Pilpres 2019
Andi Arief Ungkit Pilpres 2009 Antara SBY dan Megawati-Prabowo, Singgung Sikap AHY yang Dimasalahkan
Andi Arief kembali berkoar tekait kondisi politik menjelang pengumuman resmi KPU terkait Pilpres dan Pileg 2019.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID - Melalui cuitan di Twitter, Andi Arief kembali berkoar tekait kondisi politik menjelang pengumuman resmi KPU terkait Pileg dan Pilpres 2019.
Ia menyinggung soal sikap putra Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY yang kini menjadi sorotan.
Hal ini berawal dari kehadirannya di Bogor, pada Rabu (15/5/2019).
Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ini duduk di antara sejumlah tokoh politik sekaligus kepala daerah
Mulai dari Ridwan Kamil, Emil Dardak, Airin Rachmi, Bima Arya, dan Yenny Wahid.
Keberadaan AHY di sana pun kembali dikaitkan pada Pilpres 2019.

Seperti yang diketahui, Partai Demokrat termasuk koalisi pendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Sebelumnya, AHY pun sempat memenuhi undangan Jokowi yang merupakan capres nomor urut 01 di Istana Negara, Jakarta.
• Andi Arief Bocorkan Jatah Kursi DPR RI Pileg 2019 per Partai, Ini Hasil Real Count dan Quick Count
Pertemuan mereka pun sempat menjadi sorotan dan menimbulkan berbagai spekulasi terkait merapatnya AHY ke Jokowi.
Padahal, AHY disebut bertemu dengan Jokowi untuk silaturahmi dan meredam ketegangan pasca Pilpres 2019.
"Silaturahmi, menyamakan persepsi, komunikasi, meredam ketegangan, kan baik-baik aja," kata Pramono Anung dikutip dari berita Kompas TV.

Kini, pertemuan AHY di antara tokoh yang kebanyakan merupakan pendukung Jokowi - Maruf Amin pun menjadi perbincangan.
Hal itu pula yang membuat Andi Arief turut berkoar di media sosial.
• Loyalis Prabowo, Kivlan Zein Disebut Andi Arief Sama Sekali Tak Pro Islam, Sering Gunakan SARA
"Pilpres langsung itu tidak ada kata penghianatan. Karena rakyat yang langsung memilih. Penghianatan itu bisa dilakukan kalau pilihan melalui MPR, bisa membelot," tulis Andi Arief.
Kemudian, ia pun langsung menyinggung soal pertemuan AHY dengan tokoh politik lain.
"Penghitungan suara berjenjang dari TPS, PPK, KPUD Kabupaten, KPUD Propinsi sampai final di KPU pusat itu apa hubungannya dengan AHY berkomunikasi dengan banyak tokoh untuk persatuan. Memangnya kalau AHY diam aja di rumah suara pilpres akan berubah?" kicaunya.
Tak hanya itu, ia pun menuliskan kisah balik pertempuan politik pada Pilpres 2009.
Seperti yang diketahui, kala itu SBY kembali mencalonkan diri sebagai presiden didampingi Boediono sebagai wapresnya.
Pada kontestasi politik itu, lawannya adalah pasangan Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla - Wiranto.
Dari hasil perhitungan suara, SBY - Boediono meraih suara paling banyak.
Andi Arief menyebut, kala itu Megawati Soekarnoputri dan Prabowo sempat mengajukan protes.
• Anies Baswedan Jadi Sorotan, Demokrat Minta Tiru Sikap AHY, Gerinda: Anies Tak Ingin Jadi Menteri
Keduanya disebut menuding ada kecurangan dari Pilpres 2009.
Hal ini membuat Andi Arief pun turun tangan.
Ia mengaku sebagai orang yang mempertemukan SBY dan Prabowo.
"Tahun 2009, di saat Mega-Prabowo masih masih memprotes kecurangan pilpres hingga , saya yang mempertemukan Prabowo dan Pak SBY di Istana. Mereka berdua bicara persatuan, tidak ada deal politik. Apakah Prabowo penghianat?" tulisnya.
Selanjutnya, ia pun menyinggung soal kekalahan.
"Kekalahan itu memang menyakitkan, apalagi berkali-kali," katanya.
Ia menyebut, jika kalah dalam pertempuran mesti instrospeksi diri.
"Kalau kita kalah, periksa diri sendiri kenapa bisa terjadi. Jangan-jangan memang kita tidak tahu bagaimana memenangkan pertempuran," tulis Andi Arief.
Prabowo Tolak Hasil Situng Pilpres 2019 yang Curang
Di hadapan para pendukungnya, Prabowo Subianto menyatakan sikapnya terkait perhitungan suara atau situng Pilpres 2019.
Capres nomor urut 02 itu menyebut, akan menolak hasil perhitungan suara atau situng yang curang.
Hal itu disebabkan pihaknya tak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran dalam penyelenggaran Pilpres 2019.
"Yang jelas sikap saya adalah saya akan menolak hasil perhitunganyang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo Subianto pada tayangan siaran langsung Kompas TV.
Prabowo bahkan berani bersumpah bahwa sikap yang ditentukan itu bukan atas ambisi pribadinya dengan Sandiaga Uno.

"Saya dan saudara Sandi bukan atas ambisi kita jadi apa-apa, demi Allah tidak ada niat," ujarnya secara tegas.
Kemudian, Prabowo pun mengungkapkan isi hatinya di depan para pendukungnya itu.
Ia mengaku, jika isi hatinya di tanya, Prabowo akan memberikan jawaban yang tak terduga.
"Sesungguhnya kalau kau tanya isi hati saya, saya ingin istirahat," ujarnya.
Namun, Prabowo Subianto mengaku, ia tengah menunaikan mandat dari rakyat untuk tetap maju di Pilpres 2019.
"Kita telah memenangkan mandat dari rakyat," ujarnya.
• Prabowo Tolak Hasil Pilpres 2019, Wiranto Akui Kalah Pilpres Berkali-kali Tapi Tetap Happy