhanAllah air mata ini terus mengalir dalam oase hati ini krn sayangnya abang pada antum semua krn Allah ...