Pelajar 18 Tahun dari Tangerang Jadi Buronan Dunia, Ini Penyebab dan Alasan Dia Melakukannya
Kepala siswa Tangerang dihargai 300 dollar Amerika, bagi siapapun berhasil menangkap siswa Tangerang buronan dunia itu.
TRIBUNJABAR.ID, TANGERANG - Heboh soal siswa Tangerang yang menjadi buronan dunia dan perbincangan hanget netizen, siapa sebenarnya dia?
MS menjadi buruan netizen di seluruh dunia setelah melaporkan grup Facebook internasional.
Kasus ini telah menjadi pemberitaan media asing, bahkan ada netizen yang mengeluarkan sayembara bagi siapapun yang bisa menemukan MS akan diberi imbalan.
Berikut rangkuman sejumlah fakta tentang sosok MS:
1. Pendiri IReC
MS mengklaim dirinya sebagai pendiri grup Facebook Indonesian Reporting Commision ( IReC).
Melalui grup itu, MS melaporkan grup Faceboook Crossovers Nobody Asked For (CNAF), Non Sense Memes dan beberapa grup lainnya.
Akibat laporan itu, grup meme facebook CNAF akhirnya dihapus paksa oleh pihak Facebook pada tangga 13 Mei 2019.
CNAF sendiri merupakan salah satu grup meme Facebook terbesar yang berisi lebih dari 500.000 member aktif.
Dikutip dari Papermag.com, beberapa grup yang serupa dengan CNAF juga dikabarkan ikut dihapus paksa oleh Facebook.
2. Masih berusia 18 tahun
Tindakan yang dilakukan MS membuat anggota grup yang dihapus paksa Facebook marah.
Mereka lalu beramai-ramai membongkar identitas MS.
MS diketahui merupakan seorang pelajar yang masih berusia 18 tahun.
Data pribadi MS kemudian disebar-luaskan habis-habisan dan dirinya dibully secara virtual hanya gara-gara perbuatannya melaporkan sebuah grup meme.
Alasan para netizen ini marah ternyata tidak sembarangan.
Gara-gara aksi nekat MS, grup meme kecil serupa ramai-ramai memutuskan untuk mengubah setingnya ke privasi atau rahasia dan mengeluarkan beberapa profil yang ketahuan berasal dari Indoneisa.
Tak hanya grup konten meme, di beberapa grup lain dengan konten pendidikan maupun grup untuk para pekerja lepas juga melakukan hal yang sama.
Beberapa netizen Indonesia mengaku kalau dirinya sampai kehilangan pekerjaan mereka sebagai pekerja lepas gara-gara dikeluarkan dari grup-grup tersebut.
3. Membuat klarifikasi
Di Akun Facebook-nya, diunggah video utuh klarifikasi MS terkait tindakannya melaporkan grup internasional hingga ditutup oleh Facebook.
"Saya sebagai pemimpin IReC sekaligus pemimpin IReC sekaligus orang yang melakukan (pelaporan), minta maaf sebesar-besarnya dari keluarga saya juga, atas kelakuan saya melaporkan pereport-an sampai grup itu dihapus," katanya dalam video tersebut.
Selain itu, ia juga mengatakan dirinya sampai tidak bisa keluar dari rumah untuk menjaga keamanan dirinya.
Sebab, tersebar foto dan video yang diduga memperlihatkan dirinya dipukuli.
Namun, MS memastikan kalau hal itu hoaks.
Ia memastikan sejak kasusnya ramai diperbincangkan, dirinya memutuskan untuk tak keluar rumah.
"Foto dan video itu gak benar. Atas saran yang lain, untuk menjaga keadaan kalau ada penyerangan, saya pagi sampai siang di rumah terus. Gak ada penyerangan itu gak ada, kalau ada video yang tersebar itu gak benar," ucapnya.
MS mengaku pasrah dan tak bisa melakukan ganti rugi bila ada pihak yang merasa dirugikan atas tindakannya itu.
"Aku yakin di antara kalian bakal ada yang gak setuju juga, gua juga gak tau bisa ganti rugi atau enggak.
Tapi terlebih setelah saya lihat, akibat dari pebuatan saya, gak tahu gimana bertanggungjawabnya," ucapnya.
Dirinya juga tak membayangkan kalau dampak dari tindakannya itu akan sebesar ini.(TribunStyle.com/Galuh Palupi)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Fakta-fakta Siswa Tangerang yang Jadi Buronan Internasional, Usia, Status, dan Nasibnya Kini, https://style.tribunnews.com/2019/05/20/fakta-fakta-siswa-tangerang-yang-jadi-buronan-internasional-usia-status-dan-nasibnya-kini?page=all.
Penulis: galuh palupi
Editor: Desi Kris