Bela Pendukung yang Tersangkut Kasus, Prabowo: Tak Usah Takuti Kami dengan Makar

Sejumlah pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, tersandung kasus hukum, semisal Kivlan Zen, Eggi Sudjana, Permadi, dan Lieus Sungkha

Editor: Theofilus Richard
capture Gerindra Tv
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di acara pemaparan fakta-fakta kecurangan Pilpres 2019, Selasa (14/5/2019). 

Hal itu disampaikan anggota Dewan Pakar BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Laode Kamaluddin, saat berbicara dalam acara 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).

Ia mengatakan bahwa angka itu didapat dari data sistem informasi Direktorat Satgas BPN.

"Di tengah banyaknya kecurangan posisi kami masih ada di 54,24 persen," ujar Laode saat berbicara dalam acara 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).

Laode mengatakan, perolehan angka tersebut berbasis pada penghitungan dokumen C1 dari 444.976 tempat pemungutan suara (TPS).

Adapun total TPS yang ada saat hari pemungutan suara berjumlah 810.329 TPS. Sementara data mentah dokumen C1 yang sudah dikumpukan BPN berjumlah 1.411.382.

"Posisi ini diambil dari total 444.976 TPS atau 54,91 persen. Sudah melebihi keperluan dari ahli statistik untuk menyatakan data ini sudah valid," kata dia.

BPN Tak Akui Penghitungan KPU dan Klaim Prabowo Unggul 54%, Suara Jokowi 44%

Laode mengatakan, berdasakan data tersebut, BPN yakin pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno telah memenangkan Pilpres 2019.

Menurut dia, kemenangan Prabowo - Sandiaga Uno  hanya dapat berubah jika terjadi kecurangan, misalnya praktik pencurian perolehan suara paslon nomor urut 02.

"Angka ini bisa diubah kalau betul-betul dirampok. Inilah kondisi kita hari ini. Maka kita sampai pada keyakinan bahwa Prabowo-Sandi adalah pemenang," ucap Laode.

Tolak hasil KPU

Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum.

Alasannya, BPN mengklaim telah terjadi banyak kecurangan yang merugikan pihaknya pada Pilpres 2019.

"Berdasarkan hal tersebut, kami BPN Prabowo-Sandi bersama rakyat indonesia yang sadar hak demokrasinya, menyatakan menolak hasil perhitungan suara dari KPU RI yang sedang berjalan," kata Ketua BPN, Djoko Santoso, dalam acara mengungkap fakta-fakta kecurangan pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Dalam acara tersebut, tim teknis BPN menyampaikan pemaparan mengenai berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat pemungutan suara, dan

Di antaranya adalah permasalahan daftar pemilih tetap fiktif, politik uang, penggunaan aparat, surat suara tercoblos hingga salah hitung di website KPU.

Viral Pria Ancam Penggal Kepala Jokowi, TKN Duga Ada Provokasi, Kini Terduga Pelaku Ditangkap

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved