Pilpres 2019
Andi Arief Ungkit Pilpres 2009 Antara SBY dan Megawati-Prabowo, Singgung Sikap AHY yang Dimasalahkan
Andi Arief kembali berkoar tekait kondisi politik menjelang pengumuman resmi KPU terkait Pilpres dan Pileg 2019.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Theofilus Richard
"Penghitungan suara berjenjang dari TPS, PPK, KPUD Kabupaten, KPUD Propinsi sampai final di KPU pusat itu apa hubungannya dengan AHY berkomunikasi dengan banyak tokoh untuk persatuan. Memangnya kalau AHY diam aja di rumah suara pilpres akan berubah?" kicaunya.
Tak hanya itu, ia pun menuliskan kisah balik pertempuan politik pada Pilpres 2009.
Seperti yang diketahui, kala itu SBY kembali mencalonkan diri sebagai presiden didampingi Boediono sebagai wapresnya.
Pada kontestasi politik itu, lawannya adalah pasangan Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla - Wiranto.
Dari hasil perhitungan suara, SBY - Boediono meraih suara paling banyak.
Andi Arief menyebut, kala itu Megawati Soekarnoputri dan Prabowo sempat mengajukan protes.
• Anies Baswedan Jadi Sorotan, Demokrat Minta Tiru Sikap AHY, Gerinda: Anies Tak Ingin Jadi Menteri
Keduanya disebut menuding ada kecurangan dari Pilpres 2009.
Hal ini membuat Andi Arief pun turun tangan.
Ia mengaku sebagai orang yang mempertemukan SBY dan Prabowo.
"Tahun 2009, di saat Mega-Prabowo masih masih memprotes kecurangan pilpres hingga , saya yang mempertemukan Prabowo dan Pak SBY di Istana. Mereka berdua bicara persatuan, tidak ada deal politik. Apakah Prabowo penghianat?" tulisnya.
Selanjutnya, ia pun menyinggung soal kekalahan.
"Kekalahan itu memang menyakitkan, apalagi berkali-kali," katanya.
Ia menyebut, jika kalah dalam pertempuran mesti instrospeksi diri.
"Kalau kita kalah, periksa diri sendiri kenapa bisa terjadi. Jangan-jangan memang kita tidak tahu bagaimana memenangkan pertempuran," tulis Andi Arief.
Prabowo Tolak Hasil Situng Pilpres 2019 yang Curang