H-3 Menjelang 22 Mei, Real Count C1 KPU Hampir 90 Persen, Jokowi Vs Prabowo Beda 15 Juta Suara

Perhitungan real count C1 Situng masih berjalan menjelang tiga hari pengumuman rekapitulasi KPU yang jatuh pada 22 Mei 2019.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ichsan
Hasil Real Count atau hitung suara C1 KPU Pilpres 2019 Jokowi dan Prabowo, 17 April 2019. 

TRIBUNJABAR.ID - Perhitungan real count C1 Situng masih berjalan menjelang tiga hari pengumuman rekapitulasi KPU yang jatuh pada 22 Mei 2019.

Real count C1 Pemilu 2019 ditampilkan di pemilu2019.kpu.go.id dan diperbarui setiap 15 menit sekali.

Berdasarkan real count KPU pada Minggu (19/5/2019) pukul 15.00 WIB, calon presiden dan calon wakil presiden nomor 01 Jokowi- Maruf Amin masih unggul 55,74 persen.

Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno memperoleh 44,26 persen.

Jokowi- Maruf Amin mendapat 76.750.189 suara sementara Prabowo Subianto- Sandiaga Uno memperoleh 60.943.358.

Selisih perolehan suara di antara keduanya mencapai 15,806,831‬.

Namun, perolehan suara tersebut belum final sebab, data Situng masih 89,86 persen.

Data tersebut berasal dari 730.951 TPS yang totalnya adalah 813.350.

Adapun beberapa daerah yang datanya sudah masuk 100 persen sudah bertambah.

perolehan suara Jokowi Vs Prabowo
perolehan suara Jokowi Vs Prabowo (pemilu2019.kpu.go.id)

Sebelumnya hanya daerah Bengkulu, Kepulauan bangka Belitung, Bali, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.

Kini daerah yang sudah mencapai 100 persen bertambah tiga, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Ada juga daerah yang mencapai 99 persen, artinya data di daerah tersebut hampir rampung di-input-kan ke Situng KPU.

Daerah yang dimaksud adalah Jawa Tengah dan Kalimantan Utara.

Daerah yang mengunggulkan Jokowi- Maruf Amin adalah Sumatera Utara, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Papua, Papua Barat, dan Kalimantan Utara.

Sedangkan daerah yang mengunggulkan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno di antaranya Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, NTB, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

SATU LAGI Pendukung Prabowo, Lieus Sungkharisma Dikabarkan Ditangkap Polisi, Informasi via Facebook

Pendukung Setia Prabowo, Habib Rizieq dan Amien Rais Ditantang Relawan Jokowi Sumpah Mubahalah

Prabowo Tolak Situng yang Curang

Di hadapan para pendukungnya, Prabowo Subianto menyatakan sikapnya terkait perhitungan suara atau situng Pilpres 2019.

Capres nomor urut 02 itu menyebut, akan menolak hasil perhitungan suara atau situng yang curang.

Hal itu disebabkan pihaknya tak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran dalam penyelenggaran Pilpres 2019.

Hal ini diutarakan Prabowo saat berpidato pada Selasa (14/5/2019).

AHY Dikritik Lebih Sering Ketemu Kubu Jokowi, Disebut Bangsawan Politik

Prabowo dan Sandiaga Uno hadir di tengah-tengan pendukungnya di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.

Mereka menggelar acara untuk membongkar dugaan kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2019.

Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di acara pemaparan fakta-fakta kecurangan Pilpres 2019, Selasa (14/5/2019).
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di acara pemaparan fakta-fakta kecurangan Pilpres 2019, Selasa (14/5/2019). (capture Gerindra Tv)

"Yang jelas sikap saya adalah saya akan menolak hasil perhitunganyang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo Subianto pada tayangan siaran langsung Kompas TV.

Prabowo bahkan berani bersumpah bahwa sikap yang ditentukan itu bukan atas ambisi pribadinya dengan Sandiaga Uno.

"Saya dan saudara Sandi bukan atas ambisi kita jadi apa-apa, demi Allah tidak ada niat," ujarnya secara tegas.

Kemudian, Prabowo pun mengungkapkan isi hatinya di depan para pendukungnya itu.

Ia mengaku, jika isi hatinya di tanya, Prabowo akan memberikan jawaban yang tak terduga.

"Sesungguhnya kalau kau tanya isi hati saya, saya ingin istirahat," ujarnya.

Namun, Prabowo Subianto mengaku, ia tengah menunaikan mandat dari rakyat untuk tetap maju di Pilpres 2019.

"Kita telah memenangkan mandat dari rakyat," ujarnya.

Terkait dugaan kecuringan Pilpres 2019, Prabowo dan Sandiaga Uno pun tak tinggal diam.

Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan: Jika Prabowo-Sandi Tak Gugat ke MK, Mereka Mengakui Keputusan KPU

Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga Uno, Ahmad Riza menyebut, munculnya dugaan kecurangan itu sudah lama terendus.

Pihaknya membagi kecurangan itu dalam tiga bagian.

Mulai dari sebelum pelaksaan Pemilu hingga pada hari pelaksanaan Pemilu pada 17 April dan setelah Pemilu.

"Dugaan kecurangan itu sudah lama. ada tiga , sebelum pencoblosan, saat pencobolsan, dan setelah pencoblosan. Kecurangan paling masif itu sebelum pencoblosan," kata Ahmad Riza.

Terkait hal itu, BPN Prabowo -Sandiaga pun melaporkannya ke Bawaslu RI.

Adanya laporan dari kubu paslon 02 pun dibenarkan anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar.

Ia mengaku, tengah melakukan kajian atas laporan yang diterimanya.

"Semua laporan masih dilakukan kajian apakah terpenuhi syarat formil dan materilnya," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved