H-4 Pengumuman KPU, Ini Real Count Pilpres 2019 Terbaru, Suara Jokowi dan Prabowo Hampir 90 Persen
Hasil perolehan suara Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno kini hampir 90 persen.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID - Hasil perolehan suara Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno kini hampir 90 persen.
Berdasarkan real count C1 KPU Pilpres 2019 terbaru, Sabtu (18/5/2019) pukul 21.30 WIB, data yang masuk sudah mencapai 88,95 persen.
Data tersebut diperoleh dari 723.513 TPS, sedangkan total TPS ada 813.350.
Perolehan suara sementara untuk paslon 01, yakni 76.042.773.
Sementara itu, paslon 02 perolehan suaranya sementara 60.255.642.

Kini sudah ada lima daerah yang data suaranya sudah 100 persen.
Jokowi - Maruf Amin menang di Kepulauan Bangka Belitung, Bali, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.
Sementara itu, Prabowo - Sandiaga Uno menang di Sulawesi Tenggara dan Bengkulu.
• Hasil Rekapitulasi Suara di Jabar, Prabowo-Sandi Menang 60 Persen per 18 Mei, Suara Masuk 81 Persen
Adapun daerah lain yang data suaranya nyaris 100 persen antara lain, Sumatera Barat, Jambi, dan Lampung.
Selain itu, ada pula Jawa Tengah, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan dan Nusa Tenggara Timur.
Di daerah di Kalimantan pun, sudah lebih dari 90 persen.
Termasuk di Sulawesi Utara, Barat, dan Tengara hingga Maluku Utara.
Klik ---> link real count C1 KPU Pilpres 2019
Prabowo Tolak Situng yang Curang
Di hadapan para pendukungnya, Prabowo Subianto menyatakan sikapnya terkait perhitungan suara atau situng Pilpres 2019.
Capres nomor urut 02 itu menyebut, akan menolak hasil perhitungan suara atau situng yang curang.
Hal itu disebabkan pihaknya tak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran dalam penyelenggaran Pilpres 2019.
Hal ini diutarakan Prabowo saat berpidato pada Selasa (14/5/2019).
• AHY Dikritik Lebih Sering Ketemu Kubu Jokowi, Disebut Bangsawan Politik
Prabowo dan Sandiaga Uno hadir di tengah-tengan pendukungnya di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Mereka menggelar acara untuk membongkar dugaan kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2019.

"Yang jelas sikap saya adalah saya akan menolak hasil perhitunganyang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo Subianto pada tayangan siaran langsung Kompas TV.
Prabowo bahkan berani bersumpah bahwa sikap yang ditentukan itu bukan atas ambisi pribadinya dengan Sandiaga Uno.
"Saya dan saudara Sandi bukan atas ambisi kita jadi apa-apa, demi Allah tidak ada niat," ujarnya secara tegas.
Kemudian, Prabowo pun mengungkapkan isi hatinya di depan para pendukungnya itu.
Ia mengaku, jika isi hatinya di tanya, Prabowo akan memberikan jawaban yang tak terduga.
"Sesungguhnya kalau kau tanya isi hati saya, saya ingin istirahat," ujarnya.
Namun, Prabowo Subianto mengaku, ia tengah menunaikan mandat dari rakyat untuk tetap maju di Pilpres 2019.
"Kita telah memenangkan mandat dari rakyat," ujarnya.
Terkait dugaan kecuringan Pilpres 2019, Prabowo dan Sandiaga Uno pun tak tinggal diam.
• Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan: Jika Prabowo-Sandi Tak Gugat ke MK, Mereka Mengakui Keputusan KPU
Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga Uno, Ahmad Riza menyebut, munculnya dugaan kecurangan itu sudah lama terendus.
Pihaknya membagi kecurangan itu dalam tiga bagian.
Mulai dari sebelum pelaksaan Pemilu hingga pada hari pelaksanaan Pemilu pada 17 April dan setelah Pemilu.
"Dugaan kecurangan itu sudah lama. ada tiga , sebelum pencoblosan, saat pencobolsan, dan setelah pencoblosan. Kecurangan paling masif itu sebelum pencoblosan," kata Ahmad Riza.
Terkait hal itu, BPN Prabowo -Sandiaga pun melaporkannya ke Bawaslu RI.
Adanya laporan dari kubu paslon 02 pun dibenarkan anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar.
Ia mengaku, tengah melakukan kajian atas laporan yang diterimanya.
"Semua laporan masih dilakukan kajian apakah terpenuhi syarat formil dan materilnya," katanya.