Anggota DPRD Bali Pukul Sesama Kader PDIP Sebelum Sidang Paripurna

Anggota DPRD Bali dari fraksi PDIP, Dewa Nyoman Rai, memukul rekan satu partai, Kadek Diana, sesaat sebelum sidang paripurna berlangsung.

Tribun Bali/Rizal Fanany
Anggota DPRD Bali, I Kadek Diana, mengalami luka robek di pelipis dan lebam di dekat telinga setelah dipukul anggota DPRD Bali lainnya, Dewa Nyoman Rai, Selasa (14/5/2019). Kadek Diana tiba di Mako Polda Bali melaporkan kasus pemukulan terhadap dirinya. 

Ia didampingi pengacaranya I Gede Narayana, SH. MH.

Ditemui awak media di pintu samping SPKT Polda Bali setelah melaporkan kasus pemukulan itu, Kadek Diana mengaku kaget tiba-tiba dirinya dipukul oleh rekan satu partainya itu.

Prabowo Dulu Sebut Menang 62 Persen tapi Sekarang Klaim Kemenangan Turun Jadi 54 Persen, Kok Bisa?

Saat itu, Kadek Diana sedang mengobrol bersama anggota dewan lainnya sekitar 10 orang.

Tiba-tiba di pelipis bagian kirinya terasa ada yang menghantam hingga membuat dirinya terjatuh dari tempat duduk sebelumnya.

"Saat itu saya ngobrol dengan sekitar 10 anggota dewan, ada yang berdiri ada yang duduk. Kebetulan saat itu saya duduk di depan pintu masuk gedung paripurna sebelah kiri, saya menghadap ke utara dan agak menyamping," katanya.

"Tiba-tiba saja saya merasakan pelipis ada yang memukul dengan sangat keras, kemudian merasa ada pukulan. Saya awalnya duduk kan, bangun begitu saya menoleh itu ada dia (pelaku, red). Dipukulnya beruntun dua kali," ujar Kadek Diana, Selasa siang.

Kadek Diana menyayangkan tindakan pemukulan yang dilakukan oleh Dewa Rai kepada dirinya.

Apalagi, kejadian tersebut dilakukan di dalam gedung dewan yang merupakan tempat para wakil rakyat.

Menurutnya, seorang wakil rakyat harus dapat memberikan contoh teladan bagi masyarakat.

"Saya melapor itu karena itu kejadian di gedung terhormat, di ruang sidang, kedua dilakukan oleh anggota dewan yang seharusnya bisa kasih contoh masyarakat," paparnya.

Ia juga mengaku tidak ingin tindakan premanisme tersebut terjadi kembali di gedung dewan.

Misteri Tiga Pesan Kematian di Balik Pembunuhan Disertai Mutilasi di Malang, Apa Maksudnya?

Hal ini yang membuat dirinya memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polda Bali.

"Ketiga saya tidak ingin ada premanisme di gedung dewan. Kapolda saja tidak ingin ada premanisme di jalanan, apalagi di gedung terhormat," katanya.

Terkait dengan adanya wacana rekonsiliasi yang dilakukan oleh partai antara dirinya dengan Dewa Rai.

Kadek Diana menegaskan menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk diusut sampai tuntas.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved