Pilpres 2019
HASIL Real Count Versi BPN Prabowo-Sandiaga Berubah, Dulu Bilang 62 Persen, Sekarang Ngaku 54 Persen
Menurut Prabowo, data tersebut diperoleh dari perhitungan di 320.000 TPS dan 40 persen total suara yang masuk saat itu.
Pemaparan tersebut dihair pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dan sejumlah elite BPN.
Baca: Akbar Faizal-Syamsul Bachri Tumbang, 5 Petahana di Dapil Sulsel II Lolos Lagi ke Senayan
Dalam pidatonya, Prabowo Subianto menegaskan menolak hasil penghitungan suara Pemilu.
Selain itu, Prabowo Subianto mengatakan masa depan bangsa berada di pundak KPU.
Masa depan bangsa bergantung apakah KPU akan membiarkan terjadinya kecurangan Pemilu atau mengehntikannya.
"Kalau kau memilih ketidakadilan berarti kau mengizinkan penjajahan terhadap rakyat indonesia," katanya.
Adapun Prabowo Subianto mengatakan Indonesia saat ini mengalami pemerkosaan demokrasi.
• Efek Pilpres 2019, 3 Kasus Ujaran Kebencian Terungkap, Iwan Adi Sucipto, Solatun, dan HS Anti-Jokowi
Menurutnya, mandat rakyat telah diberikan kepadanya bersama Sandiaga Uno.
"Setelah kita memperhatikan dengan seksama, mendengar, dan meyakinkan diri kita dan rakyat kita bahwa kita telah memenangkan mandat dari rakyat, kita telah memenangkan mandat dari rakyat," pungkasnya.
Curhat Sandiaga Uno
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno atau akrab disapa Sandi masih saja sibuk berkeliling Indonesia meski masa kampanye telah berakhir.
Sudah hampir dua pekan atau tepatnya 10 hari berkeliling Indonesia. Menyapa para pendukung hingga buka puasa bareng.
Adapun Sandiaga Uno juga aktif mengunjungi rumah siap kerja dan memotivasi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya.
Dan Senin (13/5/2019) malam lalu ia tiba-tiba dipanggil Prabowo untuk membahas sejumlah hal penting.
"Mendadak saya diminta pak prabowo untuk melaporkan hasil kunjungan ke beberapa provinsi selama 10 hari terakhir di mana saya bertemu dengan para relawan dan juga dari partai koalisi dalam menyikapi tentunya temuan-temuan laporan-laporan penyimpangan dan langkah selanjutnya," kata Sandiaga Uno kepada tribunnews.com.
Sandiaga mengaku seharusnya pada Senin malam ia berada di daerah. Hanya saja kemudian batal, karena panggilan Prabowo Subianto tersebut sangat penting.
"Tadi saya mestinya ada di daerah, tapi karena ada permintaan Pak Prabowo, saya revisi jadwal kunjungan, karena pentingnya acara besok," kata Sandiaga Uno.